Kisah 3 Sekawan Rintis Bisnis Live Streaming Kondangan, Cuannya Bikin Ngiler

Saatnya Jadi Bos

Kisah 3 Sekawan Rintis Bisnis Live Streaming Kondangan, Cuannya Bikin Ngiler

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 17:03 WIB
Bisnis Live Streaming Kondangan
Bisnis Live Streaming Kondangan. Foto: Dok. Reddot Livestream

Karena dorongan awal terbentuknya Reddot adalah untuk membantu, Rafki mengatakan jadilah hingga saat ini mereka terus melakukan kegiatan untuk membantu sesama. Salah satunya ialah menjalankan people development. Di sini, Reddot merekrut orang-orang yang sama sekali tidak memiliki skill untuk dilatih dan dipekerjakan.

"Asal mereka mau belajar dan orang ini rata-rata ada yang masih kuliah karena keterbatasan ekonomi, ada yang sudah berkeluarga dan dipecat karena dampak pandemi. Kita ajarin dan akhirnya mereka punya skill, yang mungkin suatu saat ketika mereka udah nggak di Reddot bisa mereka pake buat ke mana-mana," tutur Rafki.

Tidak hanya itu, Reddot juga menjalankan satu program bernama ReddotX. Program ini dimaksudkan untuk membantu vendor-vendor lain dalam bentuk kolaborasi dan bertumbuh bersama. Dari sini, Rafki berharap para vendor memperoleh exposure dari para tamu yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misal dari bantu portofolionya. Kita bikinin portonya dalam bentuk suara dan file yang bisa di sebarkan untuk keperluan pekerjaan. Terus ada juga WO yang kita bantu angkat namanya dengan cara kita cantumkan namanya seperti Reddot x WO mana dan lain sebagainya," tuturnya.

Bahkan menariknya, Rafki mengatakan Reddot juga turut membantu para kompetitornya. Tidak sedikit dari mereka yang bertanya kepadanya dan minta konsultasi dalam hal pengembangan bisnis live stream.

ADVERTISEMENT

"Bahkan pesaing kecil yang baru muncul banyak yang kontak ke Reddot untuk bertanya. Ada beberapa dari mereka yang menurutku udah bagus juga di luar kota. Ketika ada customer kita yang mau live di luar kota, kiat bisa forward ke mereka juga, ini jadi mitranya Reddot," ujar Rafki.

Dengan segala kesibukannya, Rafki mengaku saat ini dirinya beserta kedua rekannya masih menyandang status sebagai pegawai di perusahaan swasta. Meski demikian, hal ini tidak menghambat upaya mereka untuk terus mengembangkan Reddot tanpa meninggalkan kewajiban sebagai karyawan di perusahaan terkait.

"Sampai saat ini, Reddot masih bisa dijalankan bersamaan. Harapannya, inovasi ini akan membantu mereka yang membutuhkan pada event pernikahan maupun event lainnya, agar dapat mengoptimalkan budget acara sehingga lebih efisien. Lalu buat masyarakat juga kan minimal mengurangi macet," tutup Rafki sembari tertawa.



Simak Video "Kronologi 4 Anak Ditemukan dalam Keadaan Terantai dan Kelaparan di Boyolali"
[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

Hide Ads