Modal awal yang digunakan oleh Fatoni sekitar Rp 50 juta untuk bahan dan sewa tempat. Ayah dua anak ini menjelaskan sebelum pandemi COVID-19 ini penjualan satu hari rata-rata mencapai 30 kilogram. Namun selama pandemi rata-rata hanya mentok di 20 kilogram.
"Setelah COVID-19 ini 20 kilo itu sudah maksain banget. Tapi intinya kita masih bertahan saja alhamdulillah ya, yang jelas saya tidak mau naikin harga, harga jengkol kan naik turun. Saya caranya porsinya aja yang dikurangin, jadi tidak mengubah harga," jelas dia.
Dia menceritakan sebelum ada layanan ojek online, banyak pegawai kantoran dari kawasan Thamrin yang datang ke Republik Jengkol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatoni menyebutkan, dalam satu hari penjualan menggunakan ojek online ini bisa mencapai Rp 1 juta per hari. Sedangkan untuk penjualan di tempat rata-rata untuk satu hari bisa di Rp 2 - Rp 2,5 juta. Saat weekend bisa Rp 3 juta.
"Untuk kondisi sekarang ya paling banter Rp 2 juta lah," jelas dia.
Dia mengaku bersyukur bisa bertahan di tengah pandemi. Menurut dia saat PSBB pertama sudah mulai membaik. Saat PSBB kedua justru malah lebih parah. "Berasa banget ke penjualan," jelas dia.
Menu yang paling laris adalah tongseng jengkol. Hal ini karena tongseng identik kuah gulai, tapi Fatoni menggunakan kuah soto betawi. Menu berikutnya adalah jengkol balado, jengkol lada hitam dan jengkol cabe ijo. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 15.000 per porsi.
Dia mengungkapkan, dirinya juga sudah menyiapkan menu baru non jengkol yakni ayam sambal gledek. Menurut dia sambal ayam tersebut tidak akan ditemukan di tempat manapun.
Fatoni membagikan tips untuk anak-anak muda yang ingin memulai usaha. Pertama harus disiapkan dulu 'peluru' untuk penjualannya.
Hal ini agar penjualan lebih siap. "Misal jualan bakso, bakso itu yang jualan banyak banget. Kalau masakan baksonya itu tidak bisa ngalahin yang rame ya percuma. Makanya siapkan peluru yang benar. Kalau ada ide yang bagus, rasanya enak itu baru luar biasa," jelasnya.
Alamat Republik Jengkol ada di Jalan Kerja Bakti No.16, RT.2/RW.10, Kramat Jati, RT.2/RW.10, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(kil/fdl)