Bermodal Rp 20 Ribu, Bisnis Sepatu Irman Sukses Tembus Pasar ASEAN

Bermodal Rp 20 Ribu, Bisnis Sepatu Irman Sukses Tembus Pasar ASEAN

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Selasa, 13 Jul 2021 17:34 WIB
UMKM Shopee
Foto: Dok. Shopee
Jakarta -

Banyak anggapan kalau memulai bisnis perlu modal banyak. Sehingga tidak sedikit pula orang yang takut dan enggan untuk memulai usahanya sendiri.

Namun, tidak demikian dengan Uda Irman. Pria asal Ciomas, Bogor ini memberanikan diri untuk membuka usaha fesyen sepatu wanita pada 2015 dengan modal minim, yakni uang sebesar Rp 20 ribu.

Kala itu, Irman yang pernah bekerja di toko sepatu meminta rekan perajinnya untuk membuatkan sepasang sandal. Sandal tersebut kemudian dia jual dan sebarkan melalui laman media sosial, seperti WhatsApp dan Instagram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur saya (hanya) punya modal kepercayaan. Jadi saya bikin model sepatu, terus saya kasih ke teman saya. Dia produksi sepatu sepasang untuk dijual. Kalau dibilang nggak masuk akal, saya modal kepercayaan terus saya kasih uang Rp 20 ribu untuk bikin 1 sandal," ujarnya di webinar yang digelar pada Selasa, (13/7/2021).

Siapa sangka produk sandal tersebut justru laris terjual dengan harga Rp 135 ribu. Hasilnya ia foto dan disebarkan di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Ada order masuk, nanti saya bilang saya teman untuk bikin sepasang. Kebetulan dia ada bahan lebih. Jadi dibikinin lah. Saya kasih lagi uang rokok Rp 20 ribu, terus saya jual Rp 135 ribu," katanya.

UMKM ShopeePemilik Pollenzo, Uda Irman Foto: Dok. Shopee

Irman mengaku uang tersebut ia simpan dan sisihkan sebagai tambahan modal untuk melebarkan bisnis sepatunya. Seiring waktu berjalan, order sepatu yang dia terima bertambah menjadi 15, bahkan hingga 50 pesanan.

"Nah setelah 50 (order) saya hidup di warnet. Selama 4 bulan saya hidup di warnet. Karena saya nggak mau beli komputer dulu. Karena income saya nggak memadai. Yang penting saya stok dulu barang. Saya hidup di warnet dengan biaya Rp 5 ribu, saya booking dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam selama 4 bulan bisa hidup di warnet," terangnya.

Perlahan namun pasti, Irman semakin bertekad untuk memperbesar jangkauan pasarnya. Salah satunya dengan berjualan melalui platform e-commerce, yaitu Shopee. Perjalanan 5 tahun bersama Shopee rupanya membuahkan hasil yang sangat baik. Usaha sepatu milik Irman dengan merek Pollenzo semakin berkembang.

"Dari anggota 5,6 sampai sekarang (karyawan) sudah 26. Dan sekarang lagi ada penambahan 5 orang, sedang diinterview. Jadi ada 31 orang rencananya. Gudang (sekarang) alhamdulillah sudah 5," paparnya.

Menurut Irman, deretan program dan fitur yang diadakan Shopee turut berperan dalam perkembangan bisnis Pollenzo, sehingga bisa tetap eksis. Utamanya di awal tahun 2020 saat pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.

"Waktu pertama pandemi itu awalnya kaget. Karena sudah siap untuk persiapan Lebaran. Stok saya masih banyak. Saya sudah siap stok beberapa gudang. Saya sempat down mikirin bagaimana karyawan sebanyak ini mau dikeluarkan nggak mungkin," katanya.

Namun, berkat promo dan diskon, seperti promo Flash Sale, diskon ongkir, serta kampanye dari Shopee dia bisa melewati masa krisis di tahun 2020.

"Banyak cara yang kita pakai untuk bisa mempertahankan. Yang saya pakai mengeluarkan produk baru. Kedua, pakai voucher segala macam. Pakai diskon. Jangan hanya berpikir order, tapi strateginya yang disusun dulu," tuturnya.

Selain itu, Irman juga menjadi salah satu seller yang turut berpartisipasi dalam program Shopee Ekspor. Dia mengaku senang karena program tersebut turut membantunya sehingga di masa pandemi Pollenzo justru bisa mengirimkan ekspor perdana ke Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam.

"Saya nggak nyangka bisa ekspansi ke luar negeri. Karena dari segi usaha sendiri saja susah, banyak administrasi yang diurus. Alhamdulillah di Shopee ada notifikasi penjualan ekspor. Saya ikut aja, daftar. Seminggu setelah itu keluar notifikasinya Anda bisa jual ke luar negeri. Udah lolos nih," tandasnya.

Adapun produk sepatu wanita yang paling diburu yaitu wedges dan heels dengan warna serta motif yang mencolok.

"Singapura dan Malaysia lebih cenderung ke wedges sama heels. Yang agak sedikit sedikit glamor, agak sedikit berwarna gitu kan. Kayak bunga-bunga, itu dia lebih cenderung ke sana," katanya.

Dia berharap di akhir tahun 2021, penjualan sepatunya bisa meningkat hingga 5 kali lipat, serta semakin banyak masyarakat yang mengenal brand Pollenzo.

Sebagai informasi, program Shopee Ekspor bertujuan untuk membantu memperluas akses pasar ekspor bagi UMKM. Saat ini, Shopee mencatatkan keberhasilannya dalam program ekspor dengan peningkatan transaksi harian hingga 6 kali lipat selama periode Juni 2020 - Januari 2021. Tak hanya di kawasan Asia Tenggara, program Shopee diketahui sudah merambah hingga ke Brasil.




(akn/hns)

Hide Ads