Bagi sebagian orang, TikTok hanya dianggap sebagai media sosial yang tidak bermanfaat. Tapi bagi dua remaja kembar asal Bandung ini membuktikan bahwa pandangan itu salah. Bisnis mereka berkembang pesat justru karena Tiktok.
Mereka adalah Dzaky Muhammad Abdullah Rahim dan Naufal Muhammad Abdullah Rahim (19). Keduanya merupakan pemilik dari bisnis Burger Chill.
Dzaki menjelaskan, dia dan Naufal sudah jatuh cinta dengan dunia bisnis sejak SMA. Mereka mulai berjualan jajanan seharga Rp 2 ribuan saat duduk di bangku kelas 11 SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya gara-gara pengin mandiri aja, nggak mau ngerepotin orang tua. Pengin beli HP pake uang sendiri. Akhirnya kita jualan makanan ringan di kelas," tuturnya, ditulis Jumat (7/5/2021).
Keduanya menjadi reseller dari berbagai barang dagangan, mulai dari snack, nasi kotak, sampai susu murni. Kemudian saat mereka naik ke kelas 12 SMA, pandemi COVID-19 datang. Mereka harus belajar dari rumah. Dzaky dan Naufal mulai risih karena tak bisa lagi berjualan di sekolah.
Namun hal itu tak membuat mereka menyerah. Justru keduanya bertekad ingin memulai usaha yang lebih serius dengan mendirikan bisnis makanan dengan merek sendiri.
"Awalnya bikin keripik singkong, terus bola ubi, tapi gagal semua. Nah ide awalnya dari roti buatan mama. Kami suka banget roti coklat dan keju buatan mamah. Cuma Naufal bilang jangan di situ karena harganya nggak bisa up, mending jualan roti yang isinya daging," kenangnya.
![]() |
Dari situlah terpikir ide untuk membuat burger yang berbahan daging ayam. Akhirnya pada 14 Juni 2020, Dzaky dan Naufal resmi meluncurkan Burger Chill.
Burger Chill sendiri merupakan chicken burger berukuran mini. Mereka menilai burger sulit diterima masyarakat Indonesia sebagai makanan utama. Oleh karena itu dia membuat burger dengan ukuran kecil agar pas sebagai camilan.
Baca juga: Tips Membuka Bisnis Potong Rambut |
Awal mula dia memasarkan produknya melalui Instagram dengan sistem pre order. Dengan begitu bisnis yang dia mulai benar-benar tanpa modal.
"Nggak ada modal sama sekali, kan open order. Kita juga buatnya masih di dapur rumah. Pesanan awal cuma dua waktu itu, itu juga dari sahabat kita," tuturnya.
Beberapa hari berjalan, pesanan yang datang hanya sekitar 5-8 orang. Hampir selama tiga bulan, usahanya macet dengan pesanan sedikit yang hanya datang dari teman-temannya saja.
Dzaky dan Naufal pun memutar otak untuk mencari cara memasarkan produknya lebih luas. Akhirnya menjajal untuk membuat konten TikTok.
Berlanjut ke halaman berikutnya.