Supply Chain Management (SCM) Adalah: Fungsi dan Strategi Pengoptimalannya

Supply Chain Management (SCM) Adalah: Fungsi dan Strategi Pengoptimalannya

ilham fikriansyah - detikFinance
Kamis, 06 Okt 2022 19:36 WIB
Ilustrasi SCM
Foto: Arno Senoner/Unsplash
Jakarta - Mengelola sebuah bisnis tak hanya memikirkan untung dan ruginya saja, namun ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar usaha berjalan lancar. Salah satu sistem yang digunakan adalah supply chain management atau disingkat SCM.

Hadirnya SCM membuat perusahaan lebih mudah dalam proses perencanaan, pengendalian, dan menjalankan arus produk. Bila SCM diterapkan secara baik dan benar, maka dapat memberikan hal yang positif bagi jalannya perusahaan.

Lantas, apa sih sebenarnya fungsi SCM itu hingga dianggap penting dalam menjalankan roda bisnis? Lalu bagaimana strategi pengoptimalan sistem SCM? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini.

SCM Adalah

Menurut J A O'Brien yang dikutip dari buku Supply Chain Management oleh Lukman S, SCM adalah adalah sistem antar perusahaan lintas fungsi, yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu, mendukung, serta mengelola berbagai hubungan antara beberapa proses bisnis utama perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan para mitra bisnis.

Lalu menurut James A dan Mona J Fitzsimmons, SCM adalah sebuah sistem pendekatan total untuk dapat mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi di dalam mengkoordinasikan seluruh elemen supply chain dari mulai pemasok hingga ke pengecer.

Sementara itu menurut Russell dan Taylor, SCM adalah sebuah proses mengelola arus informasi, produk serta pelayanan di seluruh jaringan baik pelanggan, perusahaan, hingga ke pemasok.

Dari sejumlah pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa SCM adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mengintegrasikan antara pemasok, produsen, gudang, serta juga toko secara efektif. Hal ini agar persediaan barang dapat diproduksi serta didistribusi dengan jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat, sehingga biaya keseluruhan sistem itu dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan serta layanan.

Tujuan Supply Chain Management

Ada sejumlah tujuan utama dari penerapan sistem SCM dalam mengelola perusahaan. Menurut Stevenson yang dikutip dari buku Supply Chain Management oleh Lukman S, tujuan SCM adalah menyelaraskan antara permintaan dan penawaran secara efektif dan efisien.

Namun tak hanya itu, Stevenson juga menjabarkan beberapa tujuan utama dari SCM yakni sebagai berikut:

  1. Penentuan tingkat outsourcing yang tepat
  2. Manajemen pengadaan barang
  3. Manajemen pemasok
  4. Mengelola hubungan dengan pelanggan
  5. Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
  6. Manajemen risiko

Fungsi SCM

Ada sejumlah fungsi dari penggunaan sistem SCM bagi keberlangsungan bisnis. Dijelaskan dalam buku Supply Chain Management oleh Lukman S, salah satu fungsi SCM adalah agar perusahaan dapat mengurangi kelebihan persediaan dan semua biaya terkait persediaan, seperti misalnya biaya pergudangan dan transportasi.

Selain itu, penerapan sistem SCM bagi usaha kecil atau usaha yang baru berdiri akan memberikan manfaat langsung baik secara fisik maupun sebagai media pasar. Penerapan SCM juga bermanfaat sebagai media yang dapat memastikan apa saja yang dipasok oleh supply chain sudah mencerminkan keinginan pelanggan (konsumen akhir) atau belum.

Prinsip SCM

Dalam penerapannya, ada sejumlah prinsip SCM yang harus diketahui. Dalam hal ini, prinsip SCM adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan dengan arus barang, baik itu di dalam maupun antar perusahaan.

Dilansir situs Businesstech, berikut prinsip-prinsip dalam SCM:

  1. Mengadaptasi jaringan logistik kepada setiap konsumen yang berbeda
  2. Membagi konsumen berdasarkan segmentasi sesuai kebutuhannya
  3. Mengelola pemasok secara gratis untuk mengurangi biaya kepemilikan material serta layanan
  4. Memanfaatkan strategi teknologi di seluruh rantai pasokan yang mendukung pengambilan keputusan hierarki
  5. Mengaplikasikan pengukuran kinerja pada seluruh rantai pasokan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen akhir.

2 Strategi SCM

Menerapkan SCM di dalam bisnis memang cukup rumit detikers. Soalnya, permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan selama menjalani kegiatan sehari-hari juga tak bisa dianggap mudah.

Maka dari itu, ada strategi SCM yang bisa dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah perusahaan. Biar nggak bingung, simak 2 strategi SCM berikut ini:

1. Optimalisasi Distribusi

Strategi SCM pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi distribusi dalam rantai pasokan (supply chain) terlebih dahulu. Agar perusahaan bisa cepat dalam menawarkan produk yang menarik dengan harga bersaing, perlu dilakukan reduksi biaya tanpa harus mengurangi kualitas produk tersebut.

2. Melakukan Negosiasi dengan Pemasok

Selain optimalisasi distribusi, detikers juga bisa melakukan negosiasi dengan para pemasok dengan jumlah yang banyak, kemudian pilih salah satu supplier yang mengajukan penawaran paling menggiurkan. Cara ini dilakukan agar perusahaan dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi masalah dengan satu pemasok.

Proses-proses dalam Supply Chain Management

Untuk menjalankan sistem SCM di dalam perusahaan tak bisa dilakukan secara sembarangan detikers. Ada sejumlah proses di dalam SCM agar kegiatan perusahaan berjalan baik. Berikut ini proses SCM seperti yang dilansir situs Businesstech:

  1. Melakukan perencanaan mulai dari prakiraan permintaan konsumen, perencanaan pembelian, perencanaan tahap produksi, sampai persiapan tenaga kerja dan transportasi.
  2. Pengadaan (procurement) sejumlah barang yang harus dibeli melalui demand forecasting.
  3. Memproduksi seluruh bahan baku menjadi produk jadi dan siap dijual.
  4. Mengelola gudang tempat penyimpanan produk-produk yang telah jadi, dalam hal ini pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukan (inbound) dan mengeluarkan (outbond) barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan stock opname.
  5. Mengirim produk tersebut kepada konsumen sesuai dengan jumlah dan alamat tujuannya.
  6. Bila ada barang yang ternyata rusak ketika sampai di tangan pelanggan, maka konsumen bisa mengajukan pengembalian pesanan.

Perbedaan SCM dengan Logistik

Karena terkait dengan arus pengiriman suplai barang, mungkin sebagian detikers ada yang bertanya-tanya apa perbedaan SCM dengan logistik? Biar nggak bingung, simak penjelasannya berikut ini.

Menurut Indrajit dan Djokopranoto yang dikutip dari buku Manajemen Logistik oleh Annisa Kesy Garside, perbedaan yang mencolok antara SCM dan logistik adalah sebagai berikut:

1. SCM

  • Fokus pada pengelolaan aliran barang antar perusahaan, dari mulai hulu sampai ke hilir.
  • SCM dibangun atas dasar kerangka kerja tersebut dan mengusahakan hubungan dan koordinasi antara perusahaan lain dalam business pipelines, di antaranya supplier dan konsumen dengan perusahaan itu sendiri.

2. Logistik

  • Fokus pada pengelolaan aliran barang di dalam suatu perusahaan.
  • Orientasi perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan sebuah rencana tunggal untuk aliran barang serta informasi yang melalui sebuah perusahaan.

Cara Mengoptimalkan Supply Chain Management

Apabila dalam penerapannya SCM mulai kurang optimal terhadap kinerja perusahaan, kamu nggak perlu panik detikers. Sebab, ada sejumlah cara untuk mengoptimalkan SCM agar lebih baik lagi.

Dijelaskan dalam buku Konsep Manajemen Supply Chain oleh R Eko dan Djokopran, berikut sejumlah caranya:

  1. Tuntutan pelanggan yang terus berkembang
  2. Kekuasaan retailer yang semakin besar
  3. Dilema dalam pencapaian optimalisasi perusahaan
  4. Kendala dalam membangun kepercayaan terhadap konsumen
  5. Menjalin kemitraan sebagai suatu solusi
  6. Adanya teknologi informasi sebagai katalisator

Nah itu dia detikers penjelasan mengenai SCM beserta dengan fungsi dan strategi pengoptimalannya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers terutama yang tengah mempelajari apa itu SCM dalam menjalankan bisnis perusahaan.


(ilf/fds)

Hide Ads