Profit margin adalah salah satu rasio profitabilitas yang paling umum digunakan, sebagai ukuran dasar berapa banyak uang telah dihasilkan. Besarannya biasanya disajikan dengan persentase banyak uang yang dihasilkan perusahaan per transaksi.
Semakin tinggi profit margin, maka bisnis semakin menguntungkan. Maka, profit margin sering digunakan oleh investor sebagai indikator seberapa sukses suatu bisnis. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai rumus profit margin beserta fungsi dan jenisnya.
Profit Margin Adalah
Profit margin adalah ukuran profitabilitas bisnis Anda. Dijelaskan pada laman Business News Daily, profit margin dinyatakan sebagai persentase yang mampu mengukur berapa banyak penjualan dilihat dari pendapatannya. Profit margin ditentukan dengan mengurangkan biaya perusahaan dari total pendapatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun ada berbagai jenis profit margin, persamaan umumnya melihat dua hasil utama yakni penjualan dan pengeluaran bisnis. Secara umum, profit margin dapat dihitung dengan mengambil penjualan bisnis dan mengurangi pengeluaran bisnis.
Sementara dalam Kamus Cambridge, margin profit merupakan perbedaan antara total biaya pembuatan dan penjualan, serta harga penjualannya. Banyak perusahaan kecil beroperasi dengan profit margin yang sangat sempit.
Fungsi Margin
1. Menentukan Jumlah Produk
Jumlah produk pun juga akan kamu ketahui dengan menggunakan profit margin. Dari data ini akan terlihat mana produk yang memiliki keuntungan yang tinggi dan yang rendah.
Maka dari data tersebut, kamu bisa mempertahankan produk yang mendatangkan keuntungan tinggi. Kamu juga bisa melakukan inovasi dan pengubahan strategi terhadap produk yang kinerjanya kurang baik.
2. Menentukan Pemasaran
Fungsi margin adalah bisa membantumu menentukan pemasaran. Sehingga dalam mengelola biaya akan terlihat mana saja yang perlu dikeluarkan. Kamu dapat mengontrol biaya langsung dan tidak langsung secara efektif dan efisien.
3. Menentukan Harga
Fungsi dari mengetahui profit margin yakni kamu akan lebih mudah dalam menentukan harga jual produk yang pas. Dengan harga yang pas, produk yang kamu jual akan mampu bersaing di pasaran.
Jika bisnis yang kamu jalankan tidak memiliki proyeksi margin, maka harga produk tidak akan pas. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui dahulu margin agar dapat memandumu menentukan harga yang tepat.
4. Mengetahui Laba Tiap Periode
Dengan mengetahui profit margin, kamu juga bisa mengukur seberapa sehat perusahaan yang kamu jalankan. Profit margin akan memberitahu banyak hal untuk kebaikan perusahaan.
Seperti apakah HPP suatu produk sudah tepat atau belum, apakah biaya operasional terlalu besar, atau apakah bisnis sudah berjalan dengan baik secara keseluruhan. profit margin juga bisa membantumu untuk melakukan perbandingan dengan bisnis yang serupa.
5. Mengetahui Perkembangan Laba
Dengan mengetahui profit margin, pertumbuhan bisnis yang kamu jalankan juga akan terlihat. Perkembangan laba dalam bisnis dapat dilihat dari persentase hasil hitungan margin.
Persentase profit margin suatu periode akan dibandingkan dengan persentase keuntungan di periode sebelumnya. Jika persentasenya naik, berarti perusahaanmu bertumbuh dengan baik dan berlaku pula sebaliknya.
Jenis Margin
Profit margin terbagi ke dalam tiga jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis margin yang dikutip dari situs OJK:
1. Margin Laba Aman
Kelebihan hasil penjualan di atas target. Apabila target dapat tercapai dengan penjualan, misalnya 3.000 unit dan volume penjualan sebenarnya tercapai 3.400 unit, kelebihan 400 unit tersebut merupakan margin aman (safety margin).
2. Margin Laba Kotor
Selisih antara biaya dana dan tingkat bunga yang dibayarkan debitur. Margin kotor disebut juga laba kotor (gross profit), yaitu selisih lebih antara hasil penjualan bersih dan biaya pokok (gross margin).
3. Margin Laba Operasional
Selisih antara nilai penjualan setelah dikurangi semua biaya operasi dibagi jumlah penjualan. Perhitungan laba sebagai perbandingan terhadap penjualan bersih dan modal perusahaan (profit margin).
Rumus Profit Margin
Cara menghitung profit margin yakni bisa dimulai dengan margin laba kotor Anda. Hal ini menjadi hasil paling sederhana untuk menentukan profit dan salah satu rasio keuangan yang paling banyak digunakan.
Misalkan bisnis telah menghasilkan pendapatan Rp 100.000, dan biayanya Rp 10.000 untuk membuat produk Anda. Jika Anda membuat lebih dari satu item, Anda dapat menghitung rata-rata biaya pembuatan setiap produk atau menghitung margin kotor untuk masing-masing produk.
Biaya pembuatan produk dikenal sebagai harga pokok penjualan (HPP). Ini termasuk upah dan bahan baku. Dalam contoh ini, maka rumus profit margin sebagai berikut:
- (Pendapatan - HPP) : Pendapatan
- 100.000 - 10.000 = 90.000
- 100.000 : 90.000 = 0,9
Untuk mendapatkan persentase akhir, kalikan saja angka itu dengan 100. Maka dalam contoh berikut profit margin sebesar 90%.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai profit margin. Mudah dipahami bukan? Kini kamu bisa mulai menghitung profit margin usahamu. Semoga bermanfaat, ya!
(aau/fds)