Menjajal Bisnis Waralaba Jasa Logistik Beromzet Rp 30 Juta/Bulan

Menjajal Bisnis Waralaba Jasa Logistik Beromzet Rp 30 Juta/Bulan

Muhammad Damar Wicaksono - detikFinance
Sabtu, 03 Sep 2016 10:30 WIB
Foto: Muhammad Damar Wicaksono
Jakarta - Pameran Franchise & License Expo Indonesia 2016 dibuka hari ini bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta. Dalam acara ini, dipamerkan beragai macam waralaba mulai dari makanan, properti, ritel, dan lain-lain.

Salah satunya waralaba adalah Titipan Kilat (TIKI). Tiki sendiri sudah memiliki outlet di seluruh Indonesia sebanyak 320 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rata rata omzet per bulan sebesar Rp 30 juta per outlet dengan komisi 20% buat TIKI dari omzet outlet tersebut.

Biaya investasi yang dibutuhkan untuk bergabung adalah Rp 17,5 juta sudah termasuk dengan uang jaminan sebesar Rp 10 juta, kontrak berdurasi selama seumur hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk bergabung dengan kami hanya membutuhkan investasi sebesar Rp 17,5 juta itu dengan kontrak seumur hidup, itu udah termasuk uang jaminan sebesar Rp 10 juta. Jadi ketika putus kontrak nanti uang jaminan tersebut kita kembalikan penuh. Lalu dengan modal segitu kami hanya memfasilitasi pelatihan khusus selama 6 bulan, belum termasuk tempat beserta peralatannya seperti komputer, timbanan dan lain-lain," ujar Supriatna Kordinator Wilayah TIKI ketika ditemui detikfinance di JCC, Jakarta, Jumat malam (2/9/2016).

Supriatna juga menambahkan bahwa rata-rata, setiap outlet sehari dapat menerima paket paling sedikit 25 paket per outlet.

Ia juga mengatakan, jika ingin bergabung bersama TIKI persyaratannya adalah, harus memiliki badan usaha yang diakui oleh negara seperti PT,CV dan lain-lain. Kemudian, mengisi formulir pendaftaran dan fotocopy NPWP perusahaan tersebut, lalu tanda tangan MOU, setelah itu gerai bisa dibuka.

"Persyaratan untuk gabung di kita adalah pertama investor tersebut harus berbentuk badan usaha yang diakui oleh negara seperti PT,CV dan lain-lain, lalu kedua mengisi formulir pendaftaran dan fotocopy NPWP perusahaan tersebut, lalu tanda tangan MOU, setelah itu gerai bisa dibuka," ujar Supriatna.

Investor dibebaskan untuk memilih lokasi usaha. Namun diharapkan memang pada lokasi dengan pasar yang sudah jelas. Sehingga bisnis dapat berjalan baik ke depannya. Tarif yang dikenakan adalah Rp 7.000/kg untuk reguler dalam satu wilayah pengiriman, dan Rp 12.000/kg untuk yang kilat.

Supriatna menambahkan bahwa sekarang TIKI mempunyai terobosan baru agar bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitornya dengan meluncurkan aplikasi JEMPOL (Jemput Online).

Aplikasi ini berbentuk online, sehingga para konsumen tidak perlu repot-repot untuk pergi ke outlet TIKI lagi, dengan aplikasi JEMPOL konsumen tinggal memesan dan nanti petugas TIKI akan mendatangi langsung ke konsumen.

"Kita sekarang punya terobosan baru untuk bersaing dengan kompetitor kami, yaitu kami meluncurkan aplikasi bernama JEMPOL (Jemput Online). Jadi si konsumen ga perlu lagi ke outlet, tinggal pesen nanti petugas tiki langsung dateng deh," imbuhnya. (hns/hns)

Hide Ads