Namun kenyataan yang sering terjadi adalah malah sebaliknya, bukannya melipatgandakan modal malah kerugian yang dialami oleh trader ataupun investor pemula tersebut.
Lalu mengapa kenyataannya trader, terutama trader yang masih pemula lebih sering mengalami kerugian daripada untungnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga masih ada beberapa hal lain yang tidak kalah penting yang perlu diketahui trader jika ingin make money di pasar saham, lalu apa saja yang perlu Anda ketahui agar Anda bisa make money di pasar saham?
Hindari "Averaging Down"
Pernah kan Anda membeli sebuah saham lalu kemudian harga turun ke bawah harga beli Anda, lalu Anda melakukan pembelian kembali di bawah dengan anggapan harga sudah murah? Jika pernah, maka Anda telah melakukan averaging down.
Apa itu averaging down? Averaging down adalah membeli kembali suatu saham setelah harga turun dari level buy atau modal sebelumnya.
Misalnya Anda membeli 1 lot saham BBRI di harga 4000, kemudian harga saham BBRI turun ke level 3000. Jika Anda membeli 1 lot saham BBRI pada harga 3000, maka rata - rata harga pembelian Anda akan turun dari 4000 menjadi 3500. Strategi ini dinamakan dengan strategi averaging down.
Kebanyakan trader pemula akan melakukan strategi averaging down, padahal belum tentu harga akan naik kembali setelah Anda melakukan averaging down. Bagaimana jika harga malah lanjut turun? Tentunya kerugian yang akan Anda alami akan semakin besar.
Perlu Anda ketahui bahwa, ketika harga bergerak berlawanan dengan hasil analisis Anda, turun di bawah harga beli Anda, bisa jadi Anda melakukan suatu kesalahan dalam analisis Anda, atau bisa jadi Anda melewatkan sesuatu sehingga harga berbalik arah berlawanan dengan hasil analisis Anda.
Maka dari itu akan sangat berbahaya sekali jika Anda melakukan averaging down jika harga terus turun dan Anda tidak tahu kapan harga saham berhenti turun.
Disiplin dan Jangan Takut Cut Loss
Investor maupun trader juga harus tahu kapan harus menjual sahamnya ketika harga turun di bawah harga beli atau modal mereka. Kebanyakan investor maupun trader bukannya membatasi kerugian ketika harga turun di bawah harga beli, mereka malah membeli kembali saham tersebut dengan melakukan averaging down.
Mereka berharap jika harga saham masih akan naik lagi dan tidak jarang harapan tersebut tidak terjadi justru harga saham semakin turun tajam.
Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah. Karena dengan kondisi seperti ini Anda dikuasai oleh emosi dan ego Anda sendiri, sehingga peraturan yang seharusnya ditetapkan diawal dan level stop loss yang telah Anda tentukan menjadi tidak berarti lagi dan kalah oleh emosi dan ego Anda sendiri.
Hal ini sangat berbahaya, mengapa hal ini bisa berbahaya?
Hal ini sangat berbahaya karena kerugian atau risiko yang seharusnya dapat Anda batasi, malah menjadi semakin besar dan memakan modal Anda.
Start Small
Hal terakhir yang tidak kalah penting dan sering diabaikan oleh banyak trader adalah porsi trading dari modal Anda. Berapa banyak dana yang perlu Anda tradingkan dari modal Anda? Apakah 10 sampai 20 persen dari modal? Atau bahkan 50 sampai 80 persen dari modal?
Ketika pertama kali memasuki market atau mengambil posisi di market, dari total modal Anda mulailah dengan dengan dana yang kecil terlebih dahulu bisa 10 persen dari modal atau 20 persen dari modal. Dan jangan sekali - sekali menambah porsi trading Anda, kecuali Anda sudah bisa konsisten menghasilkan keuntungan dengan dari trading Anda.
Filosofi dalam memahami hal ini sebenarnya sangat sederhana, jika Anda tidak dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten dengan menggunakan 10 sampai 20 persen modal Anda, lalu mengapa Anda harus menambah porsi trading Anda menjadi 50 sampai 75 persen dari modal Anda? Begitu juga sebaliknya.
Dengan menggunakan porsi trading yang kecil dari modal Anda, jika seandainya harga berbalik arah tidak sejalan dengan analisis Anda, maka Anda akan kehilangan sedikit uang dari modal Anda. Begitu juga sebaliknya.
Dengan menerapkan cara ini berarti Anda sudah bisa mengontrol risiko yang akan Anda hadapi. Sehingga Anda akan trading lebih aman dengan risiko yang terkendali kedepannya.
"Small success leads to big success"
Banyak orang yang baru mulai ingin terjun dalam trading bahkan tidak mengerti bagaimana cara yang benar dalam mengontrol risiko. Mereka tidak punya perencanaan yang baik untuk melindungi modal mereka. Hasilnya, bukanlah keuntungan yang didapat melainkan kerugian yang membuat mereka frustasi. Mereka mencoba dan mencoba lagi tanpa hasil, bukannya berhasil, malah mereka rugi waktu, rugi uang, dan rugi mental.
Daripada Anda buang waktu untuk trial and error, persingkat waktu Anda dengan belajar bersama dengan seorang mentor. Anda membutuhkan mentor yang mampu menunjukkan jalannya pada Anda. Yang membimbing Anda dan mengajari Anda langkah demi langkah untuk menjadi seorang trader yang berhasil.
Salam Profit! (dna/dna)