Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah tidak memiliki niat buruk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Semua program penanggulangan COVID-19 ditujukan agar perekonomian kembali normal dan masyarakat sejahtera kembali.
Dalam program PEN, banyak program yang dilakukan pemerintah salah satunya menempatkan dana pada perbankan. Sri Mulyani menceritakan dana tersebut dimanfaatkan untuk mendorong sektor riil bergeliat kembali.
"Supaya dana terpakai tepat sasaran, waktu merencanakan kita mencatat baik, bahkan kami mengundang penegak hukum, untuk memutuskan untuk taruh duit di bank kita undang Jaksa agung, Kapolri, KPK,ini loh kenapa kita buat keputusan itu," kata Sri Mulyani dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).
"Kalau kita tujuannya hengky pengky nggak bakalan saya buat keputusan itu," tambahnya.
Sri Mulyani menjelaskan, setiap keputusan yang dilakukan pemerintah pun selalu dicatat dan direkam pelaksanaannya, baik mulai dari pembahasan tingkat menko hingga pada sidang kabinet paripurna. Begitu juga dengan keputusan pemerintah menempatkan dana sekitar Rp 30 triliun di perbankan BUMN.
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video: Sri Mulyani Sebut APBN Bulan Mei Defisit Rp 21 T"
[Gambas:Video 20detik]