"Ide membuat kafe itu tidak langsung muncul. Dulu ketika saya kuliah, lagi skripsi, saya ingin usaha. Apaan ya? Akhirnya bikin sop buntut, resepnya dari nenek saya, saya buka tenda. Modal saya pinjam panci dan sebagainya untuk produksi sop buntut dari bapak saya. Akhirnya mulai kita usaha sop buntut," ujar Irvan dalam acara d'preneur Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Namun, Irvan kurang menikmati usaha sop buntut itu. "Kesulitannya, saya belanja ke Pasar Senen sendiri, 2 kali seminggu, lama-lama bosan memilih buntut sapi terus," tukasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya, Irvan akhirnya menemukan bahwa passion-nya adalah kopi. Bersama partnernya, Muhammad Abgari, Irvan mendirikan Anomali Coffee. Setelah Anomali Coffee berjalan selama setahun, Irvan berhenti bekerja sebagai programmer dan fokus mengurus bisnis.
"Pada saat itu saya belum menikah, fokus ke passion, dapa partner namanya Agam. Tahun ketiga kerja, saya resign dari pekerjaan saya, Anomali sudah jalan setahun," tutupnya. (mca/dna)