Jakarta -
Di tengah maraknya makanan modern yang sudah menarik minat sebagian kalangan, tidak membuat makanan lawas menjadi hilang dari kenangan masyarakat dengan ciri khas rasa yang sudah ada sejak lama.
Seperti Happy Natalia pemilik Roti Gambang Nostalgia yang berada di Victoria Park Residence Kota Tangerang ini yang terus melestarikan usaha yang sudah dijalankan turun menurun tiga generasi sejak tahun 1950.
Meskipun di tengah masa pandemi dan berbagai kesulitan yang dialami, Happy tidak menyerah untuk terus memperkenalkan makanan ini kepada generasi milenial melalui beberapa media sosial seperti Instagram, Facebook hingga Tiktok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai generasi ketiga, Happy berhasil terus mengembangkan bisnis keluarga Roti Gambang Nostalgia ini. Sekotak Roti Gambang Nostalgia dibanderol Rp 38.000/kotak berisi 6 potong roti yang menggoyang lidah.
Antuiasme dan minat pelanggan terhadap roti ini juga terbilang lumayan karena dari sana saja Happy bisa mengantongi omzet Rp 10-40 juta per bulannya.
"Saat pendemi melonjak itu sepi sekali, sekitar 10 juta, tapi sekarang sudah mulai meningkat penjualannya dan mendapatkan sekitar 40 juta," kata Happy kepada detikcom.
Roti Gambang Nostalgia Foto: Roti Gambang Nostalgia (Istimewa) |
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Roti Gambang Nostalgia Foto: Roti Gambang Nostalgia (Istimewa) |
Berbekal pengalamannya sebagai Chef di sebuah rumah makan, Happy berniat untuk terus mengembangkan usaha milik keluarga dengan tetap mempertahankan resep rahasia yang sudah menjadi ciri dari produknya sendiri.
Roti Gambang Nostalgia memiliki 6 varian rasa antaranya Original, Coklat, Kacang Mete, Kismis, Kopi dan Kurma.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Happy tak hanya berfokus pada menjaga kulitas rasa makanan tetap juga pada proses marketingnya. Ia bahkan memaksimalkan pemanfaatan media sosial dan toko online untuk mempromosikan Roti Gambang Nostalgia.
"Awalnya saya cuma kasih tester ke teman-teman dan saya posting ke Instagram yang followersnya 0, akhirnya lama-lama respons oke dan mulai order, repeat order, akhirnya saya kembangkan jual di berbagai market place," ungkap Happy.
Dari penjualan makanan jadul ini Happy mengungkapkan telah mempunyai simpanan tabungan dan tabungan tersebut diharapkan dapat menjadi modal untuk membangun outlet Roti Gambang Nostalgia sendiri.
"Impian saya sih nabung-nabung, kalau sudah banyak punya outletnya sendiri dan tidak menyatu lagi di rumah,"
Happy juga memberikan tips kepada pelaku UMKM yang tengah berjuang di masa pandemi untuk tetap berusaha dan tidak menyerah.
"Saran saya jangan pernah berputus asa, tetap berusaha dan terus berinovasi, fokus dengan bidang yang sedang dijalankan," tutup dia.