Sejumlah perusahaan ramai memboikot iklan di media sosial Facebook. Boikot ini dilakukan sebagai bentuk protes setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.
Beberapa perusahaan seperti Adidas, HP, Ford, Unilever, Coca Cola, Honda, hingga Starbucks telah berhenti mengiklan di Facebook. Selain itu, diprediksi akan banyak lagi perusahaan yang akan mencabut iklan berbayarnya di Facebook. Memang, berapa keuntungan yang didapat Facebook dari iklan?
Dikutip dari CNN, Rabu (1/7/2020), Facebook menghasilkan US$ 69,7 miliar setara Rp 1.000 triliun (kurs Rp 14.200/dolar US) dari iklan pada tahun 2019, nilai itu seperti 98% pendapatan Facebook tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar pendapatan iklan itu tidak hanya datang dari perusahaan besar seperti Starbucks dan Coca Cola. Bisnis menengah dan skala kecil juga banyak yang menggunakan iklan berbayar di Facebook.
Baca juga: Daftar Perusahaan yang Boikot Facebook |
"Facebook memiliki sejumlah klien pengiklan besar. Namun, jika dilihat Facebook jelas juga bergantung pada pengiklan bisnis menengah dan kecil" kata Nicole Perrin, seorang analis di eMarketer.
Menurut data dari firma riset pemasaran Pathmatics, ada 8 juta pengiklan yang dimiliki Facebook, 100 merek besar diantaranya menyumbangkan US$ 4,2 miliar (Rp 60 triliun) untuk iklan di Facebook tahun lalu atau sekitar 6% dari pendapatan iklan Facebook.
Pendapatan Facebook dari Iklan selalu meningkat. Menurut eMarketer pada 2009 pendapatan iklan Facebook mencapai US$ 761 juta (Rp 10,9 triliun).
Simak Video "Video: Iklan Judol Banyak Bertebaran di Situs Film-Game Online"
[Gambas:Video 20detik]