Siang itu, seorang pemilik kelontong sembako Jambakri nampak begitu sibuk melayani sejumlah pelanggan yang datang ke tokonya. Nampak para pelanggan sibuk memilih berbagai barang yang disuguhkan di toko tersebut. Ada yang yang membeli beras, telur, hingga transaksi perbankan di toko sembako milik Jambakri yang berada di Kalimantan Barat.
Menurut Jambakri, untuk membuka usaha toko kelontong di daerah yang berbatasan langsung dengan RI-Malaysia butuh kejelian dalam melihat peluang. Sehingga mampu menghadirkan banyak pembeli dan meningkatkan pemasukan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya di perbatasan.
Sejumlah strategi bisnis pun dijalankan olehnya mulai dari menghadirkan beragam makanan pokok, ringan, hingga beragam minuman. Tidak cukup dengan itu, Jambakri pun memutuskan untuk bergabung menjadi Agen BRILink.
"Usaha jualan sembako dan bisnis sampingan sama Agen BRILink. Ikut BRI 1 tahun kurang lebih," kata Jambakri saat ditemui beberapa waktu lalu.
Meskipun masih tergolong baru, ia mengakui menjadi Agen BRILink memberikan pemasukan tambahan yang tidak sedikit. Apalagi saat musim gajian pekerja sawit atau proyek tiba yang biasanya berlangsung selama 3 hari setiap bulan, Jambakri mampu mendulang banyak pundi-pundi rupiah.
"Kalau musim-musim sepi transaksi sekitar 18-20 kali untuk BRILink, ramainya ketika musim gajian itu bisa tembus sampai 50-70 transaksi per hari bisa berjalan 3 hari," katanya.
Secara nominal angka, ia menuturkan untuk hari-hari biasa transaksi BRILink di toko miliknya hanya mencapai Rp 15-20 juta saja. Namun kalau sedang ramai khususnya saat pekerja sawit dan proyek gajian perputaran uang bisa tembus sampai ratusan juta.
"Kalau ramai minimal di angka Rp 100-150 juta untuk orang melakukan penarikan dari BRILink," jelasnya.
Menurutnya, tingginya jumlah transaksi BRILink menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. Pasalnya, setiap transaksi ia mampu mendapatkan untung rata-rata sekitar Rp 10 ribu. Jika diasumsikan perhari minimal ada 18 transaksi maka dalam sehari Jambakri bisa mendapatkan Rp 180 per hari. Rp 180 ribu tersebut dikalikan 30 hari maka keuntungan per bulan yang bisa didapatkan berkisar minimal Rp 5,4 juta itu pun belum terhitung ketika musim ramai tiba.
"Kalau saya berbicara paling sedikit itu 18 transaksi maka gaji saya 180 ribu perhari. Jika dikalikan 30 hari lumayan lah. Kalau musim ramai kalikan 10 ribu juga," jelasnya.
Ia mengakui, berkat BRILink, pendapatan toko sembako miliknya mengalami peningkatan rata-rata 20-30%. Tak hanya itu, BRILink juga membantu dirinya untuk mendapatkan pelanggan baru.
"Bisa datangkan pelanggan baru karena orang (pelanggan) bisa mengambil dan transfer (di BRI) sekaligus belanja di toko jadi bisa menambah peningkatan dikit. Jadi yang bukan pelanggan (langganan) saya bisa belanja sekaligus transaksi di sini (tokonya)," ujarnya.
Ia mengakui, semenjak menjadi Agen BRILink dirinya mendapatkan penghasilan lebih yang bisa dibawa untuk keluarga kecilnya.
"Lumayan untuk menambah pemasukan keluarga," tutupnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(ncm/ega)