Bikin Mesin Pemanas, Pria Ini Kebanjiran Order dari Produsen Tahu

Bikin Mesin Pemanas, Pria Ini Kebanjiran Order dari Produsen Tahu

- detikFinance
Selasa, 24 Mar 2015 08:07 WIB
Foto: Nafi Rasyid (Wiji-detikFinance)
Jakarta - Nafi Rasyid Parikesit punya keinginan tinggi untuk membantu para perajin tahu di Desa Cibuntu, Garut, Jawa Barat. Ide awal pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu adalah, bagaimana menciptakan alat pemanas mini boiler yang bisa digunakan bagi para perajin tahu di desa Cibuntu, Garut, Jawa Barat.

"Awalnya 8 tahun lalu atau tepatnya bulan Maret 2007, saat itu saya kuliah akhir dengan teman membuat boiler untuk para perajin tahu. Lalu saya melihat boiler ini adalah teknologi lama. Sejak saat itu saya berminat untuk membuat teknologi yang sederhana ini untuk masyarakat kelas bawah," katanya saat bercerita kepada detikFinance, Senin (23/03/2015).

Pengembangan pembuatan mini boiler terus dilakukan oleh pria yang akrab dipanggil Naf. Dia menambahkan, setelah lulus kuliah di 2008 ia secara intensif mulai berlanjut menekuni pembuatan mini boiler ini. Akhirnya mini boiler buatan tangannya tercipta di 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya buat desain sendiri, dari stainless dan las sendiri," tambahnya.

Ia menghitung, proses pembuatan dan pengembangan mini boiler ini cukup mahal. Dari tahun 2007 hingga tercipta di tahun 2012, ia sudah gelontorkan uang hingga Rp 800 juta.

"Dulu bertahap modalnya dari Rp 5-10 juta masuk ke modal awal. Hitung-hitung habis Rp 700-800 juta untuk penelitian, karena pengembangan kita setiap tahun selalu ada inovasi," katanya.

Di 2013, produknya mulai dipasarkan di kampung perajin tahu Desa Cibuntu, Jawa Barat. Harga yang ditawarkan setiap unit boiler mini Rp 45 juta.

"Saat ini sudah mempekerjakan 19 orang pekerja. Kita produksi sebulan 4 boiler, kebutuhan cukup banyak. Kita baru suplai ke desa Cibuntu baru 4 unit. Nah sekarang sudah banyak pemesanan hingga 1 gang 50-100 perajin tahu," tuturnya.

Naf menjelaskan, alatnya ini menggunakan bahan baku batu bara sebagai sumber penghasil panas. Selain batu bara, bahan baku lain yang bisa menjadi sumber bahan bakar adalah cangkang sawit, kayu dan ranting kayu, batok kelapa, hingga biomassa.

Nantinya sumber bahan bakar itu dibakar dengan menggunakan blower turbo. Sedangkan untuk pembakaran lebih tinggi alat ini dibantu dengan menggunakan tenaga listrik sebesar 750 watt.

"Kebanyakan yang pesan itu di Bandung, Cimahi, Garut dan ada yang di Bantul, Solo, Cirebon. Calon pemesannya itu perajin tahu, kerupuk, kembang tahu, ada untuk agar-agar, minuman nata de coco, jamur. Alat ini hemat bahan bakar dan kualitas pemanasannya cukup bagus. Penyerapan panas 90% sedangkan kalau pakai gas hanya 20%," jelasnya.

Nafi Rasyid mendapatkan juara pertama Program Young Mandiri Technopreneur dari Bank Mandiri dengan Kategori Teknologi Non Digital atas produk Mini Boiler Untuk UKM.

(hen/dnl)

Hide Ads