Kisah Perajin Tas Seminar, dari Ikut Orang hingga Buka Bisnis Sendiri

Kisah Perajin Tas Seminar, dari Ikut Orang hingga Buka Bisnis Sendiri

Eko Sudjarwo - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2019 13:15 WIB
Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan - Salah satu unit usaha kecil yang juga berkembang di Lamongan adalah pengrajin tas. Kalau anda biasanya mendapatkan tas seminar atau tas suvenir, bisa jadi itu adalah hasil kreasi pengrajin tas yang ada di Lamongan.

Salah satu pengrajin tas di Lamongan tersebut adalah Fauzi (40) warga Desa Keben, Kecamatan Turi. Fauzi yang memulai usaha kerajinan tasnya pada 2016 ini kini bisa menjual tas karyanya hingga ke sejumlah kota di luar Lamongan. "Memulai usaha pada 2016, setelah sebelumnya pernah ikut orang juga selama beberapa tahun," kata Fauzi dalam perbincangannya dengan detikcom, Kamis (18/4/2019).

Fauzi kemudian berkisah, keputusan untuk memulai usaha tasnya itu karena ia ingin mandiri dan tak tergantung dengan orang lain. Ketika itu, kenang Fauzi, ia memulainya dengan bekerja seorang diri dari mulai mendesain hingga memasarkan tas kreasinya. "Ketika memutuskan untuk mandiri, saya mulainya juga seorang diri, mulai dari mendesain sendiri, memotong bahan sendiri, hingga memasarkannya ke sekolah-sekolah juga sendiri," kenang Fauzi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seiring dengan keuletannya, usaha yang dirintis oleh Fauzi pun perlahan membuahkan hasil. Kini, Fauzi memiliki 32 karyawan yang tersebar di sejumlah tempat di sekitar desanya. Mereka, terang Fauzi, kebanyakan mengerjakan tasnya di rumah masing-masing sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi mereka.

"Untuk yang tas murah mulai dari harga belasan ribu rupiah sampai Rp. 35 ribu. Terus ada juga tas ransel yang harganya Rp 60 ribu," ujar Fauzi ketika ditanya mengenai harga tas buah karyanya.

Selain membuat tas sebagai buah tangan seminar, sebenarnya Fauzi yang kini beromzet jutaan rupiah ini juga membuat aneka tas lainnya seperti tas tangan kecil yang dipakai oleh kaum hawa dan biasanya digunakan sebagai suvenir. "Kalau sekarang, selain tas seminar, kurang lebih ada 117 model lainnya yang biasa kami buat," ungkap Fauzi.

Kemana Fauzi memasarkan produknya? Fauzi mengaku, selain menerima pesanan ia juga memasarkan produk tas berbahan kulit imitasi ini ke Surabaya dan distributor-distributor yang ada di Lamongan. Fauzi juga menggantungkan harapannya ke dinas terkait yang ada di Lamongan, yaitu uluran tangan dari dinas terkait mengenai bantuan permodalan dan alat produksi, seperti mesin jahit yang bisa untuk kulit.


"Kesulitannya saat ini adalah marketing, inginnya bisa menjangkau seluruh nusantara," kata Fauzi mengungkapkan cita-citanya.

Sementara, Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni mengaku bangga dengan produk-produk UKM yang ada di Lamongan. Zamroni juga mengakui kalau sejumlah produk UKM Lamongan memang sudah merambah sejumlah kawasan di tanah air. "Kami akan memfasilitasi pegiat UKM ini dengan memberikan pelatihan tentang pemasaran. Kami juga akan berusaha memberikan fasilitasi bantuan modal," terang Zamroni.


Simak video Modal Ratusan Ribu, Sekarang Anyaman Indonesia Mendunia:

[Gambas:Video 20detik]


Kisah Perajin Tas Seminar, dari Ikut Orang hingga Buka Bisnis Sendiri
(hns/hns)

Hide Ads