Jurnal penutup merupakan jurnal yang penting dalam keuangan usaha. Tak banyak yang memahaminya, namun dalam artikel ini akan membahas mengenai jurnal penutup. Berikut penjelasannya.
Pengertian Jurnal Penutup
Disitat dari Modul Dasar-dasar Akuntansi oleh Ahmad Rizki Harahap, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo rekening nominal ke rekening modal. Hal ini supaya rekening modal menunjukkan saldo akhir yang sesuai dengan yang tercantum dalam neraca.
Saat jurnal penutup diunggah ke rekening buku besar, maka rekening nominal saldonya menjadi nol sehingga siap digunakan untuk mencatat transaksi periode berikutnya atau diganti dengan formulir rekening buku besar yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada buku Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan oleh Kemdikbud, jurnal penutup disebut juga closing entries. Jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun sementara (temporer) menjadi bersaldo nol (0) pada akhir periode akuntansi.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa jurnal penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara).
Fungsi Jurnal Penutup
- Memisahkan transaksi akun pendapatan dan bebaN. Hal ini agar jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya tidak bercampur aduk.
- Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilaksanakan penutupan buku.
- Mempermudah pemeriksaan dengan adanya pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi periode akuntansi selanjutnya.
- Menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya suatu perusahaan setelah dilakukan jurnal penutup. Laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya yang terdiri atas harta, kewajiban, dan ekuitas.
Komponen Jurnal Penutup
1. Menutup Rekening Pendapatan
Dengan cara mendebit akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi
2. Menutup Rekening Beban
3. Mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun beban
4. Menutup Rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun Modal jika untung.
5. Mendebit Akun Modal dan Mengkredit Akun Ikhtisar Laba/Rugi Jika Rugi
6. Menutup Rekening Prive
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun Prive.
Metode Pembuatan Jurnal Penutup
- Metode Periodik
Metode ini merupakan metode perusahaan yang menjual barang eceran dengan harga lebih terjangkau dan pencatatannya dilakukan pada setiap akhir periode. Metode ini tidak bisa melacak jumlah persediaan barang pada rentang waktu tertentu dan hanya dilakukan saat ada transaksi dan penjualan.
Maka perhitungan barang hanya dilakukan dengan penghitungan fisik pada setiap periode sesuai dengan jumlah barang yang tersedia. Sehingga tidak cocok jika digunakan pada perusahaan skala besar dengan jumlah barang yang masuk dan keluar cukup tinggi.
- Metode Perpetual
Metode ini memiliki ciri yang berseberangan dengan metode perpetual. Biasanya perusahaan menjual barang dengan nilai tinggi, metode ini dilakukan secara rinci dan konsisten atas semua transaksi yang dilakukan.
Maka, metode ini punya keakuratan yang lebih tinggi dan persediaan jumlah barang yang dapat diketahui kapan pun. Pencatatan pembelian akan dimasukkan ke dalam akun persediaan pada debit dan transaksi pembelian akan mencatat persediaan dengan harga pokok pada kredit.
Cara Membuat Jurnal Penutup
Berikut cara membuat jurnal penutup dikutip dari buku Ekonomi Jilid 2 oleh Alam S. Langkah-langkah untuk membuat jurnal penutup adalah sebagai berikut.
- Memindahkan saldo akun-akun biaya ke akun laba-rugi dengan mendebet akun laba-rugi dan mengkredit saldo akun biaya.
- Memindahkan saldo akun pendapatan ke akun laba-rugi dengan mendebet saldo akun pendapatan dan mengkredit akun laba-rugi.
- Saldo akun laba-rugi dipindahkan dengan memperhatikan bentuk perusahaan seperti perusahaan perseorangan, partnership, dan perseroan.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai jurnal penutup. Sekarang kamu sudah mengetahuinya kan? Kamu pun bisa mencoba untuk membuatnya. Semoga membantu, ya!
(aau/fds)