Begini Skenario MRT Jakarta Jika Penumpang Membludak

Begini Skenario MRT Jakarta Jika Penumpang Membludak

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 02 Jul 2020 16:50 WIB
Begini Skenario MRT Jakarta Jika Penumpang Membludak
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Operator moda raya terpadu (MRT) Jakarta bersiap menghadapi lonjakan penumpang jika pembatasan sosial berskala besar transisi di DKI Jakarta dicabut. Sementara ini Pemprov DKI Jakarta memperpanjang pemberlakuan PSBB transisi 14 hari sejak berakhir 2 Juli.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyiapkan skema yang bisa menampung hingga 70 ribu penumpang per hari dengan tetap mengindahkan jaga jarak fisik (physical distancing).

"Nah yang Anda lihat di stasiun tadi itu adalah situasi kita mempersiapkan situasi yang kira-kira kita bisa akomodir itu sampai 70.000 penumpang dengan jaga jarak. Dengan 70.000 penumpang itu kita bisa pastikan antrean itu bisa dikelola dengan baik," kata dia di Depo MRT Jakarta Lebak Bulus, Kamis (2/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana jika ternyata penumpang membludak hingga melebihi batas jumlah tersebut? maka MRT Jakarta akan menambah peak hour atau jam sibuk. Saat ini jam sibuk di pagi hari adalah 7-9 WIB dan di sore hari 17-19 WIB.

"Nah apa yang akan kita lakukan adalah menambah peak hour. Kalau nantinya jumlah penumpang itu sudah sampai di atas 70.000, (peak hour) menjadi 3 jam di pagi hari dan 3 jam di sore hari," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Untuk posisi 1 Juli, lanjut dia, jumlah penumpang MRT Jakarta sudah mencapai 21.478 orang. Angkanya tersebut terus naik sejak PSBB transisi diberlakukan.

"Jadi ini kondisinya kita cukup oke. Ini sudah sekitar 25% dari normal penumpang kita di bulan Maret yang kira-kira 80.000-90.000," tambahnya.




(toy/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads