"Kita itu awalnya kelompok usaha bukan kue tapi kerajinan tangan. Terus karena kita punya tepung jalejo (jagung, kedelai, kacang hijau) dari Kementerian Pertanian untuk anak-anak autis dan orang lanjut usia kita kembangin deh ke makanan," kata salah satu anggota KUB, Fitri saat berbincang dengan detikFinance, Selasa (10/10/2017).
Hal tersebut dilakukan guna memudahkan orang mengonsumsi makanan bebas tepung terigu. Selain itu, pemilihan kue betawi karena lingkungan kelompok yang mayoritas dari Betawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Fitri menceritakan usaha kue betawi yang dirintis sejak 2011 tersebut sudah mendapat respons positif dari masyarakat. Produk yang dilabeli Mirama Jalejo ini sudah dipesan konsumen di luar Jawa hingga Malaysia.
"Dari Kalimantan banyak banget yang pesan. Tapi paling jauh kita Malaysia soalnya terkahir kita ikut pameran di Kuala Lumpur walaupun masih belum banyak karena masih try," jelasnya.
Ia juga mengatakan dengan mengikuti berbagai pameran menjadi salah satu cara mempromosikan usaha kue betawi tersebut.
Selain itu, untuk masalah omzet, Fitri menjelaskan dalam sebulan KUB bisa mendapatkan hingga 30 jutaan per bulan. Padahal, modal awalnya hanya Rp 500 ribu.
"Dulu sih modal cuma 500 ribu. Sekarang omzetnya kurang lebih 30 jutaan per bulan. Tapi setiap usaha ada yang namanya untung dan rugi," pungkas Fitri. (hns/hns)