Awal-awal, Asep memproduksi 50 botol jus kurma. Produk itu ia habiskan atau ia jual selama satu minggu.
Seiring berjalannya waktu, ia pun membuka reseller. Reseller yang bergabung mulanya hanya empat orang. Adanya reseller ini membuat penjualan terus meningkat, dari mulanya 50 botol seminggu menjadi 50 botol sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah punya reseller, marketingnya kita jadi terbantu dari mulut ke mulut. Akhirnya tembuslah sehari sampai 300 botol," katanya.
Singkat cerita, bisnis Asep terus berkembang hingga mempekerjakan 21 karyawan untuk membantu produksi. Pekerjaannya sebagai guru pun juga ia lepas agar fokus mengurus usaha.
Asep menuturkan, produknya ia jual dengan harga Rp 7.000 per botol. Kemudian, untuk varian kopi dan green tea seharga Rp 10.000.
Saat ini, ia bisa melepas kurang lebih 35 ribu botol per bulan. Adapun omzetnya mencapai Rp 200 juta sebulan.
"Penjualan sebulan kurang lebih 35 ribu botol per bulan, omzet Rp 200 juta," katanya.
(acd/ara)