Co-branding adalah cara yang efektif bagi perusahaan untuk menggabungkan kekuatan, mengarah pada peningkatan keuntungan merek, serta mengurangi biaya dan risiko individu.
Banyak perusahaan menggunakan metode ini untuk menciptakan produk yang berharga dan menjangkau pasar konsumen baru.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkap mengenai co-branding.
Co Branding Adalah
Co-branding merupakan wujud dari kemitraan merek. Co-branding adalah strategi pemasaran dua atau lebih bisnis yang bergabung dalam aliansi untuk saling menguntungkan semua pihak. Dalam perjanjian ini, mitra mengumpulkan sumber daya seperti keahlian, teknologi, dan pendanaan untuk menciptakan produk atau layanan baru yang memberikan nilai khusus bagi pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laman Indeed menjelaskan bahwa kemitraan merek biasanya terjadi antara perusahaan dengan nilai, misi, dan target pasar konsumen yang serupa. Kampanye co-branding yang berhasil berpotensi mendapat peningkatan keuntungan, reputasi, dan jangkauan pelanggan yang lebih luas.
Co-branding dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis, meningkatkan kesadaran, dan menembus pasar baru. Agar kemitraan berhasil, pihak yang bergabung harus saling menguntungkan.
Ada banyak sekali contoh kemitraan co-branding yang berhasil. Berikut ini adalah beberapa co-branding atau kolaborasi antara dua merek yang terkenal.
Contoh Co Branding
1. GoPro & Red Bull
GoPro menjual kamera portabel, sementara Red Bull menjual minuman energi. Keduanya pun mencoba berkolaborasi menciptakan gaya hidup yang penuh aksi, petualangan, tanpa rasa takut, dan cukup ekstrem. Nilai inilah yang dibawa untuk kampanye co-branding keduanya, yakni iklan yang berkaitan dengan olahraga.
Agar kemitraan ini berhasil, GoPro membekali para atlet dan petualang dengan sejumlah alat dan dana untuk merekam balapan, aksi, dan acara olahraga dalam sebuah video. Pada saat yang sama, Red Bull menggunakan reputasinya untuk mensponsori acara ini. Kolaborasi ini memungkinkan konten eksklusif GoPro untuk meningkatkan pertumbuhan kedua perusahaan.
2. Joybird & Sherwin-Williams
Joybird dan perusahaan cat Sherwin-Williams melakukan kolaborasi untuk koleksi perabotan rumah tangga dan palet warna yang menarik. Kedua merek menciptakan produk eksklusif cat rumah dan inspirasi desain ruangan yang membantu pelanggan dengan mudah memilih warna cat untuk melengkapi pilihan furniture mereka. Kedua bisnis ini melihat peluang untuk menjalankan sebuah kampanye yang mengekspos produk ke audiens baru.
3. Casper & West Elm
Anda mungkin pernah mendengar merek Casper, ini adalah merek kasur dan tempat tidur yang cukup terkenal. Casper dan West Elm berkolaborasi sehingga pembeli dapat mencoba kasur yang nyaman sebelum membeli, sehingga West Elm dapat mengiklankan furnitur kamar tidurnya yang apik. Ini membantu kedua merek menarik kelompok pembeli yang lebih luas.
4. Airbnb & Flipboard
Anda mungkin pernah mendengar tentang Airbnb, aplikasi penyewaan kamar yang memungkinkan Anda menemukan penginapan nyaman. Sementara itu, ada Flipboard yang merupakan agregator berita untuk mengumpulkan berita yang dibagikan pengguna di media sosial. Airbnb pernah bekerja sama dengan Flipboard untuk menciptakan pengalaman baru. Airbnb mampu menyajikan konten gaya hidup yang disesuaikan dengan minat dan ketertarikan mereka.
5. Amazon & American Express
Amazon adalah perusahaan global dengan jutaan pengguna dan hampir dua juta bisnis yang menjual di platform mereka. Amazon ingin meningkatkan cara bisnis kecil menjual di platform mereka, jadi mereka bermitra dengan American Express pada kartu kreditnya.
Kartu tersebut membantu pengguna membeli barang dan jasa, serta memberikan informasi tentang aktivitas pembeliannya. American Express dan Amazon berbagi komitmen untuk membantu usaha kecil tumbuh di AS. Kedua perusahaan ini pun juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerja dan membangun kepercayaan merek keduanya.
Manfaat dari CO Branding
Co-branding dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, termasuk konsumen yang membeli produk atau menggunakan layanan tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat yang paling menonjol dari co-branding bagi perusahaan:
- Peningkatan pelanggan
- Jangkauan pelanggan lebih luas lagi
- Penjualan meningkat
- Penciptaan produk dengan kualitas yang lebih baik
- Menghasilkan pendapatan royalti
- Loyalitas pelanggan diperkuat
- Pengenalan merek ditingkatkan
- Meningkatkan kredibilitas dan kehormatan
- Berbagi beban keuangan untuk pemasaran dan pengembangan teknologi
- Pendapatan dari teknologi yang dihasilkan bersama
- Berbagi risiko bersama
Kelebihan dan Kekurangan Co Branding
Disitat dari jurnal Strategi Co Branding Untuk Meningkatkan Ekuitas Merk oleh Tri Septin MR, dijelaskan bahwa sebetulnya penggunaan strategi ini punya banyak keuntungan, tetapi di sisi lain juga mengandung resiko kerugian. Hal ini tergantung bagaimana memilih pasangan mitra yang tepat, kondisi pasar, dan kondisi masing-masing merek.
Keuntungan yang bisa diperoleh dengan melakukan Co-branding:
1. Pendapatan dari Royalti
Antara merek yang saling berkolaborasi, bisa saling mendapatkan sumber pendapatan yang kedua berupa royalty. Hal ini berkaitan dengan lisensi merek dan bahan baku yang digunakan.
2. Menaikkan Penjualan
Jika menggandeng merek lain, suatu perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan. Terlebih jika merek yang diajak kerja sama memiliki kekuatan yang menjanjikan, atau setara.
3. Menyasar Pelanggan Baru
Jika menggandeng perusahaan yang menguasai segmen pasar yang besar, maka dengan Co Branding akan membuat perusahaan yang satunya bisa memasuki pasar baru. Hal ini akan memberikan brand awareness yang tinggi pada pasar yang lebih luas.
4. Menawarkan Keuntungan untuk Konsumen
Strategi ini dapat memberikan benefit tambahan bagi konsumen, seperti berupa paket penawaran yang lebih menarik, promo bundle, bonus tambahan, penawaran kredit dari bank, dan lain-lain.
5. Meminimalkan Investasi
Dalam strategi pengembangan usaha, untuk memasuki pasar baru strategi ini dapat menghemat biaya. Tak perlu mengorbankan terlalu banyak investasi karena beban biaya akan ditanggung perusahaan yang berkolaborasi.
Di samping keuntungan yang bisa diperoleh dari co branding, ada kelemahan atau resiko yang dihadapi yakni:
1. Berebut Keuntungan
Apabila salah satu pihak yang bekerja sama hanya mementingkan keuntungan sendiri saja tanpa memperhatikan kerja sama Co Branding, maka pihak yang lain akan dirugikan. Bisa saja keduanya justru berebut keuntungan.
2. Ciri Khas Perusahaan Berbeda
Perusahaan yang bekerja sama harus menyesuaikan gaya atau personality nya. Tak jarang perusahaan berseberangan personalitynya, sehingga harus membranding perusahaan kembali.
3. Perubahan Status Financial Partner
Perubahan status financial partner dapat mengakibatkan permasalahan dalam kerja sama yang sudah dibina. Lagi-lagi permasalahan soal keuangan menjadi hal yang sensitif untuk perusahaan yang membina kemitraan.
4. Merger atau Takeovers
Bila salah satu perusahaan merger atau diambil alih, maka dapat menimbulkan masalah pada kerja sama yang telah dibuat. Kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bisa berubah.
5. Perubahan Pasar
Perusahaan harus jeli mempelajari situasi pasar yang selalu berubah, karena dapat menjadi ancaman yang serius. Sehingga sebelum terjadi co-branding maka baiknya riset terlebih dahulu bagaimana kecenderungan pasar.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai co-branding. Sekarang kamu sudah tahu kan? Kira-kira adakah contoh co-branding lain yang pernah kamu beli?
(aau/fds)