Dalam menjalankan usaha, Rencana Anggaran Biaya (RAB) menjadi hal yang penting dibuat untuk mengetahui berapa dana yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha atau menjalankan sebuah proyek. RAB penting dibuat agar pengeluaran usaha menjadi terarah dan efisien.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembuatan RAB dan contoh-contoh RAB yang benar dan efektif.
Apa Itu Rencana Anggaran Biaya
Dalam buku Pemanfaatan Excel 2010 untuk Menyusun RAB Produksi terbitan Elex Media Komputindo, dijelaskan bahwa Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah jumlah dana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha atau proyek yang meliputi bahan baku atau modal usaha ditambah upah dan biaya lainnya.
Bagian pembuatan RAB ini bisa dibilang paling sulit karena harus jeli dalam menentukan biaya mana saja yang menjadi prioritas dan mana yang tidak diperlukan.
Biasanya, Rencana Anggaran Biaya disusun seimbang dengan modal usaha. Modal ini bisa merupakan dana pribadi yang sudah tersedia atau dana yang baru akan dicari, misalkan melalui pinjam bank atau menarik investor.
Pentingnya Memiliki Rencana Anggaran Biaya
Dirangkum dari penelitian Ganjar Arum Saktiningtyas dari Universitas Semarang dan buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI yang disusun Dwi Ermavianti Wahyu Sulistyorini dan Arif Suharson, ada sejumlah hal mengapa RAB penting untuk disusun.
- Untuk mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan
- Sebagai acuan pelaksanaan usaha atau proyek
- Mengontrol pengeluaran per item pekerjaan
- Mencegah adanya keterlambatan atau pekerjaan yang terhenti di tengah jalan
- Mencegah pemborosan dan pembengkakan biaya yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan
Maka yang perlu diperhatikan ketika menghitung RAB adalah:
- Ketepatan menghitung kebutuhan bahan beserta harganya
- Harus teliti dalam menghitung jumlah pekerjanya
- Faktor kalibrasi yang dipakai
- Gunakan harga satuan bahan sesuai daerah tempat proyek tersebut
Format Pembuatan Rencana Anggaran Biaya
Berdasarkan buku 14 Hari Langsung Mulai Jadi Pengusaha dan buku 15 Hari Bisa Jadi Pengusaha karya Wulan Ayodya, setidaknya ada tiga format pembuatan RAB.
1. Rencana Anggaran Biaya Usaha Modal Investasi
RAB ini dibuat untuk mengelompokkan kebutuhan usaha yang masuk pada kelompok modal investasi. RAB usaha modal investasi ini mencakup kebutuhan-kebutuhan awal usaha, antara lain renovasi tempat, pembelian peralatan dan perizinan.
Tabel: Format RAB usaha modal investasi (Rosmha Widiyani, dari buku 14 Hari Langsung Mulai Jadi Pengusaha)
2. Rencana Anggaran Biaya Usaha Modal Kerja
RAB modal kerja ini mencakup biaya operasional usaha sehari-hari, seperti gaji pegawai, biaya bahan bakar, rekening listrik, rekening telepon atau pulsa. Dalam RAB biasanya biaya-biaya itu direncanakan bisa untuk 1 bulan, 2 bulan, 6 bulan atau 1 tahun.
Akan lebih baik jika perencanaan ini ditetapkan untuk 6 bulan atau setahun. Jika usaha Anda masih baru, maka biaya ini sebaiknya ditutup dari modal usaha, bukan dari pemasukan rutin, sehingga Anda bisa lebih berkonsentrasi meningkatkan penjualan.
3. Rencana Anggaran Biaya Usaha Modal Pemasaran
RAB modal pemasaran ini merupakan perencanaan pengeluaran untuk promosi, terutama untuk usaha yang masih baru. Jika usaha sudah berjalan lancar dalam waktu setahun, anggaran untuk promosi ini bisa dialokasikan 5 hingga 20 persen dari laba bersih.
Contoh Rencana Anggaran Biaya
Dilansir dari situs Politeknik Negeri Sriwijaya, kemahasiswaan.polsri.ac.id, dicontohkan dalam proposal usaha Bakwan Hungaria, ada empat RAB yang dibuat dalam proposal usaha tersebut.
1. Contoh RAB Bahan Baku 200 Bakwan per Hari
2. Contoh RAB Produksi dan Bahan Baku Bakwan Hungaria
3. Contoh RAB Kebutuhan Modal
4. Contoh RAB Pendapatan dan Biaya Produksi
Nah detikers, itu tadi penjelasan mengenai Rencana Anggaran Biaya beserta contoh dan cara membuatnya secara benar dan efektif.
Simak Video "Video Payment ID: Transparansi atau Mata-mata Privasi?"
(bai/fds)