PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) masih diterpa isu tak sedap hingga menimbulkan aksi penarikan dana dari nasabahnya. Seharusnya nasabah tidak perlu panik, Bukopin sebentar lagi bakal dapat tambahan modal sebesar Rp 838 miliar.
Tambahan modal itu berasal dari aksi korporasi yang tengah disiapkan perusahaan dengan penawaran umum terbatas kelima (PUT V) melalui penerbitan saham baru. Skemanya dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (1/7/2020) berdasarkan persetujuan RUPSLB yang telah digelar Bukopin kemarin, jumlah saham yang akan diterbitkan terdiri dari saham kelas B sebesar 4,66 miliar atau 40% dari jumlah saham beredar saat ini.
Dengan rasio tersebut, maka setiap 5 saham lama akan mendapatkan 2 HMETD, kemudian 1 HMETD berhak untuk mendapatkan 1 saham jika dilaksanakan pada periode pelaksanaan HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham. Jika dikalikan jumlah saham baru dengan harga pelaksanaan itu maka dana yang akan dikantongi Bukopin nantinya sekitar Rp 838 miliar.
"Kami sangat bersyukur dengan dukungan pemegang saham dan regulator yang mendukung sejak awal proses penambahan modal ini hingga akhirnya memperoleh pernyataan efektif dari OJK hari ini," kata Direktur Utama Rivan Purwantono dalam keterangan tertulisnya.
Kedua pemegang saham utama Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan HMETD pada PUT V. KB Kookmin Bank, sesuai dengan rencananya untuk menjadi pemegang saham pengendali dan telah menyatakan kesiapan menjadi Pembeli Siaga untuk menyerap seluruh HMETD yang tidak dieksekusi pemegang saham lainnya.
(das/dna)