Artikel ini akan membahas tentang cara penulisan kwitansi yang benar beserta contoh formatnya. Kwitansi sering dipakai untuk keperluan bukti pembayaran dan harus diisi secara benar. Berikut adalah penjelasan tentang pengertian, format, dan cara menulis kwitansi yang benar.
Pengertian dari Kwitansi
Kwitansi adalah surat atau dokumen yang dipakai untuk tanda bukti adanya transaksi pembayaran sejumlah yang dari pemberi kepada penerima uang. Bukti transaksi dalam kwitansi meliputi keterangan, seperti tujuan pembayaran, tempat transaksi, dan tanggal pembayaran. Dalam kwitansi biasanya terdapat materai 3000 atau 6000.
Format Kwitansi
Menurut buku Kursus Singkat Usaha Aneka Katering Laris oleh Wulan Ayodya, format kwitansi biasanya berisi nama pemilik atau badan usaha, nomor kwitansi, tanggal, keterangan penerima dan pemberi, serta tujuan pembayaran. Selain itu, format kwitansi juga meliputi nominal jumlah uang yang dibayarkan. Berikut adalah contoh format kwitansi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sumber: Jurnal Academia Edu/Reza Fajri
![]() |
Sumber: Buku Kursus Singkat Usaha Aneka Katering Laris/Wulan Ayodya
![]() |
Sumber: Jurnal Academia Edu/Reza Fajri
Cara Penulisan Kwitansi yang Benar
Saat menulis kwitansi sebaiknya memperhatikan beberapa hal penting. Berikut adalah cara penulisan kwitansi yang benar dilansir dari Buku Tematik 6E Kewirausahaan Kurikulum 2013 oleh Elah Nurelah dan Supriyadi.
- Dilarang menandatangani kwitansi yang kosong
- Di bagian akhir atau uraian penjelasan, ada baiknya memberikan tanda akhir tulisan supaya tidak ada tambahan tulisan lain yang tidak sesuai kesepakatan.
- Penulisan tanggal dan tempat sebaiknya berdekatan dengan tanda tangan penerima uang
- Tulis nama lengkap pihak yang menerima uang
- Jika menggunakan materai, seharusnya tanda tangan dibubuhkan di atas materai yang tertempel.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulisan kwitansi yang benar dimulai dari mempersiapkan kertas karbon sebagai tembusan. Gunakan bolpoin warna hitam supaya duplikat kwitansi terlihat dengan jelas. Selain itu, siapkan juga stempel perusahaan untuk tanda terima. Kwitansi yang kosong kemudian diisi sesuai dengan keterangannya.
Perbedaan Kwitansi dan Invoice
Meski sekilas bentuknya sama, ternyata ada perbedaan antara kwitansi dan invoice. Berikut adalah penjelasannya:
Invoice
Invoice adalah proses mengirim faktur atau tagihan kepada klien atau pelanggan. Dengan dikirimkannya invoice kepada mereka, maka perusahaan atau pihak terkait mengakui adanya piutang kepada pelanggan. Proses pencatatan penjualan tersebut dapat berasal dari beberapa kemungkinan, yaitu:
- Invoice dari quote langsung
- Invoice dari order langsung
- Invoice dari order yang sudah diterima uang mukanya
- Invoice yang dilakukan tanpa proses order, quote, ataupun receive item sebelumnya.
Kwitansi
Sedangkan kwitansi adalah surat bukti menerima uang atau bukti pembayaran yang dilakukan secara tertulis. Kwitansi kemudian diberikan kepada pembeli dari penjual sebagai bukti telah terjadi transaksi di antara dua pihak. Kwitansi dapat dipakai untuk bukti pembayaran transaksi internal maupun eksternal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa invoice adalah bukti pengiriman tagihan dan kwitansi adalah bukti pembayarannya.
Apakah Kwitansi Harus Menggunakan Materai?
Menurut RUU Bea Materai Pasal 3 disebutkan bahwa dokumen yang dikenai materai Rp 10.000 adalah dokumen pembayaran yang menyatakan nilai nominal lebih dari Rp 5 juta. Pengenaan bea materai hanya berlaku untuk dokumen tertentu yang bersifat perdata, yakni:
- Surat perjanjian
- Akta notaris beserta grosse
- Akta pejabat pembuat akta tanah
- Surat berharga dengan nama dan bentuk apapun
- Dokumen transaksi surat berharga
- Dokumen lelang.
Demikian informasi tentang cara penulisan kwitansi yang benar beserta dengan contohnya. Semoga bermanfaat.
(des/row)