Istilah sociopreneur adalah salah satu istilah dalam dunia bisnis yang sering dibicarakan akhir-akhir ini. Sudah cukup banyak pebisnis yang menjalankan tipe bisnis ini.
Jika kamu memiliki jiwa sosial tinggi yang dibarengi dengan passion bisnis yang kuat, maka sociopreneur bisa dijadikan pilihan. Seorang sociopreneur akan selalu berusaha menciptakan dampak sosial yang baik dalam bisnis yang dijalankannya.
Lalu, apa itu sociopreneur dan siapa saja contohnya? Simak artikel ini sampai habis untuk mendapatkan jawabannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sociopreneur
Sociopreneur adalah suatu istilah yang berasal dari dua kata, yaitu social dan entrepreneurship. Sesuai dengan namanya, konsep menggabungkan bisnis denga isu sosial yang ada di dalam masyarakat.
Dilansir dari jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Bina Sarana Informatika, sociopreneur adalah seseorang yang melakukan usaha dengan berbisnis untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat. Seorang sociopreneur harus memiliki keberanian yang tinggi untuk mengambil risiko untuk memberikan dampak sosial yang besar.
Konsep bisnis biasa akan berusaha mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Namun, sociopreneurship tidak memfokuskan diri pada keuntungan yang besar. Seorang sociopreneur akan menekankan pada unsur pemecahan masalah sosial dibandingkan dengan profit semata.
Namun bukan berarti sama sekali mengabaikan proft. Bisnis yang dilakukan tetap menghasilkan profit, tetapi tidak terobsesi untuk menciptakan profit sebesar mungkin. Seperti yang sudah dijelaskan, fokus utamanya adalah untuk memecahkan permasalahan sosial.
Saat ini, sudah banyak sociopreneur yang bergerak di berbagai macam bidang. Mulai dari bidang lingkungan, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, industri kreatif, hingga penyediaan akses bagi daerah terpencil.
Karakter Sociopreneurship
Seseorang yang bergerak di bidang sociopreneurship memiliki karakteristik tertentu. Dilansir dari jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Pembangunan Jaya, berikut ini adalah beberapa karakteristik sociopreneurship.
1. Memiliki Tingkat Kegigihan yang Tinggi
Karakteristik pertama yang ada dalam diri seorang sociopreneur adalah memiliki kegigihan yang tinggi. Karakter ini diperlukan karena kegigihan diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang sangat kompleks.
2. Memiliki Tingkat Kepedulian yang Tinggi
Seorang sociopreneur rela untuk bekerja keras untuk menyelesaikan masalah sosial dan hanya mendapat sedikit keuntungan. Aktivitas ini tentu akan dilakukan jika seseorang memiliki rasa simpati, empati, dan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial.
3. Kreatif dan Inovatif
Karakteristik selanjutnya dari seorang sociopreneur adalah memiliki kreativitas dan inovasi yang baik. Hal ini karena suatu permasalahan sosial yang kompleks hanya akan diselesaikan dengan cara yang kreatif serta inovatif.
4. Terbuka pada Masukan
Sociopreneurship tidak hanya berkaitan dengan bisnis itu sendiri, tetapi juga melibatkan orang-orang yang merasakan dampaknya secara langsung. Oleh karena itu, keterbukaan terhadap masukan sangat diperlukan untuk terus beradaptasi dan menumbuhkan usahanya.
Contoh Sociopreneur
Saat ini sudah banyak bisnis yang berusaha menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contohnya.
1. Waste4Change
Waste4Change adalah salah satu contoh sociopreneurship yang cukup dikenal namanya. Organisasi ini bergerak pada isu lingkungan dan energi.
Mereka memiliki tujuan mulia untuk Mereka memiliki prinsip 4C dalam menjalankan usahanya, yaitu:
- Consult atau jasa konsultasi dalam pengelolaan sampah.
- Campaign atau mengedukasi masyarakat.
- Collect atau bantuan mengumpulkan sampah.
- Create atau mengubah sampah menjadi bahan daur ulang.melestarikan lingkungan di Indonesia serta membuat Indonesia bebas dari sampah.
2. SukkhaCitta
SukkhaCitta merupakan brand pakaian yang bergerak dalam permasalahan sosial. SukkhaCitta fokus kepada masalah perempuan di Indonesia. SukkhaCitta banyak memberi pekerjaan kepada para perempuan untuk menjadi perajin, terutama perempuan yang tinggal di daerah pedesaan.
Selain itu, SukkhaCitta juga menggunakan konsep berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. SukkhaCitta juga memiliki tujuan yang mulia untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pakaian yang diproduksi.
3. Mendekor
Mendekor adalah sebuah sociopreneurship yang bergerak di bidang penjualan dan pembuatan produk interior seperti furniture, dekorasi, dan lampu hias. Sama seperti SukkhaCitta, Mendekor juga bekerja sama dengan para perajin loka untuk memberikan kesempatan pekerjaan kepada mereka.
Perusahaan ini memiliki moto "Menghias Ruang, Menata Hidup". Dengan moto tersebut, Mendekor ingin membantu masyarakat Indonesia untuk menghias ruangan mereka sekaligus menaikkan taraf hidup para perajin lokal.
Tokoh Sociopreneur di Indonesia
Saat ini sudah banyak tokoh sociopreneur di Indonesia. Mereka bergerak di bidang yang berbeda, tetapi memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan kontribusi sosial dan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa tokoh sociopreneur di Indonesia:
- Mohamad Bijaksana Junerosano, founder dan CEO Waste4Change, bergerak di bidang lingkungan yang tujuannya adalah untuk menciptakan kelestarian lingkungan di Indonesia dengan melakukan pengelolaan sampah.
- Denica Flesch, founder dan CEO SukkhaCitta, bergerak di bidang fashion untuk pemberdayaan perempuan dan pelestarian kebudayaan Indonesia.
- Brian Karno Jan, founder Mendekor, bergerak di bisnis furnitur yang memberdayakan perajin lokal.
- Alfatih Timur, pendiri kitabisa.com, usahanya bergerak dalam penggalangan dana untuk berbagai hal seperti penggalangan dana untuk bencana.
- Dea Valencia, pendiri Batik Kultur, usahanya bergerak di bidang fashion yang bertujuan untuk membuat batik menjadi mendunia serta memberdayakan difabel.
- Masril Koto, pendiri Bank Tani, bergerak di bidang pertanian yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.
Tips Menjadi Sociopreneur
Dilansir dari laman Binus University Online Learning, berikut adalah tips untuk menjadi seorang sociopreneur.
1. Kenali Masalah di Masyarakat
Hal pertama adalah dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Dengan memahami masalah yang terjadi, kamu akan menjalankan usaha dengan sepenuh hati untuk menyelesaikan permasalahan sosial.
2. Tentukan Target Pasar
Dengan target pasar yang tepat, kamu memiliki potensi yang lebih besar untuk meraih kesuksesan. Dengan begitu, dampak sosial yang ditimbulkan pun akan makin besar.
3. Ciptakan Produk atau Jasa
Produk dan jasa yang kamu ciptakan harus mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang ada. Misalnya, jika kamu bergerak di bidang lingkungan, maka kamu perlu menciptakan produk atau jasa yang bisa membantu pelestarian lingkungan.
4. Pilih Model Bisnis
Model bisnis sangat penting untuk menentukan arah berjalannya bisnismu. Model bisnis ini juga bisa menentukan dampak yang akan kamu hasilkan untuk masyarakat.
5. Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat
Ketika menjalankan usaha, kamu harus berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Kamu bisa mengajak sekelompok masyarakat untuk bergabung dalam rangka membantu menaikkan taraf hidup mereka.
6. Rekrut Tim dengan Visi yang Sama
Untuk urusan manajerial, kamu bisa merekrut tim yang memiliki tujuan yang sama. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menjalankan usaha karena sudah memiliki visi yang sama.
7. Seimbangkan Profit dan Dampak Sosial
Sociopreneurship tidak bisa hanya berfokus pada keuntungan yang didapatkan. Namun, sociopreneurship juga mengharuskan untuk memberikan dampak yang besar pada masyarakat. Sociopreneur perlu mencari titik keseimbangan antara kedua hal ini.
Sociopreneur adalah seseorang yang melakukan usaha dengan berbisnis untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Keberadaannya cukup penting untuk membantu meningkatkan kesejahteraan di masyarakat.
(khq/fds)