5 Contoh Investasi Jangka Panjang, Kenali Tujuan dan Jenisnya

5 Contoh Investasi Jangka Panjang, Kenali Tujuan dan Jenisnya

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 05:35 WIB
Ilustrasi investasi jangka panjang.
Foto: Andre Taissin/Unsplash
Jakarta -

Investasi jangka panjang (long term investment) adalah investasi untuk jangka waktu yang lama, yakni selama bertahun-tahun. Sebagian orang melakukan investasi jangka panjang sebagai tabungan untuk masa mendatang atau masa pensiun.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mendefinisikan investasi adalah penanaman uang/modal yang dilakukan dalam suatu perusahaan/proyek. Umumnya, tujuan berinvestasi yaitu untuk memperoleh keuntungan untuk di masa mendatang.

Secara umum, investasi memiliki hal finansial khususnya pada investasi berwujud. Misalnya seperti investasi emas, berlian, tanah, bangunan (properti) atau komoditas lain yang bisa dipasarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa jenis investasi tersebut tentunya akan membentuk nilai pasar. Nilai pasar berfungsi sebagai indikator penetapan nilai wajar.

Jika dilihat dari segi waktunya, investasi diklasifikasikan menjadi dua, yakni investasi jangka pendek (short term investment) dan investasi jangka panjang. Detikers, kamu perlu tahu lho kalau investasi jangka panjang itu berbeda dengan investasi sementara.

ADVERTISEMENT

Perbedaan tidak hanya dilihat dari jangka waktunya, tapi juga dalam pencatatan transaksinya. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam terkait penjelasan apa itu investasi jangka panjang, tujuan dan apa saja contoh investasi jangka panjang. Check this out!

Apa Itu Investasi Jangka Panjang

Dikutip dari e-book bertajuk Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera oleh Endang Rostiana dan Horas Djulius, maksud dari investasi jangka panjang adalah investasi yang waktu jatuh temponya lama atau lebih dari satu tahun.

Investasi jangka panjang artinya investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar, dan baru bisa dicairkan setelah jangka waktu minimal satu tahun. Jadi, orang yang melakukan investasi jangka panjang itu tidak berencana untuk menarik investasi itu dalam waktu dekat.

Mengapa? Alasannya, karena mereka tahu bahwa mereka bisa menahan itu, untuk naik turunnya pasar.

Dilansir laman personalcapital, investasi jangka panjang berbeda dari investasi jangka pendek dalam beberapa hal. Contoh, ketika orang yang berinvestasi jangka pendek, mereka mungkin sering beralih ke investasi berisiko rendah.

Umumnya, karena mereka tidak punya waktu untuk menunggu pasar pulih atau bangkit kembali. Di sisi lain, investasi jangka panjang cenderung memiliki volatilitas (perubahan statistik harga sekuritas pada periode tertentu) yang cenderung lebih tinggi.

Milla Sepliana Setyowati, dkk, dalam buku Pengantar Akuntansi 2, menyebutkan adapun hakikat investasi jangka panjang antara lain:

  • Penyimpanan investasi yang punya jangka waktu lebih dari setahun
  • Penanaman uang yang dilakukan dalam bentuk tertentu
  • Bagi perusahaan, termasuk bagian dari aktiva perusahaan
  • Bagi perusahaan, sebagai sarana mempererat hubungan bisnis (keuntungan perdagangan)
  • Tujuan investasi untuk mencari keuntungan, menambah kekayaaan maupun tujuan lainnya.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Berikut merupakan tujuan investasi jangka panjang:

  • Memperoleh pendapatan tetap dalam setiap periode. (seperti bunga, dividen, royalti dan lain-lain)
  • Membentuk dana khusus untuk kepentingan tertentu
  • Sebagai antisipasi untuk bisa melanjutkan hidup atau operasional perusahaan
  • Memanfaatkan kelebihan kas yang tidak terpakai, sebagai sarana untuk memperbanyak kekayaan.

5 Jenis Investasi Jangka Panjang

1. Investasi Logam Mulia

Investasi logam mulia yang paling populer adalah emas, karena emas bisa diterima oleh kalangan umum. Emas termasuk logam mulia yang nilainya sebesar 99,99%.

Selain itu, emas juga bisa dibentuk menjadi perhiasan. Bagi sebagian orang investasi emas menjadi alat investasi yang aman.

Emas memiliki nilai jual jual yang cenderung lebih stabil. Emas juga bisa kapan saja bisa diuangkan dengan mudah saat kita dibutuhkan.

2. Investasi Saham

Perusahaan juga bisa mendapatkan modal dari para investor dengan menerbitkan saham. Singkatnya, pengertian saham adalah bukti atas kepemilikan suatu perusahaan publik (terbuka).

Saham diperdagangkan di bursa efek. Pasar saham di Indonesia yaitu Indonesia Stock Exchange atau Bursa Efek Indonesia.

Ada cara untuk mendapatkan keuntungan finansial dari saham. Pertama, kamu bisa mempertahankan atau menaikkan posisi kepemilikan saham ketika saham yang dimiliki sedang naik nilainya. Kedua, kamu bisa menjual saham tersebut selama masa pensiun jauh lebih banyak daripada yang telah kamu beli.

Bagian keuntungan yang diterima pemegang saham disebut dividen. Investasi jangka panjang di saham memungkinkan adanya penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

Kelebihan investasi dalam saham yaitu pemegang saham terbesar bisa memberikan hak suara sebagai pemilik, yang berarti bisa menentukan kebijakan perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin besar pula kontribusi yang bisa diberikan dalam proses pengambilan keputusan pada rapat umum pemegang saham (RUPS).

Investor bisa memilih berbagai ukuran saham perusahaan, antara lain:

  • Saham berkapitalisasi besar
  • Saham mid-cap
  • Saham berkapitalisasi kecil.

3. Investasi Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah jenis investasi yang mengumpulkan dana, dari banyak investor untuk membeli sejumlah aset dasar. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang tidak langsung bisa dijadikan alternatif bagi pemodal kecil.

Dalam e-book Pengantar Bisnis oleh Hakim Simamora, dana-dana yang terkumpul dari para investor dalam jumlah besar, akan meningkatkan tawar-menawar dari suatu perusahaan reksa dana.

4. Investasi Properti

Investasi properti juga termasuk salah satu investasi jangka panjang yang paling populer. Investasi ini bisa menghasilkan uang yang banyak, ketika properti yang kamu miliki meningkat seiring waktu atau sama seperti yang telah dilakukan real estate secara historis.

Salah satu keuntungan dari investasi properti maupun dari real estat adalah kita bisa melakukan investasi, dengan uang bank dengan tingkat bunga yang cukup rendah. Selain itu, berinvestasi di properti atau dalam bentuk bangunan juga bisa membuat kamu memperoleh sumber pendapatan berulang dari sewa.

Sayangnya, kelemahan investasi properti yaitu investasi yang sangat tidak likuid. Investasi properti bertujuan untuk keperluan ekspansi di masa mendatang.

Penghasilan dari investasi aktiva ini, secara umum merupakan penghasilan kena pajak dan juga keuntungannya jika investasi itu dijual.

5. Investasi Deposito

Dikutip dari e-book Kelembagaan Perbankan karya Dr. Thomas Suyatno, M.M., dkk, deposito merupakan simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank dengan izin Bank Indonesia (BI) sebagai bukti simpanan yang bisa diperjualbelikan atau dipindahtangankan ke pihak ketiga. Deposito bisa dijaminkan untuk mendapatkan pinjaman dari yang sama.

Kelebihan investasi di deposito antara lain yaitu suku bunganya lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan, punya likuiditas yang tinggi serta bisa diambil kapan saja (walaupun ada jangka waktu dan biaya penaltinya). Bunga dibayar di muka, dalam arti dipotong dari harga pada waktu sertifikat deposito dibeli.

Demikian penjelasan tentang tujuan sampai contoh jenis investasi jangka panjang. Setelah baca penjelasan di atas, detikers tertarik dalam jenis investasi jangka panjang yang mana nih?




(khq/fds)

Hide Ads