Tembagapura - PT Freeport Indonesia (PTFI) berharap banyak pada tambang bawah tanah. Agresivitas mereka pun tak main-main, mereka menyiapkan tambang bawah tanah raksasa.
Menyusuri Tambang Bawah Tanah Raksasa Freeport

Pintu masuk tambang bawah tanah Freeport yang harus melewati dua terowongan besar. Foto: Ardhi Suryadhi
Untuk masuk ke tambang bawah tanah, harus menggunakan perlengkapan standar: rompi berwarna oranye terang, sepatu boot karet, topi dengan lampu dan sabuk yang dilengkapi dengan baterai lampu, serta alat keamanan untuk bernafas. Foto: Ardhi Suryadhi
Crusher bawah tanah milik Freeport juga diklaim yang terbesar di dunia, dengan kemampuan produksi bisa sampai 3.000 ton per jam. Foto: Ardhi Suryadhi
Tambang bawah tanah menyimpan risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan tambang terbuka seperti Grasberg. Termasuk urusan gas beracun. Foto: Ardhi Suryadhi
Sayangnya, tambang bawah tanah Freeport ini baru berproduksi di bawah 50 ribu ton per hari, target mereka menjadi 160 ribu ton per hari dalam beberapa tahun ke depan. Foto: Ardhi Suryadhi
Di dalam tambang bawah tanah ini juga terdapat bengkel untuk alat berat yang digunakan sebagai kendaraan operasional. Foto: Ardhi Suryadhi
Tidak seperti tambang kuno yang dilihat di televisi. Tambang ini dilengkapi fasilitas-fasilitas ruang kantor, toilet bersih, bahkan hingga tempat ibadah berkapasitas ratusan orang. Foto: Ardhi Suryadhi
Jalanan yang penuh air bercampur lumpur yang harus dilalui pekerja. Foto: Ardhi Suryadhi
Aktivitas kendaraan di dalam tambang diatur oleh lampu lalu lintas yang bekerja secara otomatis. Foto: Ardhi Suryadhi
Bagian luar tambang yang dengan cepat dipenuhi kabut jika sudah masuk sore hari. Foto: Ardhi Suryadhi