Research gap adalah kondisi yang menunjukkan adanya inkonsistensi antara hasil penelitian yang diformulasikan dengan data pendukung. Menurut buku Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia oleh Edison Siregar, research gap pada umumnya terjadi karena ada bagian yang luput saat penelitian dilakukan sehingga menghasilkan jawaban yang berbeda. Berikut penjelasan selengkapnya tentang pengertian, jenis, dan cara menemukannya.
Pengertian Research Gap
Research gap adalah celah atau senjang penelitian yang dapat dimasuki oleh seorang peneliti berdasarkan pengalaman atau penelitian terdahulu. Penelitian ilmiah pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan sebuah jawaban baru terhadap sesuatu yang dianggap sebagai masalah. Itulah sebabnya, peneliti harus berhadapan dengan sesuatu yang menjadi permasalahan dan didukung dengan pembenaran atau justifikasi penelitian yang baik. Hal tersebut dilakukan untuk mencari jawaban baru dari masalah yang dinilai penting untuk diteliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Research Gap
Berikut adalah 7 jenis research gap menurut buku Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia oleh Edison Siregar:
1. Theoretical Gap
Theoretical gap adalah kesenjangan yang terjadi melalui teori yang sebelumnya menjadi dasar penelitian. Ada kemungkinan teori tersebut memiliki keterbatasan dan belum bisa mendukung penelitian.
2. Evidence Gap
Evidence gap adalah kesenjangan yang ada dalam bukti penelitian. Singkatnya, peneliti menemukan titik kesenjangan antara fenomena yang tidak asing dengan bukti lapangan yang ditemukan.
3. Population Gap
Population gap adalah jenis research gap yang berdasarkan produktivitas bisnis dan jangkauan populasi saat mengambil data penelitian. Dalam dunia bisnis, untuk melihat apakah ada population gap atau tidak di penelitian sebelumnya, biasanya menggunakan penentuan target market sebagai dasarnya.
4. Empirical Gap
Jenis research gap selanjutnya adalah empirical gap yang menunjukkan adanya kesenjangan fenomena empiris. Peneliti perlu memperhatikan apakah ada inkonsistensi dalam penelitiannya.
5. Knowledge Gap
Jenis research gap selanjutnya adalah knowledge gap, menurut jurnal Types of Research Gaps oleh Hamidul Islam Shohel, knowledge gap adalah penelitian yang mencari sesuatu yang belum ada.
6. Practical-knowledge Gap
Practical knowledge gap adalah kegiatan atau perilaku profesional dari penelitian yang tidak terpenuhi oleh penelitian.
7. Methodological Gap
Methodological gap terjadi karena adanya keterbatasan dalam metodologi yang diterapkan untuk penelitian.
Cara Menemukan Research Gap
Bagaimana cara menemukan research gap yang efisien? Sebagai solusinya, berikut metode yang bisa digunakan:
1. Mencari Konsep yang Luput dari Penelitian
Metode pertama yang perlu dilakukan adalah mencari konsep yang mungkin luput dari perhatian peneliti sebelumnya. Peneliti selanjutnya kemudian berusaha untuk mencari jawaban dari research gap yang muncul.
2. Menganalisa Celah dalam Penelitian
Metode yang diterapkan dalam melakukan penelitian memang harus dilakukan secara ilmiah. Hal dilakukan untuk menghindari kesalahan dan mendapatkan jawaban yang sebenar-benarnya. Namun, hasil penelitian tidak selalu sempurna karena berbagai faktor. Menganalisa celah dalam penelitian adalah solusi yang masih memungkinkan untuk dilakukan.
3. Berpatokan pada Hasil Riset yang Kurang Jelas
Metode selanjutnya untuk menemukan research gap adalah fokus dengan hasil penelitian yang kurang jelas. Hasil sebuah penelitian menggambarkan bagaimana penelitian tersebut diproses. Jika hasilnya kurang jelas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan adanya research gap akibat proses penelitian sebelumnya.
Contoh Research Gap
Menurut buku Konsep dan Tips dalam Menulis Karya Ilmiah terbitan Pascal Books, contoh research gap dapat ditemukan seperti contoh berikut:
Contoh 1
Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Suwati menunjukkan adanya kebijakan pemberian kompensasi yang tepat dan diterima oleh karyawan dapat meningkatkan kinerja mereka. Suwati turut menyampaikan bahwa kebijaksanaan kompensasi, baik besarannya, susunan, dan waktu pembayarannya dapat mendorong kinerja dan keinginan karyawan untuk mewujudkan prestasi kerja yang maksimal sehingga membantu mencapai cita-cita perusahaan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Suwati, penelitian yang dilakukan Rizal menemukan bahwa hubungan kompensasi terhadap kinerja tidak signifikan. Tingkat kompensasi yang tinggi membuat kinerja pegawai akan meningkat tetapi kenaikannya tidak nyata. Hal ini justru kontra dengan hasil penelitian yang dilakukan Suwati.
Contoh 2
Contoh lainnya dapat ditemukan dalam buku 13 Langkah Efektif Menembus Jurnal Scopus dan WoS Q1 oleh Jacob F N Dethan, ada penelitian yang menyebut bahwa meningkatkan panjang material benda A,menyebabkan benda tersebut menjadi lebih kuat. Sebaliknya, ada penelitian yang menyebut benda A justru menjadi lemah jika panjang materialnya ditingkatkan. Ini adalah contoh masalah yang bisa diselesaikan sehingga kita dapat melakukan penelitian untuk menjawab hasil yang bersifat inkonsisten dalam penelitian.
Demikian informasi tentang research gap beserta dengan jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru bagi Anda.
(des/fdl)