Setiap transaksi keuangan perusahaan dicatat pada buku jurnal. Nah dalam penjurnalan, dikenal dengan istilah akun atau rekening.
Akun ini salah satunya adalah akun riil. Apa itu arti dari akun riil? Mari simak penjelasannya beserta contoh akun riil.
Pengertian Akun Riil
Akun riil juga dikenal sebagai akun neraca. Fatkhudin Aziz dalam bukunya, Akuntansi Perbankan dan Keuangan Mikro, menuliskan bahwa akun riil adalah akun yang dilaporkan di dalam neraca, maka disebut juga sebagai akun neraca. Dalam akun riil, ada tiga hal, yaitu harta (aktiva), utang atau kewajiban, dan modal.
Pada bukunya, Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS, Syaiful Bahri menyebut akun riil adalah akun nyata. Saldo di akhir periode pada akun riil akan menjadi saldo awal periode selanjutnya
Jenis Akun Riil
Seperti yang dijelaskan pada pengertian di atas, akun riil terdiri dari tiga jenis, yaitu harta, utang dan modal. Dari ketiga jenis ini, masih dapat diuraikan satu per satu. Berikut penjelasan yang dilansir dari buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII yang disusun Mufidah.
1. Harta
Harta ini terbagi dalam beberapa jenis, yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lain-lain.
a.Harta Lancar
Harta lancar ini bisa berupa kas/bank, kekayaan lain yang bisa diharapkan menjadi kas, atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun. Misalnya adalah kas/bank, surat berharga seperti saham/obligasi, piutang wesel atau surat janji dari debitur, piutang usaha, beban dibayar di muka, dan perlengkapan untuk operasional.
b. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini bisa berupa penyertaan atau penanaman modal dalam jangka waktu yang panjang. Kemudian bisa berbentuk dana yang disimpan untuk pelunasan utang jangka panjang, dan aktiva lain-lain yang bisa dimanfaatkan di masa mendatang.
c. Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah harta berwujud yang tidak dijual. Pemanfaatannya bisa digunakan untuk lebih dari setahun. Contohnya kendaraan, tanah, gedung dan mesin.
d. Aktiva Tidak Berwujud
Sedangkan aktiva tidak berwujud ialah kekayaan yang tidak tampak, seperti hak paten atau hak cipta dari pemerintah, merek dagang, dan franchise.
e. Aktiva Lain-lain
Contoh dari aktiva ini misalnya mesin yang tidak terpakai, biaya pendirian, biaya emisi saham.
2. Utang
Utang ialah kewajiban perusahaan dalam bentuk penyerahan harta (aktiva) atau jasa di masa datang yang disebabkan oleh transaksi sebelumnya.
Utang bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Lancar
Kewajiban ini adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari setahun. Yang termasuk dalam kewajiban lancar adalah utang usaha, utang wesel, utang bunga, utang beban (beban yang masih harus dibayar) dan pendapatan yang sudah diterima di muka.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Merupakan kewajiban yang bisa dilunasi dalam waktu lebih dari setahun. Contohnya sebagai berikut:
• Utang Hipotek
Adalah utang dengan jaminan aktiva tetap, seperti sertifikat tanah, BPKB kendaraan. Jika kewajiban tidak dapat dilunasi tepat waktu, maka jaminan akan dijual bank untuk menutup utang ini.
• Utang Obligasi
Utang obligasi muncul ketika perusahaan mengeluarkan surat obligasi, yakni surat perjanjian membayar pinjaman dengan waktu tertentu dan pemberian bunga secara periodik.
• Kredit Investasi
Kewajiban ini muncul ketika perusahaan meminjam dana untuk melakukan pengembangan atau perluasan.
• Kewajiban Lain-lain
Kewajiban ini misalnya utang kepada direksi dan jaminan yang diterima dari pelanggan.
3. Modal
Modal adalah besarnya aktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang belum dibagi. Dilihat dari sisi pemilik, modal adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan. Dilihat dari sisi perusahaan, modal adalah utang perusahaan kepada pemilik.
Perbedaan Akun Riil, Akun Nominal, dan Akun Campuran
Selain akun riil, ada beberapa jenis akun lain, yaitu akun nominal dan akun campuran.
Perbedaan Akun Nominal
Dalam buku Kewirausahaan karya Ruknan, akun nominal disebut juga sebagai akun laba rugi. Hanya ada dua jenis akun yang ditulis dalam akun nominal, yakni akun pendapatan dan akun beban. Akun pendapatan berisi transaksi yang bisa menambah pendapatan, seperti penjualan produk dan bunga. Akun beban berisi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, misalnya biaya gaji karyawan serta biaya penyusutan gedung dan mesin.
Saldo akhir pada akun riil merupakan saldo awal pada jurnal tahun berikutnya. Sedangkan saldo akhir pada akun nominal ialah menunjukkan keuntungan atau kerugian. Besarnya keuntungan atau kerugian akan berpengaruh pada berkurang atau bertambahnya modal.
Saldo akhir pada neraca nominal harus dipindahkan ke akun permanen dalam akun riil. Sehingga pada jurnal tahun berikutnya, saldo awal akun nominal selalu nol dan diakhiri dengan angka nol. Sedangkan saldo awal neraca riil tidak pernah menunjukkan angka nol karena melanjutkan dari jurnal sebelumnya.
Perbedaan Akun Campuran
Selain dua jenis akun riil dan akun nominal sebagai dua akun utama, ada beberapa referensi yang menyebutkan satu jenis akun lainnya, yaitu akun campuran atau mixer account. Pada buku Mudah Belajar Akuntansi karya Dian Pratama, dijelaskan bahwa akun campuran adalah akun yang menambah atau mengurangi akun yang lain.
Akun yang selalu menambah akun lain contohnya beban angkut pembelian dan agio. Sedangkan akun yang selalu mengurangi akun lain contohnya akumulasi penyusutan gedung, akumulasi penyusutan peralatan, cadangan kerugian piutang, potongan pembelian dan potongan penjualan.
Demikian tadi adalah penjelasan tentang akun riil dalam akuntansi beserta jenis dan perbedaannya dengan akun nominal dan campuran. Semoga bermanfaat buat detikers.
Simak Video "Video Reaksi AS soal 3 Negara Barat Siap Akui Palestina di Sidang Umum PBB"
(bai/fds)