Siapa sangka karung goni bekas ternyata bisa mendatangkan cuan. Di tangan Firza Fahdi mahasiswa semester akhir jurusan Arsitektur salah satu universitas di Medan, goni bekas 'disulap', menjadi aneka produk bernilai jual seperti tas hingga topi.
Firza mulai terjun ke bisnis ini sejak awal 2018. Dia bercerita bisnis ini terinspirasi dari temannya.
"Setelah melihat punya teman, aku tertarik untuk buat sendiri, awalnya masih dompet dari goni bekas, terus berkembang lagi buat tas dan topi. Pertamanya masih dijahit tangan, kebetulan ibu bisa jahit, jadinya kolaborasi sama ibu. Modal awal pun hanya nol rupiah karena bahan dasarnya minta sama teman yang kebetulan banyak goni bekas," jelas Firza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menggunakan hasil produk pertama ke kampus, ternyata teman-temannya tertarik dan mulai banyak yang memesan. Berangkat dari hal tersebut Firza sadar karung goni bekas dapat menjadi peluang usaha menggiurkan, sesuai dengan dirinya yang menyukai kreativitas mendaur ulang.
Produk racikan Firza antara lain tas ransel, tas selempang hingga topi yang dibanderol dari Rp 60 ribu hingga Rp 300 ribu dan telah terjual ribuan produk. Tidak hanya laku di Medan, produknya juga sudah sampai ke luar kota seperti Jawa, Padang hingga Sulawesi.
"Kalau omzet penjualannya tidak menentu sih terkadang sebulan bisa Rp 3 juta atau Rp 1 juta, pernah juga Rp 5 juta," tuturnya.
Selain itu, produk bikinan Firza mendapat perhatian Bobby Nasution pada saat pencalonan di akhir 2019 lalu, dan kini menjadi Wali Kota Medan. Tidak hanya dibeli, usahanya sempat diulas oleh menantu Jokowi tersebut.
Meski sempat merasakan cuan, bisnis produk karung goni bekas Firza terhenti saat COVID-19 mulai menghantam ekonomi Indonesia. Pandemi telah menggerogoti kegiatan usahanya sehingga harus berhenti produksi selama 8 bulan karena tidak ada pesanan.
"Saat pandemi ini, ndak mau terlalu ambil pusing. Ketika mendapatkan masalah di Maret 2020 tidak ada penjualan karena ekonomi sulit. Setelah mempertimbangkan sepertinya kondisi pandemi ini akan lama, akhirnya usaha goni bekas kita stop dulu mulai dari bulan Apri hingga Desember 2020," katanya kepada tim detikcom, Minggu (28/3/2021) di Jl. Sejahtera, Medan Helvetia.
Selama vakum, dia sempat memproduksi masker yang bertujuan dibagikan secara gratis, namun ada beberapa komunitas dan perusahaan yang tertarik dan melakukan pemesanan. Produksi masker tersebut sempat menjadi pendapatan meski hanya sebulan karena Firza tidak ingin menjadikan masker sebagai bisnis.
"Terus aku mikir lagi, kira-kira apa sih yang bisa dijadikan pendapatan sementara selama vakum, kebetulan saat itu lagi booming-nya belanja bunga, jadi aku coba buka usaha pot bunga untuk sementara aja," ujarnya.
Ternyata, Firza balik lagi lho ke bisnis produk karung goni bekas. Ikuti kisahnya di halaman berikut.
Tonton Video: Keren! Karung Goni Disulap Jadi Tas hingga Sepatu