Semakin berkembangnya teknologi membuat perusahaan dapat dengan mudah memasarkan produk atau jasa kepada konsumen. Salah satu cara yang terbilang cukup ampuh adalah dengan menerapkan strategi telemarketing.
Meskipun sudah hadir media sosial yang dianggap lebih efektif dan efisien, namun masih banyak perusahaan yang tetap mengusung telemarketing sebagai strategi pemasaran. Maka dari itu, masih banyak perusahaan mencari karyawan baru yang akan ditugaskan sebagai telemarketing.
Lantas, apa sih sebenarnya telemarketing itu? Lalu seperti apa tugas telemarketing saat ini? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini yuk detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Telemarketing
Dijelaskan dalam buku Ajar Strategi Pemasaran oleh Riri Oktarini, telemarketing adalah suatu saluran pemasaran yang menggunakan sarana telekomunikasi untuk berhubungan dengan pelanggan atau calon pelanggan dalam mengkomunikasikan maupun mempromosikan produk/jasa yang dimiliki oleh perusahaan.
Sebagai informasi, telemarketing berasal dari kata tele dan marketing. Kata tele memiliki arti jauh dan marketing artinya aktivitas pemasaran. Jadi, bila diartikan secara menyeluruh telemarketing adalah aktivitas pemasaran produk atau jasa melalui saluran komunikasi jarak jauh (telekomunikasi).
Menurut Machfoedz yang dikutip dari buku Service Management oleh Tjiptono, telemarketing adalah pemasaran melalui telepon untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. Telemarketing dapat didefinisikan sebagai pengguna telepon secara sistematis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis Telemarketing
Berdasarkan prosesnya, telemarketing dapat dibagi menjadi dua jenis yakni inbound telemarketing dan outbound telemarketing. Biar nggak bingung, simak pembahasannya di bawah ini seperti yang dijelaskan dalam buku Aplikasi Excel untuk Telemarketing.
1. Inbound Telemarketing
Inbound Telemarketing adalah panggilan telepon yang dilakukan oleh pelanggan dan calon pelanggan yang cukup tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Pelanggan akan mencari informasi atau langsung memesan produk yang ditawarkan perusahaan melalui media promosi seperti katalog, iklan, situs website, dan media sosial.
Jenis telemarketing ini disebut telemarketing pasif karena hanya menunggu telepon dari pelanggan. Nantinya TRS (Telephone Sales Representation) atau yang biasa disebut sebagai telesales, akan menerima informasi tentang pesanan atau mencoba untuk memperbanyak pesanan pelanggan dan calon pelanggan dengan menyarankan sejumlah produk unggulan lainnya.
2. Outbound Telemarketing
Outbound telemarketing adalah jenis pemasaran yang lebih aktif dibandingkan inbound telemarketing. Petugas menghubungi pelanggan berdasarkan database yang dimiliki perusahaan. Nantinya, pelanggan bakal diberikan informasi seputar produk unggulan sekaligus menawarkannya dengan berbagai promo menarik.
Selain itu, outbound telemarketing juga dapat digunakan untuk memberitahukan pelanggan tentang penundaan pengiriman barang karena berbagai faktor tertentu atau terdapat masalah yang mungkin terjadi dalam proses pemesanan barang.
Outbound telemarketing lebih sulit dilakukan dan memerlukan persiapan yang matang dibandingkan dengan inbound telemarketing. Dalam inbound telemarketing, pelanggan menghubungi perusahaan karena tertarik dengan suatu produk yang dipromosikan. Sedangkan dalam outbound telemarketing, petugas harus menawarkan barang kepada pelanggan yang belum mengetahui sama sekali tentang produk tersebut.
Tugas Telemarketer
Dalam telemarketing, seseorang yang bertugas di posisi ini disebut sebagai telemarketer. Nah, ada sejumlah tugas yang harus dijalankan oleh telemarketer. Dijelaskan dalam buku Pemasaran Syariah Era Digital oleh Idris Parakkasi, berikut tugas telemarketer:
1. Berjualan dalam Telemarketing
Tugas seorang telemarketer yang pertama adalah berjualan melalui telepon serta pengenalan produk dan jasa kepada konsumen maupun calon konsumen. Sama halnya dengan marketing, untuk posisi ini kamu harus siap bekerja dengan target dan siap bekerja di bawah tekanan.
2. Follow Up ke Konsumen
Selain berjualan dan mempromosikan, tugas telemarketer selanjutnya adalah melakukan follow up kepada konsumen maupun calon konsumen yang akan membeli produk atau memakai jasa perusahaan.
3. Penjelasan Produk yang Dijual
Sebelum menawarkan produk kepada konsumen, sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu produk yang akan dijual kepada konsumen. Hal ini agar konsumen semakin yakin untuk membeli produk tersebut.
4. Menerima Pesanan dari Konsumen
Tak sedikit konsumen yang akhirnya langsung membeli suatu produk setelah ditawarkan melalui telepon. Dalam hal ini telemarketer juga ditugaskan untuk menerima pesanan dari konsumen yang ingin membeli produk tersebut.
5. Mengumpulkan Informasi dari Konsumen
Selain berjualan produk, telemarketer juga ditugaskan untuk mengumpulkan segala informasi penting lainnya melalui konsumen. Misalnya, bagaimana proses dan sistem kerja di perusahaan mereka atau informasi mengenai produk dari kompetitor yang sudah konsumen gunakan.
6. Menerima Komplain
Tak jarang, banyak konsumen yang mengungkapkan rasa kecewa dengan produk yang telah ditawarkan kepada telemarketer. Untuk itu, seorang telemarketer harus menuntaskan komplain konsumen mulai dari menyampaikan permohonan maaf, ganti rugi, atau memberikan solusi lainnya agar masalah tidak melebar.
7. Memberikan Feedback Saran
Terkadang, ada juga sejumlah konsumen yang merasa kebingungan ketika ditawarkan sejumlah produk. Nah, telemarketer harus bisa memberikan saran yang baik kepada konsumen sekaligus dapat dijadikan pemicu bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.
8. Memberikan Knowledge dan Awareness
Bila konsumen merasa kebingungan dan belum mengerti tentang produk yang ditawarkan, seorang telemarketer harus bisa memberikan informasi dan pengetahuan tentang keunggulan produk tersebut. Cara ini dapat membantu konsumen agar lebih paham tentang fungsi serta fitur dari produk yang dijual.
Jenjang Karir
Seorang telemarketer juga memiliki jenjang karir yang cukup menggiurkan, terlebih bila telemarketer sudah memiliki jam terbang yang cukup lama dalam dunia marketing. Lantas, seperti apa jenjang karir telemarketer?
Dilansir situs Zippia, ada tiga tahapan jenjang karir bagi telemarketer. Tahap pertama dimulai dari junior telemarketer, yang mana merupakan telemarketer pemula dan baru memulai karirnya di dunia telemarketing.
Setelah beberapa tahun bekerja di telemarketing, maka seorang telemarketer bisa naik jabatan menjadi senior telemarketer. Pada umumnya, dibutuhkan pengalaman lebih dari tiga tahun untuk bisa sampai ke tahap ini.
Tahap yang ketiga adalah manajer telemarketer. Pada tahap ini, seseorang sudah tak perlu lagi menghubungi para konsumen dan calon konsumen melalui telepon, kini tugasnya hanya memantau para pekerja telemarketer agar bisa mencapai target.
Nah itu dia detikers penjelasan mengenai telemarketing beserta tugas, jenis, dan jenjang karirnya. Jadi, apakah detikers mulai tertarik untuk terjun di dunia telemarketing dan menjadi seorang telemarketer?
(ilf/fds)