Kisah Maskuri menggeluti kerajinan kulit kerang berawal di 2007. Saat itu dia diajak temannya belajar kerajinan kerang ke orang Filipina. Kulit-kulit kerang itu berasal dari pantai Jepara.
Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri |
Singkat cerita, Maskuri mulai menjajal kerajinan kulit kerang. Berbekal modal awal antara Rp 2 juta-Rp 3 juta, Maskuri menekuni kerajinan kulit kerang hingga mulai mendapat pesanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskuri menjelaskan dalam menjalankan bisnis tak selamanya mulus. Dia pernah rugi Rp 40 juta gara-gara pesanan batal dikirim.
Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri |
Selain itu masalah kekurangan bahan baku ikut menghambat proses produksi kerajinan kulit kerang.
"Dukanya itu kalau ada permintaan dan bahan baku kosong karena bahan baku kan tokonya cuma di laut karena kita memanfaatkan limbah kerang. Pernah barang sudah jadi dan nggak jadi diambil jadi kemarin 3 kontiner berangkat 2 kontiner dan 1 kontiner telat di bahan baku jadi ada kerugian sekitar Rp 40 juta," jelas pria kelahiran 1976 ini.
Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri |
Sempat rugi dalam menjalankan bisnis tak membuat Maskuri patah semangat. Dia terus menawarkan produk kerajinan kulit kerang di pasar dalam negeri hingga ke mancanegara.
Mulai dari Jakarta, Bali, Aceh hingga ke Amerika dan China.
"Untuk dalam negeri Jakarta, Bali, Aceh, Kalimantan, NTT. Kalau luar Amerika, Italia dan China," terang Maskuri.
Maskuri juga membuka workshop produk kerajinannya di Jalan Palimanan-Jakarta Km 32 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dalam sebulan bisa meraup omzet hingga Rp 15 juta. (hns/hns)












































Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri
Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri
Produk kerajinan kulit kerang Foto: Dok. Foto pribadi Maskuri