Return On Asset Adalah: Fungsi, Manfaat, dan Rumus Menghitung ROA

Return On Asset Adalah: Fungsi, Manfaat, dan Rumus Menghitung ROA

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2022 10:20 WIB
Ilustrasi Return On Asset.
Foto: Christina @ wocintechchat.com/Unsplash
Jakarta -

Return on asset merupakan salah satu rasio penghitungan yang menunjukkan keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan rencana bisnisnya. Sesuai istilahnya, ROA berfokus pada objek berupa aset atau aktiva.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai fungsi, manfaat, hingga rumus menghitung return of asset. Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Return on Assets

Mengutip jurnal dalam eprints.uny.ac.id, return on assets adalah salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan untuk kemudian diproyeksikan di masa mendatang. Assets atau aktiva yang dimaksud merupakan keseluruhan harta perusahaan yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ROA juga dikenal dengan istilah Net Earning Power Ratio atau Rate of Return on Investment (ROI) yang dikemukakan oleh Bambang Rianto (2001), yang dikutip dalam jurnal eprints.uny.ac.id tersebut. ROI adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto sesudah pajak.

Fungsi Return on Assets

Menurut Horne dan Wachowicz (2005) yang dikutip dalam eprints.uny.ac.id, ROA berfungsi mengukur efektivitas keseluruhan aktiva dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia, serta daya untuk menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan.

ADVERTISEMENT

Keduanya memiliki rumus untuk menghitung ROA, yakni dengan menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva. Selengkapnya akan dibahas pada bagian selanjutnya di bawah.

Faktor yang Mempengaruhi

Return on assets termasuk salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan pengaruh gabungan dari beberapa rasio yang menjadi faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut adalah likuiditas, manajemen aktiva, dan manajemen utang terhadap hasil operasi. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang dihitung dengan membandingkan aktiva lancar perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas terdiri atas current ratio dan acid test.

Current ratio membandingkan semua aktiva likuid yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar. Sedangkan acid test menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid tanpa memasukkan unsur persediaan dibagi dengan kewajiban lancar.

Aktiva likuid sendiri menurut Bringham dan Houston (2001) adalah aktiva yang dapat dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga aktiva tersebut.

2. Rasio Manajemen Aktiva

Rasio manajemen aktiva mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio ini terdiri atas inventory turnover, days sales outstanding, fixed assets turnover, dan total assets turnover.

  • Inventory turnover menghitung frekuensi pergantian persediaan yang masuk ke dalam perusahaan, mulai dari bahan baku yang diolah dan dikeluarkan dalam bentuk produk jadi.
  • Days sales outstanding menghitung jangka waktu rata-rata penagihan piutang menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit perusahaan.
  • Fixed assets turnover mengetahui efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya dengan membandingkan penjualan terhadap aktiva tetap bersih.
  • Total assets turnover mengetahui efektivitas perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya dengan membandingkan penjualan terhadap total aktiva.

3. Rasio Manajemen Utang

Rasio ini mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang (utang) perusahaan yang digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan. Manajemen utang terdiri atas debts ratio, times interest earned, dan fixed charge coverage ratio.

  • Debts ratio mengetahui persentase dana yang disediakan oleh kreditur.
  • Times interest earned (TIE) mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan.
  • Fixed charge coverage ratio hampir sama dengan rasio TIE, tapi mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan yang di-lease dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan.

Manfaat Return on Assets

Return on assets memiliki manfaat dan kelebihan sebagai berikut.

  • ROA mudah dihitung dan dipahami.
  • Dapat mengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.
  • Membantu manajemen untuk menitikberatkan perhatian pada perolehan laba yang maksimal.
  • Menjadi tolok ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan aset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba.
  • Menjadi alat evaluasi atas penerapan kebijakan-kebijakan manajemen.
  • Mendorong tercapainya tujuan perusahaan.

Contoh Rumus Menghitung Return on Assets

Di atas sudah sempat disinggung sedikit mengenai rumus ROA yang dikemukakan Brigham dan Houston (2001). ROA dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.

Rumusnya adalah:

ROA = Laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham aktiva : Total aktiva

Semakin besar nilai ROA, maka kinerja perusahaan dianggap semakin baik karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005) menyatakan bahwa nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva atau pendanaan yang diberikan pada perusahaan.

Nah, demikian penjelasan mengenai return of assets atau ROA beserta rumus penghitungannya. Semoga bermanfaat untuk menjalankan usahamu, detikers!




(des/fds)

Hide Ads