Memahami sasaran pasar menjadi salah satu modal yang baik untuk meluncurkan produk tertentu. Produk bisnismu sebaiknya bisa memberikan kepuasan dan menjawab kebutuhan pelanggan.
Nah, untuk bisa memberikan kepuasan pelanggan ini kamu perlu untuk mengembangkan strategi produk. Strategi produk ini berguna untuk membuat bisnismu bisa bersaing dengan kompetitor dan produkmu laku di pasaran.
Lantas apa itu strategi produk? Apa saja jenis dan cara membuatnya, simak penjelasannya di bawah ini ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Strategi Produk?
Mengutip ProductPlan, strategi produk adalah rencana yang menggambarkan target bisnis dengan produknya dan bagaimana rencana tersebut dilakukan. Strategi produk harus menjawab pertanyaan kunci seperti siapa yang akan dilayani produk (persona), bagaimana hal itu akan menguntungkan persona itu, dan tujuan perusahaan dengan siklus produk tersebut.
Manfaat Memiliki Strategi Produk
Membangun strategi produk penting dilakukan sebelum mulai mengembangkan produk tersebut. Hal ini berguna untuk memudahkan produk diterima pasar dan bersaing dengan kompetitor.
Mengutip ProductPlan berikut tiga manfaat memiliki strategi produk:
1. Strategi Produk Memberikan Kejelasan bagi Perusahaan
Adanya strategi produk membantu tim bisnis untuk menyusun dan mengkomunikasikan strategi yang jelas dan matang untuk mengembangkan produk. Tim pengembangan produk terkadang merasa terjebak di antara semua detail dan melupakan tujuan menyeluruh di balik pekerjaan mereka, dan strategi produk membantu menjelaskan hal tersebut.
Sementara dengan adanya strategi produk, tim pemasaran dan penjualan bisa mengartikulasikan manfaat produk dan proposisi penjualan yang unik. Kemudian tim layanan pelanggan akan lebih memahami penggunaan produk dan memberikan penjelasan yang lebih baik kepada penggunanya.
2. Strategi Produk Membantu Memprioritaskan Product Roadmap
Strategi produk membantu untuk memberikan panduan untuk menjalankan product roadmap. Strategi produk bisa membantu mengantisipasi penyalahgunaan waktu dan sumber daya sehingga pekerjaan akan lebih efektif.
3. Strategi Produk Meningkatkan Keputusan Taktis Tim
Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai dengan rencana yang dibuat dalam product roadmap, sangat mungkin terjadi penyesuaian karena ada perubahan-perubahan di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi manajer produk untuk bersiap dan menyesuaikan rencana dan prioritas untuk menghadapi perubahan tersebut.
Inilah yang membuat strategi produk penting disusun di awal. Sehingga ketika dibutuhkan untuk mengambil keputusan strategis secara cepat bisa langsung diputuskan dengan mengacu strategi produk sebagai referensi.
Jenis Strategi Produk
Menurut Tjiptono yang dikutip dari jurnal Universitas Atma Jaya, ada 8 strategi produk yaitu:
1. Strategi Positioning Produk
Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha untuk menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing. Strategi positioning terdiri dari:
- Positioning berdasarkan atribut produk.
- Positioning berdasarkan harga dan kualitas.
- Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.
- Positioning berdasarkan pemakai produk.
- Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.
- Positioning berkenaan dengan pesaing.
- Positioning berdasarkan manfaat.
Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan. Selain ditentukan persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan juga dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka.
2. Strategi Repositioning Produk
Strategi repositioning produk dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat kemungkinan berikut:
- Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan, sehingga berdampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
- Preferensi konsumen telah berubah.
- Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru yang diikuti dengan peluang yang menjanjikan.
- Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.
Strategi repositioning produk dilaksanakan dengan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut. Tujuan dari strategi ini adalah untuk melanjutkan kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya.
3. Strategi Overlap Produk
Strategi overlap produk adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan itu sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara yaitu pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada, penggunaan label pribadi, dan menjual komponen-komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing.
Strategi ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pasar keseluruhan, serta menjual kepada para pesaing sehingga dapat merealisasikan skala ekonomis dan pengurangan biaya.
Perlu diingat pengaplikasian strategi overlap produk ini harus dilakukan hati-hati dan penuh perhitungan, misalnya masing-masing produk yang bersaing harus memiliki organisasi pemasarannya sendiri, merek pribadi jangan sampai malah menjadi pengurang laba, dan tiap merek harus mencari ceruk khusus (special niche).
4. Strategi Lingkup Produk
Strategi lingkup produk berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis.
Ada beberapa opsi yang bisa diterapkan ketika menjalankan strategi ini mulai dari strategi produk tunggal, strategi multiproduk, atau strategi system-of-products.
5. Strategi Desain Produk
Strategi desain produk berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Ada tiga pilihan strategi yang diambil perusahaan yaitu produk standar, customized product (produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu), dan produk standar dengan modifikasi.
Tujuan strategi desain produk yaitu:
- Produk standar yaitu untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi massal.
- Customized product, untuk bersaing dengan produsen produksi massal (produk standar) melalui fleksibilitas desain produk.
- Produk standar dengan modifikasi, untuk mengkombinasikan manfaat dari dua strategi di atas.
6. Strategi Eliminasi Produk
Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai dengan portofolio produk perusahaan perlu dihapuskan. Sebab produk tersebut bisa merugikan perusahaan yang bersangkutan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Produk yang masuk dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri profitabilitasnya rendah, volume penjualan atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan menurun, dan risiko keusangan teknologi cukup besar. Kemudian produk mulai masuk dalam tahap kedewasaan atau penurunan pada Product Life Circle (PLC), dan produk tersebut kurang sesuai dengan kekuatan atau misi utama bisnis.
Strategi eliminasi produk dilaksanakan dengan jalan mengurangi komposisi portofolio produk yang dihasilkan dengan cara memangkas jumlah produk dalam suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis. Tujuannya untuk membentuk bauran/paduan produk yang paling baik dan menyeimbangkan bisnis secara keseluruhan.
7. Strategi Produk Baru
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinal, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Selain itu juga bisa didasarkan pada pandangan konsumen tentang produk tersebut.
Tujuan utama yang ingin dicapai dari penciptaan produk baru yaitu untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator, dan untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru.
8. Strategi Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu:
- Diversifikasi konsentris yaitu produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada.
- Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk-produk yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
- Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
Elemen dalam Strategi Produk
Strategi produk memiliki tiga komponen utama yaitu visi produk, tujuan produk, dan inisiatif produk. Berikut penjelasannya menurut Hubspot dan ProductPlan:
1. Visi Produk
Visi produk menjelaskan siapa yang akan menggunakan produk dan makna peluang itu bagi bisnis. Visi pasar ini menyoroti pelanggan target pasarmu, dan bagaimana produk bersaing dengan kompetitor.
Selain itu, visi pasar juga harus meliputi rencana yang akan menjelaskan kebutuhan pelanggan dan bagaimana perusahaan memberikan penawaran yang kompetitif.
2. Tujuan Produk
Strategi produk tidak akan bisa dirancang tanpa tujuan utama. Tujuan ini merupakan sasaran atau target spesifik yang ingin dicapai perusahaan dengan memproduksi produk tersebut.
Tujuan produk ini akan memandu tim untuk mengukur kesuksesan setelah produk dirilis. Selain menetapkan tujuan penting juga untuk menyusun timeline, sehingga ada urgensi waktu yang jelas untuk mencapainya.
3. Inisiatif Produk
Inisiatif produk mirip dengan tujuan produk tapi lebih bersifat konseptual. Inisiatif produk adalah ide atau tren gambaran besar yang akan dipengaruhi sebagai hasil dari produk baru yang diluncurkan.
Contoh inisiatif produk di antaranya meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan nilai pelanggan seumur hidup, masuknya produk ke industri baru, atau mempertahankan fitur produk.
Cara Membuat Strategi Produk
Mengutip User Guiding, berikut tips membuat strategi produk:
1. Identifikasi Target Pelanggan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyusun strategi produk adalah dengan mengidentifikasi target pelanggan perusahaan. Seringkali karena kurangnya pemahaman yang kuat tentang target pelanggan, tak jarang ditemukan ada ribuan produk yang sudah meluncur ke pasar tapi masih mencari pelanggan.
Sebaiknya sebelum mulai membuat suatu produk, kamu memiliki pemahaman yang mendalam tentang keinginan dan kebutuhan target pelangganmu. Hal ini penting jika kamu ingin bisa menawarkan sesuatu yang menambah nilai bagi kehidupan mereka.
Kamu bisa melakukan riset pelanggan sebagai acuan untuk membuat desain dan mengembangkan produk yang lebih memahami apa yang dibutuhkan calon pelangganmu.
2. Memahami Masalah
Dalam penyusunan strategi produk, definisi masalah merupakan hal penting. Produk yang ditawarkan harus membantu pelanggan untuk memecahkan masalah mereka.
Penting untuk mengetahui alasan atau motivasimu membuat produk tersebut, dan kemudian menilai manfaat produk bagi kepuasan pelanggan.
3. Mendefinisikan Visi Produk
Langkah berikutnya adalah mendefinisikan visi produk. Produk strategi mendefinisikan perjalanan produk seperti visi dan tujuan produk.
Beberapa tips untuk mendefinisikan visi produk yaitu menetapkan tujuan jangka panjang, sebuah visi harus bisa memotivasi, dan pastikan semua tim bisnismu memiliki pemahaman yang sama tentang visi produk.
4. Sebutkan Prinsip-prinsip Desain Produk
Menurut User Guiding tak peduli seberapa keras kamu mencoba, selalu akan ada unsur keraguan dalam keputusan yang kamu buat. Namun dengan menambahkan prinsip-prinsip desain produk proses pengambilan keputusan ini bisa menjadi lebih mudah.
Prinsip-prinsip desain produk ini bisa membantu untuk menentukan arti desain yang baik dalam bisnismu dan juga mencerminkan filosofi desain produk yang orisinil.
5. Tetap Selaras dengan Tim Lain
Strategi produk harus dirumuskan sebagai hasil kolaborasi lintas fungsi antara tim inti dalam perusahaan seperti tim desain, pengembangan, pemasaran dan penjualan. Artinya masing-masing tim seharusnya bisa memberikan jawaban yang sama ketika ditanya tentang produk apa yang sedang dibuat dan alasannya.
6. Fokus pada Solusi
Sebelum mulai mencari solusi dari suatu masalah, sebaiknya kamu harus mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang pengalaman terbaik yang ingin diberikan untuk memuaskan pelanggan. Sebagai contoh ketika Apple merilis iPhone pertamanya pada tahun 2007, mereka hanya memiliki beberapa fitur, tetapi diimplementasikan dengan baik.
Fitur copy and paste misalnya menjadi salah satu fitur yang penting saat ini dan terlewatkan di iPhone edisi pertama. Fitur ini pun akhirnya ditambahkan setelah memenuhi standar pengalaman pengguna (user experience).
7. Menentukan Indikator Kesuksesan
Langkah berikutnya menyusun strategi produk adalah menentukan indikator kesuksesan. Indikator ini memungkinkan tim untuk melacak kemajuan dan mengukur kinerja mereka.
8. Jalankan Strategi
Setelah mengantongi dan memahami semua informasi penting dan menjalankan langkah-langkah di atas, mulailah menjalankan strategi tersebut. Penting diingat evaluasi dan menyesuaikan strategi produk sesuai dinamika pasar juga dibutuhkan.
Semakin cepat kamu mendapatkan umpan balik usai peluncuran strategi produk, hal itu justru semakin baik. Terus perbaharui riset pasar, dan gunakan umpan balik tersebut sebagai materi untuk menyesuaikan strategi produk.
Nah itulah serba-serbi tentang strategi produk yang perlu kamu ketahui detikers. Semoga bermanfaat ya.
(ams/fds)