Singkat cerita, saat itu brand tempatnya bekerja sering promosi dengan menyuplai pakaian muslim di acara TV. Namun ternyata seringkali artis yang menggunakan pakaian dari brand itu kesulitan untuk menata hijabnya agar serasi dengan pakaian yang dikenakan.
Divisi Ayi saat itu bertanggung jawab atas hal tersebut. Akhirnya Ayi dikirim ke kantor pusat brand tersebut di Bandung. Ayi mempelajari beberapa teknik dan trik membuat hijab di sana.
"Di Bandung itu memang kreatif, akhirnya kita belajar beberapa style di sana. Lalu kita sesuaikan dengan kebutuhan di Jakarta. mulai dari situ saya deskripsi sendiri saja. Misalnya saya ditugaskan bulan depan bikin 3 style hijab karena bulan depan keluar 3 baju model baru," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu Ayi terus mengembangkan kemampuannya menata hijab. Kebetulan saat itu tren hijab yang berkembang adalah simple hijab do.
Seiring berjalannya waktu 2016 Ayi memutuskan untuk keluar dari brand tersebut. Dia memilih untuk mengembangkan karier sendiri dengan total menjadi hijab stylist.
"Kalau terus-terusan di situ saya merasa nggak bisa berkembang, karena ya gitu-gitu aja. Akhirnya coba sendiri, tapi awalnya bingung namanya apa, pasarinnya ke siapa. Tapi Alhamdulillah ketemu teman-teman artis ya udah bikin Persona Hijab Stylish," ucapnya.
Beruntungnya Ayi memiliki koneksi ke para artis. Koneksi itu tidak disia-siakannya dengan terus menawarkan jasanya. Akhirnya jasa Ayi sering dipakai oleh para artis ketika mereka ingin menghadiri acara resmi seperti penghargaan ataupun sesi pemotretan produk.
Dia juga membuka jasanya untuk keperluan pernikahan. Hampir setiap minggu dia selalu mendapatkan panggilan untuk menata hijab pengantin.
Menurut Ayi untuk menjalani profesi sebagai hijab stylist dibutuhkan ketekunan. Selain belajar teknik dan kreativitas untuk membuat gaya baru berhijab, dibutuhkan juga ketelatenan untuk mempromosikan jasanya.
Ayi sendiri menggunakan sosial media seperti Instagram untuk menawarkan jasanya. Nah menurutnya yang paling penting adalah terus membuat konten untuk diunggah di akun instagram.
"Content-nya misalnya tutorial hijab, itu wajib naik. Terus edukasi jenis bahan hijab, bahan ciput seperti apa, terus sampai ke peniti itu jenisnya apa, jarum pentul itu ada baby pentul ada pentul gajah. Terus jenis wajah cocoknya pakai hijab seperti apa. Jadi banyak banget content yang bisa kita lakukan. Kalau itu nggak dilakukan ya menurun. Karena kita jualannya di Instagram," terangnya.
Ayi mengimbau jika ada yang ingin menjajal profesi ini bisa dimulai dengan ikut pelatihan hijab stylist. Sebab selain mendapatkan ilmunya, jaringan untuk menawarkan jasa juga terbuka lebar.
"Misalnya aku dapat tawaran untuk pernikahan di Surabaya, terus aku nggak bisa. Aku bisa kasih ke yang ikut hijab class aku di sana. Dan kalau klien sudah coba dan suka pasti gampang menyebar," terangnya.
Jasa untuk hijab stylist juga ternyata tidak murah. Ayi menjabarnya biasanya dia membanderol hijab stylist dari yang termurah Rp 350 ribu hingga Rp 4,5 juta tergantung tingkat kerumitan. Tarif itu sudah diperhitungkan untuk ongkos transportasi. Tertarik mencoba?
(das/ara)