Pengertian Pitching Adalah: Tujuan, Strategi, dan Contoh

Pengertian Pitching Adalah: Tujuan, Strategi, dan Contoh

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 13:56 WIB
Ilustrasi Pitching.
Foto: Austin Distel/Unsplash
Jakarta -

Ketika perusahaan meluncurkan produk baru atau mungkin menawarkan kerja sama dengan investor, maka diperlukan proses pitching agar konsumen atau investor yakin dengan produk Anda. Berikut ini penjelasan tentang arti pitching beserta strategi dan contohnya.

Pengertian Pitching

Dikutip dari buku Startup Tools karya Dina Dellyana, dkk, pitching adalah cara untuk mengusulkan ide-ide baru dan mendapatkan dukungan melalui ide-ide baru tersebut. Pitching juga digunakan untuk menyampaikan promosi agar pelanggan atau investor tertarik pada bisnis kita.

Pitching juga bisa diartikan dengan mempresentasikan ide bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, Anda menawarkan bisnis startup kepada calon investor. Agar investor atau pelanggan tertarik, tentu harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dengan cara menarik dan memberikan pemahaman dengan jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan Pitching

Dari buku 5 Slide Pembuka yang Gerr... karya Mas Faiz, dijelaskan bahwa pitching memiliki tujuan bermacam-macam, di antaranya menawarkan produk, mencari rekan bisnis, berbicara kepada tim, menyampaikan ide kepada atasan. Pitching harus disampaikan secara singkat dan detail dengan fokus utama membuat audiens tertarik.

Strategi dalam Membuat Pitching

Karena pitching adalah tugas yang tak mudah, maka seorang presenter atau orang yang melakukan presentasi akan lebih baik jika memiliki keahlian dan pengalaman. Dilansir dari hashmicro.com, tingkat keberhasilan pitching bisa saja hanya mencapai 10 persen. Cobalah beberapa strategi di bawah ini untuk meningkatkan keberhasilan Anda.

ADVERTISEMENT

1. Pahami Masalah Klien

Sebelum melakukan pitching, kenalilah dahulu klien Anda, bagaimana latar belakang demografi dan budayanya. Carilah apa hal yang menjadi disukai maupun yang tidak disukai klien. Sesuaikan penampilan hingga cara presentasi sesuai dengan latar belakang klien.

2. Paparkan Data

Sampaikan materi dalam bentuk data. Jelaskan data-data mengapa Anda yakin target bisnis dapat tercapai. Penyampaian dalam bentuk data membuat klien lebih percaya.

3. Pakai Visualisasi

Gunakan visualisasi gambar maupun video untuk menarik perhatian klien. Selain itu, visualisasi bisa membuat klien lebih memahami materi Anda.

4. Sampaikan dengan Jelas

Presentasikan materi dengan ucapan yang jelas dan bisa membuat klien paham. Anda bisa berlatih terlebih dahulu untuk melakukan presentasi di depan karyawan lain maupun keluarga untuk mengetes apakah penyampaian Anda bisa dipahami.

5. Letakkan Poin Menarik di Awal

Buat 30 detik pertama presentasi Anda menarik perhatian klien. Sampaikan dua atau tiga poin penting dengan cara menarik di awal presentasi supaya klien ingin mengetahui lebih dalam materi Anda.

6. Jangan Terlalu Lama

Jangan biarkan klien terlalu lama mendengarkan presentasi Anda, karena mereka mungkin punya kesibukan lain. Anda punya waktu 15 menit untuk bisa menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik.

7. Akhiri dengan Ajakan

Akhiri presentasi dengan call to action (CTA) atau ajakan untuk bertindak. Arahkan klien untuk sampai ke tujuan yang Anda harapkan. Ajakan ini bisa di akhir atau di tengah, sesuai kebutuhan. Jangan berikan banyak pilihan kepada klien yang justru membuat mereka bingung.

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Pitching

Setelah mengetahui strategi untuk pithing, perlu diketahui pula beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pitching. Berikut tujuh kesalahan tersebut seperti dilansir dari artikel Randi Zuckerberg di Linkedin.

1. Lupa Investor Adalah Manusia

Terkadang kita lupa bahwa investor adalah manusia, sehingga banyak faktor sosial yang turut menjadi penentu hubungan kerja sama yang langgeng. Berikan pendekatan personal, tidak hanya bicara soal uang dan laba.

2. Asal Pilih Investor

Tak hanya karyawan yang harus masuk dalam kualifikasi perusahaan Anda. Memilih investor pun tidak boleh asal-asalan. Cari tahu portofolionya, bagaimana hubungan investor dengan perusahaan yang pernah bekerja sama. Apakah Anda mau bekerja sama dengan orang yang menyebalkan?

3. Tak Antisipasi Pertanyaan

Calon investor mungkin ingin tahu lebih dalam mengenai apa yang Anda presentasikan. Dalam sesi tanya jawab, mungkin mereka punya pertanyaan yang sulit Anda jawab. Seharusnya Anda sudah mengantisipasi pertanyaan apa saja yang mungkin muncul saat pitching.

4. Kebanyakan Jargon

Jangan terlalu banyak menyampaikan jargon di dalam pitching. Fokus saja pada penyampaian data dengan cara menarik. Sampaikan hal yang aktual dan realistis.

5. Tak Merespons Tanggapan

Jangan pernah mengabaikan feedback atau tanggapan klien. Respons dengan positif sehingga klien berpikir bahwa Anda terbuka terhadap ide dan gagasan.

6. Pola Pikir Sempit

Jadilah orang dengan pola pikir terbuka. Jika terjadi banyak penolakan, jadikan pembelajaran sehingga Anda bisa menikmati prosesnya.

7. Terlalu Fokus Pada Deskripsi Produk

Seringkali dalam pitching, presenter terlalu sibuk pada deskripsi produk. Lebih baik awali dengan penjelasan apa kebutuhan secara luas, baru sampaikan dengan solusi yang Anda tawarkan dengan ide-ide Anda.

Contoh Pitching

Berikut ini adalah contoh pitching seorang presenter yang menawarkan produk keripik kentang dan mengajak untuk turut serta mengembangkan produk.

"Selamat siang, nama saya Frans dan saya perwakilan dari keripik kentang Fotato. Senang kali ini bisa bersama rekan-rekan semua.

Tentu kita semua pernah mengalami, ketika pulang kerja dari hari yang panjang di kantor, kita hanya ingin duduk menonton TV sambil menikmati camilan yang enak. Saat pergi ke dapur, Anda menghela napas seakan putus asa karena hanya menemukan keripik kentang biasa, tak ada yang unik.

Kami dari Fotato ingin melakukan sesuatu. Itulah mengapa kami melakukan kampanye dan meminta Anda untuk membantu memilih keripik kentang dengan rasa baru yang belum pernah Anda temui.

Jika Anda memiliki inisiatif, kami selalu terbuka. Kami sangat menantikan untuk melihat apa yang dapat kami bangun bersama."

Dari presentasi di atas, presenter mengawali narasi dengan membawa audiens seakan merasakan kegelisahan karena tak ada makanan ringan yang cukup menarik di rumah. DIa pun meminta masukan konsumen agar menghasilkan produk yang memuaskan. Hal ini menunjukkan keterbukaan perusahaan terhadap gagasan konsumennya sehingga menimbulkan kedekatan yang lebih.

Nah itu tadi ulasan mengenai pengertian pitching, tujuannya beserta strategi dan contohnya. Semoga detikers sukses melakukan pitching dengan baik.




(bai/fds)

Hide Ads