Mengenal Biaya Langsung dan Tidak Langsung dalam Bisnis

Mengenal Biaya Langsung dan Tidak Langsung dalam Bisnis

ilham fikriansyah - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 07:15 WIB
Beda antara biaya langsung versus tidak langsung.
Foto: Towfiqu barbhuiya/Unsplash
Jakarta -

Sebagai pelaku bisnis, tentu kamu harus mengenai biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung dan tidak langsung adalah jenis biaya yang akan dikeluarkan oleh setiap perusahaan.

Segala hal dalam usaha tentu tidak akan terlepas dari yang namanya biaya. Biaya adalah salah satu aspek yang krusial dalam bisnis sehingga perlu pencatatan yang detail untuk dipertanggungjawabkan.

Sebagai pelaku bisnis, kamu harus menyadari bahwa melacak biaya adalah proses yang sangat penting dalam penganggaran dalam suatu perusahaan. Biaya langsung dan tidak langsung merupakan salah satu aspek yang harus dipahami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, kalau kamu sedang mencari tahu tentang kedua jenis biaya ini, maka kamu sedang berada pada artikel yang tepat. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai kedua jenis biaya ini, simak penjelasan di bawah ini, ya!

Pengertian Biaya Langsung

Biaya langsung atau direct cost adalah biaya yang berkaitan dengan produksi barang dan dapat dilacak kembali ke objek tertentu. Dikutip dari buku Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam yang ditulis oleh Kuswadi, biaya langsung adalah biaya yang dapat dibebankan langsung pada objek biaya atau produk.

ADVERTISEMENT

Biaya langsung meliputi biaya bahan baku, gaji karyawan, iklan, logistik, dan hal lainnya. Biasanya, biaya langsung akan dikelola oleh manajer departemen dan bersifat konstan untuk setiap unit produksi.

Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin membuat bangunan baru maka perlu membeli berbagai bahan dan menyewa jasa manajer proyek untuk mengawasi proses konstruksi. Nah, biaya bahan baku dan bayaran dari manajer proyek tersebut adalah biaya langsung.

Jenis Pengeluaran Biaya Langsung

Setelah mengetahui pengertian dari biaya langsung, selanjutnya adalah pembahasan mengenai jenis-jenisnya. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Biaya Material

Biaya material adalah biaya yang meliputi pemberian bahan baku dan material yang dihitung dengan analisis harga satuan. Perusahaan harus bisa mencari supplier yang menawarkan harga terbaik dengan kualitas kualitas material yang baik untuk mengefisiensikan pengeluaran.

2. Biaya Upah

Seseorang yang bekerja untuk perusahaan juga perlu diberikan tanda jasa berupa sejumlah uang. Dalam membayar upah ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti ketentuan upah minimum daerah dan pertimbangan kemampuan yang dimiliki pekerja.

3. Biaya Peralatan

Biaya peralatan adalah biaya yang dikeluarkan dalam menghadirkan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam operasional. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam biaya peralatan, seperti biaya pemeliharaan dan biaya reparasi.

Pengertian Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung atau indirect cost adalah biaya yang tidak bisa dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi. Biasanya, biaya tidak langsung meliputi listrik, utilitas, distribusi, penjualan, atau pemeliharaan gedung.

Biaya tidak langsung digunakan ketika perusahaan melakukan produksi beberapa macam barang atau beberapa macam proyek. Biaya tidak langsung ini akan muncul dengan sesuatu yang tidak dapat diduga sehingga perusahaan harus menyiapkan anggaran yang lebih.

Ketika muncul biaya yang tidak terduga, maka perusahaan tidak akan mengalami kendala karena sudah menyediakan biaya tidak langsung sejak awal. Jika tidak diberi anggaran sejak awal, maka ada kemungkinan terjadinya kegagalan dalam proses produksi barang atau kegagalan proyek.

Jenis Biaya Tidak Langsung

Setelah memahami pengertiannya, selanjutnya kamu juga harus mengenal jenis-jenis biaya tidak langsung. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Biaya Tak Terduga

Buaya tak terduga adalah biaya yang masuk dalam anggaran untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak akan terjadi. Misalnya, jika terjadi bencana di lokasi proyek, maka perlu biaya tambahan untuk mengatasinya.

Karena kondisi yang akan terjadi tidak dapat ditebak oleh siapa pun, maka perusahaan perlu menyiapkan biaya ini agar tidak kelabakan ketika terjadi sesuatu. Biaya tak terduga ini biasanya berada di kisaran 0.5% sampai 5% dari total keseluruhan biaya.

2. Biaya Overhead

Biaya overhead atau overhead cost adalah biaya tambahan yang tidak terkait langsung dalam proses produksi atau proyek. Biaya ini tetap perlu dimasukkan dalam anggaran demi kelancaran operasional.

Tagihan listrik atau air merupakan contoh dari overhead cost. Saat tidak ada aktivitas, perusahaan tetap berkewajiban untuk membayar tagihan tersebut. Ketika aktivitas meningkat, maka jumlah tagihan juga akan naik.

Biaya overhead terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

  • Overhead lapangan, terkait dengan biaya gudang, kantor lapangan, penerangan, transportasi, izin bangunan, biaya quality control, dan biaya personil lapangan.
  • Overhead kantor, terkait dengan biaya sewa kantor, fasilitas, izin usaha, dan lain sebagainya.

3. Profit/Keuntungan

Profit adalah semua hasil yang didapatkan dalam pelaksanaan proyek. Keuntungan ini tidak dapat disamakan dengan gaji karena di dalam keuntungan/profit, terdapat usaha, keahlian, dan juga faktor risiko bisnis.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya langsung adalah biaya yang dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau produk. Sebaliknya, biaya tidak langsung adalah tidak dibebankan secara langsung kepada unit yang diproduksi.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads