Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Muhammad Fajrin Rasyid sebagai salah satu direktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Penunjukan Co-founder dan Presiden Bukalapak diputuskan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Awalnya, Erick membocorkan sedikit kriteria Fajrin ke publik pada saat acara diskusi via virtual. Pada saat itu, dia menyebut calon direksi tersebut berusia di bawah 40 tahun
Erick menyebut alasan utama merekrut generasi muda untuk menjadi direksi Telkom agar mendorong perubahan yang membuat perusahaan itu semakin besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya perubahan ini dari generasi muda, makanya Telkom sendiri bocoran nih, salah satu direksinya di bawah 40 tahun," kata Erick saat live Instagram IDN Times, Sabtu (13/6/2020).
Erick mengatakan untuk jabatan direktur utama tetap diisi oleh profesional yang berpengalaman. Tujuannya agar menjadi pelatih atau guru daripada generasi muda di perusahaan yang dipimpinnya.
"Seperti di Telkom, saya kasih kesempatan milenial tapi dirutnya menjadi coaching," jelasnya.
Lebih lanjut Erick menceritakan, dirinya pun memiliki agenda rapat tersendiri dengan para jajaran direksi muda nanti. Dalam rapat itu, dirinya ingin memastikan para direksi muda ini mendapat dukungan sekaligus menjadi mentor.
Baca juga: Telkom Sebar Dividen Rp 15,26 Triliun |
Setelah beberapa hari membocorkan informasi tersebut ke publik, sumber detikcom menyebutkan, Fajrin sudah diwawancarai oleh pihak Kementerian BUMN.
"Dia sudah diwawancara sih sama pejabat-pejabat Kementerian BUMN," katanya, Rabu lalu (17/6/2020).
Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, Fajrin Rasyid kala itu masih menjabat sebagai Presiden Bukalapak. Intan belum berkomentar lebih jauh soal kabar tersebut.
"Yang kami bisa share adalah, hingga saat ini Pak Fajrin Rasyid masih menjadi Co-Founder & President Bukalapak ya," katanya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]