Bos Sido Muncul: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Semarang

d'Preneur

Bos Sido Muncul: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Semarang

Muhammad Idris - detikFinance
Sabtu, 27 Feb 2016 11:15 WIB
Foto: Wahyu Daniel
Bandung - Sebelum berhasil membangun bisnisnya seperti sekarang, siapa yang menyangka bahwa CEO PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, seorang yang gagal di masa sekolahnya.

Di acara d'Preneur di Hotel Golder Flower, Bandung, orang terkaya ke-44 di Indonesia ini berkisah, dirinya sempat gonta-ganti hingga 5 sekolah saat masih di bangku SMP dan SMA. Penyebabnya, nilai rapornya yang selalu di bawah standar. Saat kuliah pun, dirinya berpindah di dua kampus dengan alasan yang kurang lebih sama.

"Pas SMP gara-garanya saya dimarahi sama guru saya. Saya dimarahi karena pakai lengan panjang tapi dilempit. Saya bilang ke ibu saya kalau saya nggak betah sekolah, Ibu saya malah dukung saya keluar dari sekolah," kata Irwan, Sabtu (27/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagal di bangku sekolah, membuatnya susah diterima bekerja di sejumlah perusahaan. Pilihan terakhir, dirinya terpaksa bekerja sebagai marketing di perusahaan jamu rumahan yang diwarisan dari neneknya.

"Pendidikan nggak punya, track record nggak jelas, nggak ada perusahaan yang mau terima saya (bekerja). Saya ini bangsawan atau suka bangun siang, satu-satunya ada tempat (bekerja) yah di Sido Muncul punya orang tua, masuk di bagian marketing," ujarnya.

Di awal memasarkan jamu tolak angin ramuan neneknya tersebut juga bukan hal mudah. Produk Sido Muncul saat itu belum setenar sekarang, selama 20 tahun, baik omset maupun kualitas produknya hampir tak mengalami perkembangan berarti.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya berbagi tips agar membangun bisnis tak perlu dengan harus mengorbankan kesenangan di masa muda. Terlalu sering bekerja selama masa muda tak menjamin orang suskses membangun bisnis.

"Berakit-rakit dahulu bersenang kemudian. Lah bagaimana kalau pas senang mati? Itu kuno, dari awal selama masih muda harus nikmati hidup sebaik-baiknya. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke Semarang. Senang-senang dari dulu hingga sekarang," pungkas Irwan yang kini berusia 69 tahun tersebut. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads