Mengenal Metode Manajemen Persediaan dan Fungsinya

Mengenal Metode Manajemen Persediaan dan Fungsinya

Rully Desthian Pahlephi - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 14:46 WIB
Ilustrasi manajemen persediaan.
Foto: Reproductive Health Supplies Coalition/Unsplash
Jakarta -

Manajemen persediaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi perusahaan. Setiap pelaku usaha perlu menguasai metode manajemen persediaan.

Istilah ini biasa juga dikenal dengan sebutan inventory management. Hal ini berperan penting dalam operasional suatu perusahaan untuk mengatur, mengelola persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Dalam artikel ini, akan dibahas segala hal yang berkaitan dengan manajemen persediaan. Simak penjelasan di bawah ini ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan adalah suatu sistem untuk mengelola persediaan barang dari suatu perusahaan. Biasanya, perusahaan memiliki divisi khusus yang menjaga dan mengelola persediaan barang yang dimiliki sebuah perusahaan.

Menurut Budi Harsanto di dalam bukunya yang berjudul Dasar Ilmu Manajemen Operasi, manajemen persediaan adalah serangkaian keputusan atau kebijakan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk memastikan perusahaan dapat menyediakan persediaan yang bermutu seperti jumlah dan waktu tertentu.

ADVERTISEMENT

Tugas utamanya meliputi cara mendapatkan persediaan, penyimpanan, dan mengawasi penggunaan barang yang digunakan dalam kegiatan perusahaan. Persediaan di sini termasuk dari bahan baku, bahan pendukung, suku cadang, hingga barang yang sudah jadi.

Dalam menjalankan manajemen persediaan, skill utama yang wajib dimiliki adalah attention to detail atau ketelitian. Orang yang bekerja di bidang ini wajib memastikan bahwa persediaan barang berada pada jumlah yang tepat.

Jika jumlahnya terlalu banyak, maka ada risiko barang telanjur rusak dan memerlukan biaya penyimpanan yang tinggi. Sementara itu, ketika jumlahnya terlalu sedikit maka akan menghambat proses produksi hingga pemasaran.

Fungsi Manajemen Persediaan

Dalam buku berjudul Manajemen Operasi, Eddy Herjanto menjelaskan bahwa manajemen persediaan memiliki banyak fungsi untuk operasional perusahaan, antara lain:

  1. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  2. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
  3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
  4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan baku itu tidak tersedia dalam pasar.
  5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas.
  6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

Metode Manajemen Persediaan

Dalam manajemen persediaan, umumnya perusahaan menggunakan beberapa metode. Menurut buku yang berjudul Manajemen Keuangan, terdapat 5 metode yang biasa digunakan perusahaan, yaitu:

1. Material Requirement Planning

Metode ini adalah sistem yang digunakan untuk menghitung rincian jumlah bahan baku, bahan mentah, atau komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia.

Selain untuk menjaga bahan baku tetap tersedia, metode ini juga digunakan untuk memastikan persediaan jumlahnya tidak terlalu banyak. Hal ini berguna untuk menekan biaya penyimpanan supaya tidak menelan biaya yang besar.

2. Peninjauan Stok Secara Manual

Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan umumnya digunakan untuk usaha skala kecil. Peninjauan stok secara manual melibatkan analisis stok reguler di tangan dan kebutuhan masa depan yang diproyeksikan.

Peninjauan stok secara manual dapat memberikan kontrol atas proses manajemen inventaris. Namun, kekurangan dari metode ini adalah efisiensi waktu karena memakan waktu yang besar, selain itu masalah human error juga menjadi kendala dalam penggunaan metode ini.

3. Just In Time

Metode ini menyesuaikan dengan proses produksi dan menghemat biaya yang dikeluarkan. Jadi, persediaan baru akan dibeli hanya ketika dibutuhkan untuk menghindari adanya sisa.

Untuk menerapkan metode ini, pelaku usaha harus selalu membangun hubungan yang baik dengan supplier. Hal ini dilakukan supaya supplier akan selalu siap untuk menyediakan stok untuk perusahaan kamu.

4. Analisis Activity Based Cost

Metode ini mengelompokkan persediaan menjadi tiga kategori yang mewakili nilai persediaan dan signifikansi biaya barang. Kategori A mewakili barang yang bernilai tinggi dan kuantitas rendah, kategori B mewakili barang yang bernilai sedang dan kuantitas sedang, serta kategori C yang mewakili barang bernilai rendah dan kuantitas tinggi.

Misalnya, pengelompokan persediaan antara kayu, cat, dan paku. Kayu dilabeli dengan kelompok A karena kayu perlu perlakuan khusus untuk penyimpanan untuk mencegahnya dari kerusakan.

Cat dikelompokkan dalam kelompok B karena penyimpanannya lebih mudah dari kayu. Sementara paku bisa dimasukkan dalam kelompok C, miski jumlahnya banyak namun penyimpanannya jauh lebih mudah dibandingkan kayu dan cat.

5. Economic Order Quantity (EQQ)

Metode ini biasa disebut dengan metode kuantitas pesanan ekonomi. EQQ adalah salah satu metode manajemen persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan pesanan yang diterima.

Ketika sudah ditentukan jumlah pesanan, spesifikasi, dan waktu pesanan harus selesai, pengusaha akan melakukan pembelian barang. Pembelian ini tentu dilakukan berdasarkan perhitungan dari aspek-aspek yang sudah disebutkan sebelumnya.

Menurut buku Manajemen Keuangan, cara ini memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaatnya seperti tidak ada biaya pemeliharaan dan penyimpanan.

Nah, itulah pembahasan mengenai metode manajemen persediaan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu supaya bisa lebih efektif dalam melakukan manajemen persediaan.




(khq/fds)

Hide Ads