Meskipun saat awal membangun, mereka harus mengeluarkan upaya keras untuk memperkenalkan produk tersebut. Mereka aktif memperkenalkan produk cincin dan kalung kayu ukir 3D lewat media sosial seperti Instagram ads dan Facebook ads.
Kerja keras mereka pun terbayarkan. Anak-anak muda mulai mengenal produknya. Penjualan Holly Chopper pun mulai bisa menutupi perputaran bisnis.
Kini sudah ada puluhan model cincin dan bandul kalung yang sudah diproduksi oleh Holly Chopper. Detail hingga modal kekinian membuat produk Holly Chopper diterima oleh kalangan muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga jualnya pun cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 60 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung tingkat kerumitan. Kini per bulannya mereka bisa menjual ratusan pcs.
"Kalau omzet sekarang bisa belasan atau puluhan juta rupiah sih. Belum terlalu besar mas," ujarnya.
Meski begitu, mereka berempat pun sudah bisa mengembangkan jaringan penjualannya melalui offline. Erlangga dan ketiga temannya telah mendirikan Holly Chopper Galery and Coffee di Buah Batu, Bandung. Selain memamerkan produk Holly Chopper, tempat itu juga asik untuk sekedar kongkow minum kopi.
Mereka berempat mulai nyaman dengan predikatnya sebagai pengusaha. Meskipun hingga saat ini beberapa dari mereka masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Ke depan, kata Erlangga, mereka menargetkan bisa menjual produk-produk Holly Chopper ke luar negeri. Target itu akan direalisasikan di 2019.
"Kedepannya sih pangsa pasar, kami bakal lebih fokus ke luar negeri. Sekarang memang sudah ada beberapa yang pembeli dari luar negeri tapi kitanya belum fokus berjualan di luar negeri," tutupnya.
(fdl/fdl)