Tak cuma itu, pandemi COVID-19 juga menghantam bisnis Yulina. Ditambah, sang suami yang juga membangun bisnis meninggal dunia.
"Bulan November 2020 saya sekeluarga kena COVID. terus Desember suami saya meninggal. Setelah suami saya meninggal itu Desember-Januari itu dua bulan saya sama sekali nggak produksi, nggak melakukan penjualan," terangnya.
Namun, ia berupaya bangkit. Dibantu anaknya, ia kembali mempromosikan di media sosial. Sistem produksi pun telah diubah menjadi maklon. Di mana, produksi itu mengandalkan perajin di daerah dan para mantan pegawainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mesin-mesin itu kan masih ada. Saya bagi-bagi ke bekas pegawai-pegawai saya. Saya nyuruh mereka untuk produksi. Dan mesin itu saya bagi-bagi, saya kasih gratis. Supaya mereka bisa produksi di tempatnya masing-masing. Jadi maksud saya biar fokus jualan aja," terangnya.
Malva Toys menjual beragam mainan seperti puzzle huruf dan hijaiyah hingga mainan edukasi berupa balok kayu. Bisnis yang berlokasi Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur ini menjual mainan dengan beragam harga dari yang berukuran mini Rp 7 ribu hingga paling mahal Rp 300 ribu.
Produk tersebut dijual di sejumlah marketplace seperti Lazada di toko Malva. Lalu, Tokopedia dan Shopee dengan nama edutoys murah.
Ditanya omzet, Yulina mengaku, pandemi memberikan efek terhadap pada omzetnya. Sebelum pandemi, ozmetnya sekitar Rp 50 juta per bulan. Imbas pandemi, kini omzetnya sekitar Rp 30 juta per bulan. "Paling Rp 30 jutaan (saat ini)," katanya.
(acd/ara)