Di 2007, Ifah berpikir bagaimana kegiatan tersebut bermanfaat sehingga dia mulai berbisnis dengan modal sekitar Rp 5 juta untuk membeli teh. Produk awalnya berupa minuman teh putih dan teh hijau.
![]() |
Lalu, ia berinovasi menjadikan teh bahan baku untuk aneka produk, misalnya cokelat green tea, es krim green tea, karamel teh, green tea rice cracker, serta produk kecantikan seperti sabun teh dan hand body teh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, Ipah juga memiliki sebuah rumah produksi. Ifah juga sudah mengembangkan bisnisnya dengan membuka 9 cabang dan reseller. Produk teh racikan Ifah diberi nama Arafatea.
"Di Bandung kita ada tempat oleh-oleh di floating market, Dago Tea House (kafe), di Batam toko oleh-oleh juga. Ada 5 di Jawa, Yogya titip di reseller, kafe 1 dan toko 4. Di Bali dititip di hotel, Jakarta di Hotel indonesia dan Apotek RS Harapan Kita," kata Ifah kepada detikFinance, Minggu (18/12/2016).
![]() |
Selain di Indonesia, Ipah juga mengirim produknya ke konsumen di Singapura dan Malaysia. Dari bisnis yang awalnya bermodal Rp 5 juta, kini Ifah mampu meraup omzet sekitar Rp 300 juta per bulan.
"Saya juga ekspor ke Malaysia dan Singapura. Kalau ke Singapura atau Malaysia misal cokelat seminggu 5.000 pieces," kata Ifah.
Informasi lengkap seputar Araftea bisa diakses lewat situs www.arafatea.com. Bisa juga menghubungi nomor 087825301550 dan email ke arafateaid@gmail.com. (hns/drk)