25 Tahun Ngantor, Wanita Ini Nekat Jual Keripik Pisang Beromzet Puluhan Juta

Saatnya Jadi Bos

25 Tahun Ngantor, Wanita Ini Nekat Jual Keripik Pisang Beromzet Puluhan Juta

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 01 Okt 2021 06:31 WIB
25 Tahun Ngantor, Wanita Ini Jual Keripik Pisang Beromzet Puluhan Juta
Foto: Dok. Pribadi

Seiring berjalannya waktu, Mirah membutuhkan peralatan tambahan seperti peniris, penyampur bumbu, dan lain-lain, sehingga modalnya diperkirakan Rp 20 juta.

Dalam hal pemasaran, Mirah mengincar toko-toko berjejaring dan toko oleh-oleh. Ia menitipkan produknya di toko-toko itu.

"Saat ini kami sudah masuk sekitar 400 toko, di antaranya ada 150 toko oleh-oleh. Jadi 250 swalayan supermarket dan ini ke depan insyaallah awal bulan depan saya tambah lagi 55 toko untuk Alfamart dan Alfamidi," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemi COVID-19 memberi dampak yang besar bagi pelaku usaha, tak terkecuali Mirah. Dengan kondisi itu, ia pun cepat-cepat melakukan penyesuaian dengan melakukan pemasaran secara online. Ia pun masuk berbagai marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan Blibli dengan nama Banania Official Store.

"Nggak berapa lama penjualan lumayan saya ditawarin ke Shopee ekspor. Saat ini sudah bisa diorder dari Malaysia, Singapura dan Filipina. Kami sudah sering juga dapat order dari Singapura dan Malaysia, namun Filipina belum pecah telur ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Produk Bananania ditawarkan seharga Rp 15.000 dengan berat 125 gram untuk ritel. Ia menawarkan harga berbeda tergantung relasinya apakah untuk agen, reseller, ekspor, dan business to business (B to B).

Ditanya omzet, rata-rata ia mengantongi Rp 38 juta per bulan. Omzet ini terhitung cukup besar untuk bisnis yang berjalan tiga tahun.

"Karena pandemi masih sedikit masih Rp 38 juta per bulan. ini kan belum masuk ke Alfamart dan Alfamidi. Saya punya harapan besar di situ," ungkapnya.

Bagi mereka yang ingin terjun bisnis, ia menyarankan agar 'mendekat' ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) maupun Dinas Koperasi dan UKM setempat. Dengan begitu, maka pelaku usaha bisa mendapat pengetahuan dan informasi tentang dunia usaha mulai dari perizinan, pelatihan, hingga menjalin relasi bisnis.

"Jadi kan nanti di dinas kita pasti dimasukkan ke grup-grup UMKM yang ada di bawah dinas. Itu juga penting kita bisa mengikuti itu karena di situ akan banyak informasi-informasi yang kita dapat. Misalnya, 'Ini loh, akan ada pelatihan ini. Ini loh ada kurasi ini'," terangnya.



Simak Video "8 Tips Jitu Bangun Usaha Bisnis di Masa Sulit COVID-19"
[Gambas:Video 20detik]

(acd/ara)

Hide Ads