Bisnis rumahan kini tengah digandrungi semenjak adanya kebijakan work from home (WFH) akibat pandemi COVID-19. Alhasil, pesaing pun tak terbendung. Tentu hal ini jadi tantangan tersendiri bagi pebisnis pemula yang modalnya minim.
Lalu, apa yang harus dilakukan para pebisnis pemula dengan modal minim tersebut agar tak kalah saing?
Menurut motivator dan penulis buku 7 Keajaiban Rezeki, Ippho Santosa ada beberapa hal yang harus dimiliki setiap pengusaha, salah satunya adalah kemauan untuk memulai sesuatu. Dalam hal ini tentunya kemauan untuk memulai berbisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap profesi ada ciri khusus, ambil contoh kayak dosen itu mesti pinter, seniman mesti kreatif, kalau peneliti ya memang harus teliti, kalau pengusaha ciri utamanya adalah berani dan tangguh, kalau tidak punya ini tidak bisa jadi pengusaha. Kita pintar sekalipun, kita kreatif sekalipun, kita jago macam-macam hal sekalipun, tapi tidak berani, tidak tangguh tidak bisa, makanya harus berani take action," kata Ippho dalam program d'Mentor detikcom, Selasa (22/9/2020).
Hal lain yang wajib dimiliki setiap pengusaha adalah kreativitas. Boleh saja menjual produk sejenis dengan orang lain, asal harus punya unsur pembeda, pemikat yang bisa menarik pelanggan.
"Jadi barang mungkin sama tapi rezeki akan beda, itu karena kita punya kreativitas, kita punya diferensiasi, manusia berbeda dengan makhluk lain. Jadi mesti kreatif," imbaunya.
Mau memulai berbisnis juga tidak selalu harus punya barang produksi sendiri. Anda bisa mulai berbisnis dari menjual produk orang lain dulu.
"Bisa memulai usaha yang tidak harus produksi, boleh produksi tapi tidak harus, kalau rasanya modal terbatas itu ya sudah tidak usah produksi," tuturnya.
Sebab, menurutnya, untuk pengusaha pemula bila ingin produksi barang sendiri pasti butuh modal yang besar. Bila nekat memproduksi produk sendiri dengan modal yang minim, biaya produksi per unit barangnya akan jauh lebih mahal ketimbang produksi dalam skala yang besar, sehingga cuannya tidak begitu terasa. Untuk itu, berbisnis dengan produk orang lain dulu bisa jadi alternatif yang bijak.
"Biasanya kalau kita produksi tidak bisa dalam skala besar, itu biasanya cost per unit agak tinggi, dengan kata lain, kita ingin cost per unitnya rendah skala produksi harus besar. Untuk itu, kita bisa ngambil barang dari orang, apakah batik orang lain kita jual, apakah fashion orang lain kita jual, merek dia sendiri boleh, merek kita juga boleh," tambahnya.
Lalu, agar jangkauan pasar Anda meluas ke seluruh penjuru negeri, pilihnya produk yang kecil, ringan, dan tahan lama.
"Di zaman serba online begini, produk itu bisa di jual ke mana-mana, supaya bisa menjangkau ke semua penjuru, pilih produk yang kecil, ringan dan tahan lama. Kalau jual makan tolong dipikirkan yang tidak cepat basi, kalau tidak bisa juga cari yang lain, apakah barangnya skincare atau yang lainnya. Kalau cepat basi cepat rusak tidak bisa dikirim lintas kota," pungkasnya.
(ara/ara)