Contoh Kas Kecil, Pengertian, dan Cara Membuatnya

Contoh Kas Kecil, Pengertian, dan Cara Membuatnya

Anindyadevi Aurellia - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 07:45 WIB
Ilustrasi kas kecil.
Foto: Emil Kalibradov/Unsplash
Jakarta -

Sebagai seorang pengusaha, sudah seharusnya ada kas kecil dalam usaha. Hal ini sangat berguna sebab terkadang transaksi dilakukan dalam jumlah yang kecil dan tidak sering. Agar lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai kas kecil.

Pengertian Kas Kecil

Ida Nuraida menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Administrasi Perkantoran mendefinisikan kas kecil atau disebut juga petty cash adalah suatu dana yang berperan penting dalam kelancaran perusahaan. Seperti memenuhi kebutuhan kantor dengan beberapa prosedur yang telah ditetapkan.

Dalam buku Modul Mengelola Dana Kas Kecil oleh Sri Endang R dkk juga menjelaskan bahwa kas kecil (petty cash) adalah alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kas kecil adalah sejumlah uang tunai yang disediakan untuk membayar pengeluaran yang kecil-kecil. Sehingga kas kecil merupakan sejumlah uang tunai atau kas yang disediakan untuk melayani pembayaran perusahaan yang rutin dan meliputi jumlah yang relatif kecil.

Tujuan Memiliki Kas Kecil

  1. Membayar pengeluaran yang jumlahnya kecil (biasanya sudah ditentukan batas maksimum).
  2. Membayar pengeluaran yang sifatnya mendadak.
  3. Keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dibayar dengan cek.
  4. Membantu kelancaran kegiatan pimpinan.
  5. Membantu administrasi kantor atau sekretaris dalam melaksanakan tugasnya, yaitu memberikan pelayanan yang optimal kepada kolega dan pelanggan.

Dengan tersedianya kas kecil, akan memudahkan kinerja seorang administrasi kantor, sekretaris, atau akuntan melakukan transaksi dalam jumlah kecil.

ADVERTISEMENT

Metode Pengelolaan Kas Kecil

Disitat dari buku Akuntansi Keuangan Menengah 1 oleh Dr Sitti Murniati dkk, berikut ini dua metode dalam pengelolaan kas kecil.

1. Dana Tetap (Metode Imprest)

Kasir atau akuntan bertanggung jawab pada jumlah dana yang ada baik berbentuk uang tunai maupun tanda terima yang ditandatangani. Tanda terima akan memberi bukti yang diperlukan oleh bagian keuangan yang memberikan pengisian ulang kas kecil.

2. Dana Tidak Tetap (Metode Fluctuating)

Saldo kas kecil selalu sama sebesar jumlah yang diserahkan kepada kasir atau akuntan, ketika membentuk dana kas kecil. Kecuali bagian keuangan atau salah satu pihak memutuskan untuk menaikkan saldo dana kas kecil. Perlu diingat bahwa kasir harus memiliki bukti detail setiap pembayaran menggunakan bukti pengeluaran untuk meminta pengisian kembali saldo kas kecil.

Komponen dalam Kas Kecil

1. Bukti Kas Keluar

Hal ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi. Fungsi kas besar juga tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2. Cek

Cek adalah dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank membayarkan sejumlah uang kepada yang dituju atau pihak yang namanya tercantum pada cek atau pembawa cek. Nantinya uang akan diambil dari rekening yang bertanda tangan.

3. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pengguna kas kecil untuk meminta sejumlah uang kepada pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran.

4. Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Tentunya sebagai bukti harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

5. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.

Cara Perhitungan Kas Kecil

Misalnya sebuah perusahaan melakukan transaksi di bulan Juni 2022:

  • 7 Desember: Rp 200.000
  • 8 Desember: Rp 550.000
  • 13 Desember: Rp 150.000
  • 25 Desember: Rp 150.000

Maka dana kas kecil akan diisi kembali sesuai total pengeluaran yakni Rp 1.050.000, jika pada metode imprest. Sementara pada metode fluktuasi total biaya ini tidak dijadikan dasar pengisian dana kas kecil, namun penanggung jawab bisa mengajukan pengisian senilai yang dibutuhkan ke depannya.

Cara Membuat Kas Kecil

1. Miliki Kotak Aman

Anda membutuhkan tempat khusus untuk menyimpan kas kecil agar meminimalisir kemungkinan kas kecil hilang.

2. Kelola Kas Kecil

Anda harus memiliki seorang akuntan atau seseorang yang menjaga dan mengelola kas kecil. Membuat satu orang bertanggung jawab atas kas kecil mengurangi kebingungan dan meminimalkan risiko pencurian.

3. Tetapkan Batas

Anda perlu mencatat jumlah awal, batas pengisian, dan batas penarikan. Berapa banyak kas kecil yang harus Anda simpan? Itu tergantung pada berapa banyak pengeluaran kecil yang Anda lakukan dan seberapa sering Anda melakukannya.

Nah detikers, itulah tadi informasi lengkap mengenai kas kecil. Dalam setiap usaha pasti membutuhkan kas kecil. Semoga membantu, ya!




(aau/fds)

Hide Ads