Jakarta -
Pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun, nyatanya tak selalu memberikan dampak negatif. Bagi sebagian orang, pandemi justru memunculkan peluang baru asalkan jeli memperhatikan situasi.
Hal ini diakui oleh pengusaha muda asal Surabaya, Yustika Astary dengan brand Kaluna Living. Yustika menyebut situasi pandemi justru membawa berkah. Menurutnya pembatasan aktivitas karena pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kecantikan rumah, salah satunya dengan mengoleksi cangkir dan mangkok keramik warna-warni untuk melengkapi dekorasi ruang makan.
"Pandemi ini memaksa orang untuk berkegiatan di rumah, kerja, sekolah. Karena orang jadi lebih notice, butuh apa di rumah. Butuh barang apa supaya lebih semangat berkegiatan di rumah. Orang lebih punya ketertarikan beli cangkir dan piring cantik," kata Yustika kepada detikcom, Selasa (9/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi tersebut, dia pun terinspirasi untuk mengeluarkan seri produk keramik pada tahun 2020. Dia mengatakan produk keramik banyak diburu pembeli yang kemudian mendorong kenaikan penjualan Kaluna Living hingga mengantongi omzet Rp 15 juta setiap bulannya.
"Sebelum dan sesudah pandemi itu kita meningkat. Sampai akhirnya ada kenaikan penjualan dan omset. Naik 100-200% dari sebelum pandemi," tuturnya.
Dikatakan Yustika, motif dan tren produk keramik terus berubah sesuai dengan keinginan pasar. Namun dia menilai produk keramik Kaluna Living yang paling diminati adalah seri dengan pastel yang timeless.
"Karena karakter produk-produk Kaluna itu memang tujuannya brings joy. Jadi akhirnya customer memilihnya warna warna yg cerah dengan motif yg simple, tapi timeless seperti polkadot, stripes, dan lainnya," terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bisnis Kaluna Living berdiri tahun 2016 untuk menyalurkan hobi terhadap dunia interior dan home decor. Sekaligus menekuni bisnis keluarga. Dari yang awalnya sebatas sarung bantal, kini sudah ada beragam produk lainnya, seperti woodenware dan taplak.
"Ada 3 produk utama, tekstil, kayu, dan keramik. Harganya ada sendok kayu dari Rp 17 ribu. Sampai yang paling mahal mangkok keramik Rp 134 ribu. Jadi masih di kisaran Rp 130 an. Produk andalannya keramik. Piring, cangkir, mangkok," tuturnya.
Klik halaman selanjutnya >>>
Diungkapkan Yustika, selama pandemi ia mengandalkan media sosial untuk promosi. Selain itu, dia juga memanfaatkan Tokopedia untuk memperluas segmentasi pasar sekaligus mendorong penjualan.
"Kita gabung di Tokopedia tahun 2019. Sampai sekarang 70% penjualan dari Tokopedia. Meski belum maksimal menggunakan tools di Tokopedia karena banyak yang belum di-explore, tapi sudah kelihatan efeknya," katanya.
Diketahui, Yustika merupakan salah satu UMKM terpilih yang ikut berpartisipasi dalam Gerakan #BangkitBersama di Surabaya. Menurutnya kegiatan tersebut sangat bermanfaat karena dapat memperluas koneksi sekaligus membuka peluang-peluang baru.
"Kita merasa terbantu, terutama di situasi pandemi yang belum selesai, meski sudah ada sedikit titik terang karena vaksinasi yang sudah semakin merata. Artinya kita sudah di situasi seharusnya mulai bangkit, setelah digempur oleh ujian selama pandemi," lanjutnya.
Sebagai informasi Gerakan #BangkitBersama merupakan program yang diinisiasi oleh GoTo dan dan GoTo Financial. Dengan harapan UMKM lokal mampu bangkit setelah sempat meredup di tengah pandemi.
"UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia harus bisa beradaptasi dan menciptakan peluang agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, terutama di tengah persaingan yang ketat. Melalui berbagai inisiatif hyperlocal serta kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya lewat rangkaian kegiatan #BangkitBersama, GoTo berharap dapat menawarkan solusi menyeluruh, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi daerah hingga nasional yang terdampak pandemi. Dengan UMKM berjaya, Indonesia bisa sejahtera," ujar Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Leontinus A. Edison.
Adapun Gerakan #BangkitBersama di Surabaya, Jawa Timur, hadir dengan sederet program lengkap serta melibatkan dan menyelaraskan tiga elemen penting dalam ekosistem GoTo, yaitu UMKM, konsumen, dan mitra driver. Senada, Head of Corporate Communication GoTo Financial, Winny Triswandhani mengatakan pihaknya siap mendukung pemerintah daerah dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi lewat pemberdayaan UMKM.
"Di Surabaya, pertumbuhan merchant UMKM di GoTo Financial meningkat 138% dibandingkan masa pandemi. Dengan gerakan #BangkitBersama, kami berharap ekosistem GoTo dapat bantu UMKM Surabaya makin cuan," katanya.
Salah satu bentuk dukungan GoTo kepada UMKM di Surabaya, Jawa Timur, adalah dengan menghadirkan program promosi GoFood, bagi para pedagang yang tergabung di Sentra Wisata Kuliner Surabaya pada akhir Oktober 2021 lalu. Lewat program ini, para mitra GoFood berhasil memperoleh kenaikan nilai transaksi hingga 28%.
Selain itu, Tokopedia juga mendukung pameran UMKM dan produk unggulan tahunan Jawa Timur, Jatim Fair Hybrid 2021, yang diselenggarakan secara online lewat Tokopedia dan berhasil mendorong peningkatan transaksi mencapai 13x lipat.
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi Gerakan #BangkitBersama. Dia berharap program tersebut dapat berkelanjutan sehingga UMKM bisa go digital dengan memanfaatkan ekosistem yang ada.
"Saat ini pemulihan ekonomi menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Kota Surabaya, namun dibutuhkan keterlibatan dan kerja sama lintas sektor serta adanya inovasi agar pemulihan ini bisa berjalan dengan cepat. Kolaborasi lintas sektor memegang peranan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi, karena itu kami berterima kasih atas dukungan GoTo dengan program #BangkitBersama-nya yang hadir di Surabaya," tandasnya.