Eks Kasir Indomaret Jual Snack Laku Puluhan Ribu Bungkus, Ini Rahasianya

Saatnya Jadi Bos

Eks Kasir Indomaret Jual Snack Laku Puluhan Ribu Bungkus, Ini Rahasianya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2022 08:00 WIB
Eks Kasir Indomaret Banting Setir Jual Snack Lidi, Omzetnya Bukan Main
Eks Kasir Indomaret Banting Setir Jual Snack Lidi, Omzetnya Bukan Main!/Foto: Dok. Pribadi

Sekarang produksi Lidi Siumang per hari mencapai 1,6 ton tepung terigu bisa jadi 16.000 bungkus. Untuk waktu produksi libur di tanggal merah dan hari minggu. Penjualan satu hari mencapai 8.500-10.000 pcs.

Kia menyebut, untuk Lidi Siumang ini renyah dan tidak keras. Memiliki bentuk yang unik seperti sapu lidi. "Bumbunya terasa dan banyak, dari segi kemasan juga kami tidak asal-asalan," jelas dia.

Untuk penjualan Lidi Siumang sudah menyebar di seluruh Indonesia. Ada agen yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan agen Lidi Siumang ada yang mengirimkan produknya ke Australia, Hong Kong, Taiwan, sampai Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kia mengungkapkan dalam menjalankan usaha pasti akan menemui kendala. Menurut dia itu adalah salah satu cara untuk usahanya agar terus berkembang. Saat ini pegawai Lidi Siumang telah mencapai 140 orang.

Saat ini dia juga terus mengikuti perkembangan zaman dalam hal pemasaran. Seperti aktif di TikTok yang responnya sangat luar biasa. "Aku aktif di TikTok itu Februari tahun ini, responnya positif banget dari followers 20 ribu sekarang jadi 680 ribu," tambah dia.

ADVERTISEMENT

Tips Memulai Usaha

Kia mengungkapkan untuk anak-anak muda yang ingin memulai usaha, jangan sampai hanya ada di angan-angan. Harus dicoba untuk dikerjakan. Menurut dia lebih baik mencoba di usia muda dan jangan sampai menyesal di hari tua.

"Jadi lebih baik coba di usia muda, jangan sampai menyesal. Untuk memulai usaha pasti akan menemui masalah, jangan takut untuk mencoba dan usaha memecahkan masalah yang ada," jelas dia.

Selain itu jika sudah memulai usaha harus memiliki pikiran yang terbuka harus berkembang serta memahami apa yang diinginkan konsumen. "Jadi jangan tertutup untuk perubahan baru," tambah dia.


(kil/ara)

Hide Ads