Erick Thohir Ungkap BUMN Keroyokan Garap Kawasan Industri Batang

Erick Thohir Ungkap BUMN Keroyokan Garap Kawasan Industri Batang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 30 Jun 2020 18:38 WIB
Erick Thohir menggantikan posisi Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN periode 2019-2024. Proses sertijab jabatan itu pun digelar di Kantor Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kontribusi perusahaan pelat merah untuk mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Kawasan ini akan menjadi salah satu tumpuan pengembangan industri di Indonesia.

Khusus untuk menarik investor lebih banyak, kawasan ini akan menerapkan konsep baru, yakni para investor tidak perlu membeli lahan. Mereka bisa menyewa dalam jangka waktu panjang dengan melakukan kerjasama dengan holding perkebunan yang dikoordinasikan oleh PTPN III.

"Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang ini merupakan kolaborasi antara BUMN dengan BPKM. Melalui PTPN III, kami yang akan membebaskan lahan sehingga tanah seluruh kawasan ini menjadi milik BUMN dan akan memudahkan serta meyakinkan kerja sama dengan investor yang datang untuk menanamkan modal dengan cara sewa lahan berjangka panjang," jelas Erick Thohir dalam keterangannya, Selasa (30/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya, kurang lebih 4 ribu hektare (ha) lahan disiapkan pemerintah untuk pengembangan kawasan industri terpadu ini. Pada fase pertama, 450 ha dari jumlah tersebut disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

Erick menjelaskan dukungan para BUMN untuk pengembangan kawasan ini. Pertama, dukungan infrastruktur yang dinilai sudah komplit, karena Kawasan Batang terletak di sisi utara Tol Trans Jawa sudah disiapkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kawasan ini juga dilalui jalur kereta api dan akan disiapkan oleh PT KAI (Persero) untuk menjadi dry port.

ADVERTISEMENT

Kemudian, PT PLN (Persero) menyiapkan jaringan listrik lewat PLTU Batang. Pembangkit ini memiliki kapasitas 2x1.000 MW dan PLTS 50 MW.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Kemudian, holding perkebunan Nusantara dan PTPN IX akan menyediakan lahan dan memproses konversi hak guna usaha (HGU) menjadi hak pengelolaan lahan (HPL). Sementara itu, PT PP bersama PT KIW akan merencanakan master development kawasan ini.

Lalu Pelindo III akan mengelola pelabuhan, dan Pertamina akan menyediakan jaringan gas dan bahan bakar.

"Sesuai dengan arahan Presiden, untuk mempercepat pembangunan Kawasan Industri Batang ini, Kementerian BUMN akan segera mengintegrasikan semua BUMN terkait dan bekerja sama dengan BUMD dan Swasta. Jika dikaitkan dengan persaingan ekonomi global yang semakin ketat di era post COVID-19, upaya Indonesia menambah kawasan industri khusus di Jawa Tengah, seperti halnya KIT Batang ini menjadi keharusan untuk meningkatkan daya saing," papar Erick.

Dalam kunjungannya ke KIT Batang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dengan negara-negara lainnya yang juga sibuk berbenah untuk memberikan kemudahan dan pelayanan bagi investasi yang masuk ke negara mereka.

"Jangan sampai peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Ada relokasi dari Tiongkok 33 perusahaan kita satu pun nggak dapet," ujar Jokowi.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads