Pernah mendengar keunggulan komparatif? Konsep satu ini merupakan bagian dari dunia perdagangan antar negara yang dapat diterapkan atau berlaku dalam situasi tertentu.
Indonesia sendiri memiliki sejumlah komoditas yang unggul secara komparatif dan mengekspornya ke banyak negara. Apa saja contoh keunggulan komparatifnya? Simak artikel berikut ini!
Apa Itu Keunggulan Komparatif?
Keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan yang saling menguntungkan masih bisa terjadi selama rasio harga antar negara berbeda jika dibandingkan tidak ada perdagangan, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi dua jenis komoditas. Hal ini dilandasi oleh adanya satu faktor produksi yang penting dan menentukan nilai suatu komoditas, yaitu tenaga kerja.
Teori Keunggulan Komparatif Menurut Para Ahli
Setiap teori akan selalu berpotensi untuk dikembangkan oleh para ahli. Tak heran, ada banyak pengertian terkait suatu teori. Berikut ini penjelasan teori keunggulan komparatif dari ahli yang berbeda-beda:
1. Ricardo
Menurut David Ricardo, teori keunggulan komparatif menjelaskan bahwa negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap bisa terlibat dalam perdagangan internasional yang menguntungkan. Namun, negara tersebut perlu melakukan spesialisasi produk yang yang memiliki keunggulan komparatif dari segi biaya atau biaya yang lebih rendah daripada negara lain.
2. Haberler
G. Haberler berusaha melengkapi teori keunggulan komparatif dengan menyatakan bahwa harga relatif dari komoditas yang berbeda ditentukan oleh perbedaan biaya. Perbedaan biaya ini akan menunjukkan produksi komoditas alternatif yang harus dikorbankan demi menghasilkan komoditas yang bersangkutan.
3. Simatupang
Keunggulan komparatif adalah ukuran daya saing potensial. Daya saing yang dimaksudkan dapat tercapai bila perekonomian tidak mengalami distorsi sedikit pun. Komoditas yang memiliki keunggulan komparatif dinyatakan memiliki efisiensi secara ekonomi.
4. Affif
Menurut Affif, keunggulan komparatif dapat diartikan sebagai keunggulan yang diperoleh suatu negara melalui spesialisasinya terhadap barang-barang yang kemudian ditetapkan dengan harga relatif lebih rendah daripada negara lain.
Contoh Keunggulan Komparatif di Indonesia
Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat melihat contoh keunggulan komparatif di Indonesia melalui poin-poin berikut ini yang dikutip dari artikel Keunggulan Komparatif Ekspor Indonesia karya Suhardi dan Afrizal:
1. Udang
Udang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena Indonesia merupakan negara maritim dengan laut yang luas. Komoditas unggulan ini dikirimkan hampir ke seluruh Asia, Australia, Amerika, dan Eropa
2. Kopi
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena iklim tropisnya yang cocok untuk budidaya kopi. Alhasil, Indonesia menjadi salah satu dari lima negara terbesar penghasil kopi di dunia. Kopi yang umum diekspor adalah kopi robusta, arabika, dan luwak. Amerika, Jerman, Malaysia, Italia, Jepang, Rusia, Mesir, Inggris, dan Belgia menjadi negara yang mengimpor kopi dari Indonesia.
3.Minyak Kelapa Sawit
Selanjutnya ada minyak kelapa sawit. Komoditas satu ini menjadi unggulan Indonesia dengan tujuan ekspor China, Singapura, India, Jerman, Spanyol, Afrika, Rusia, Pakistan, Brasil, dan Amerika. Indonesia telah mengekspor setidaknya 29,3 juta ton minyak kelapa sawit dan menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia pada tahun 2018.
4. Kakao
Kakao merupakan komoditas unggulan penghasil devisa ketiga terbesar di Indonesia. Kakao adalah buah dari pohon kakao yang merupakan bahan baku pembuatan coklat. Negara yang melakukan impor dari Indonesia ada Amerika, Kanada, Jerman, Swiss, Rusia, Singapura,
Jepang, dan China.
5. Karet
Selanjutnya adalah karet. Indonesia memiliki perkebunan karet yang luas sehingga menjadi penghasil karet alami dalam jumlah besar. Oleh karena itu, karet menjadi komoditas unggulan kedua terbesar di indonesia. Negara yang penerima karet ada Amerika serikat, Jepang, China, Singapura, Korea Selatan, Jerman, Brazil, Belanda, Perancis, Canada, Turki, Inggris, Spanyol, Italia, dan Belgia.
6. Tekstil dan Produk Tekstil
Tekstil dan produk tekstil menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia dengan negara penerimanya ada Amerika Serikat, Jepang, Turki, Jerman, dan China.
7. Alas Kaki
Indonesia menjadi produsen alas kaki keempat terbesar di dunia dengan 1,2 juta pasang alas kaki berhasil diekspor pada tahun 2019. Negara yang menerimanya ada Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Jerman, Inggris, dan Prancis.
8. Elektronika
Indonesia juga memiliki komoditas unggulan berupa peralatan elektronika yang dikirim ke banyak negara, seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Australia, dan Belgia.
9. Otomotif
Setidaknya ada delapan pabrik otomotif yang dimiliki di Indonesia sehingga menjadikan Indonesia sebagai penghasil membuat Indonesia menjadi penghasil otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand. Negara penerimanya ada Filipina, Saudi Arabia, Jepang,
Meksiko, dan Vietnam.
10. Furnitur
Komoditas kesepuluh dari Indonesia adalah furnitur. Furnitur menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia karena Indonesia memiliki alam dengan hutan yang luas. Negara penerimanya adalah Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Korea Selatan, China, Belgia, Spanyol, Inggris, dan Jerman.
Faktor Keunggulan Komparatif
Ada empat faktor yang mempengaruhi keunggulan komparatif suatu negara, yaitu:
1. Faktor Produksi
Faktor produksi menjadi faktor utama yang mempengaruhi keunggulan komparatif. Faktor produksi ini meliputi kualitas dan kuantitas. Misalnya, ketersediaan alam sumber daya mineral bukanlah suatu hal yang bisa diubah negara.
2. Nilai Tukar
Pergerakan nilai tukar mempengaruhi harga barang impor dan ekspor. Contohnya, mata uang dalam negeri yang mengalami depresiasi berarti mata uang asing dapat membeli lebih banyak mata uang dalam negeri Anda sehingga ekspor meningkat karena barang menjadi lebih murah dibandingkan negara lain.
3. Inflasi
Kenaikan tingkat inflasi menyebabkan barang ekspor menjadi lebih mahal dan barang impor menjadi lebih murah.
4. Hambatan Perdagangan
Faktor selanjutnya adalah hambatan perdagangan seperti subsidi dan pajak yang diterapkan pemerintah untuk menciptakan keunggulan komparatif buatan. Hasilnya, ekspor menjadi lebih kompetitif dan tarifnya mencegah impor.
Perbedaan Keunggulan Komparatif dan Kompetitif
Setelah mengetahui berbagai sisi dari keunggulan komparatif, penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaannya dengan keunggulan kompetitif. Berikut ini perbedaannya:
- Keunggulan Komparatif
Keunggulan komparatif dapat menjadi ukuran daya saing suatu komoditas dengan asumsi perekonomian tidak mengalami gangguan atau distorsi sedikit pun. Namun, faktanya, keunggulan komparatif selalu muncul karena perekonomian yang mengalami gangguan atau distorsi, seperti Indonesia sebagai negara berkembang. Kemudian, keunggulan komparatif digunakan hanya untuk pengukuran manfaat aktivitas ekonomi dari masyarakat secara keseluruhan.
- Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat digunakan untuk pengukuran manfaat yang diterima oleh pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Konsep satu ini merupakan pelengkap dari keunggulan komparatif.
Jika keunggulan komparatif berfungsi sebagai alat pengukuran keuntungan sosial dan dihitung berdasarkan harga sosial serta harga bayangan nilai tukar uang, keunggulan komparatif berfungsi sebagai alat pengukur keuntungan privat dan perhitungan didasarkan pada harga pasar serta nilai tukar resmi yang berlaku.
Itulah artikel seputar keunggulan komparatif, teori yang menyatakan bahwa negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap bisa terlibat dalam perdagangan internasional yang menguntungkan bila melakukan spesialisasi produk yang lebih unggul dalam suatu faktor. Sejumlah komoditas Indonesia yang terkenal adalah kopi, udang, furnitur, karet, dan minyak kelapa sawit.
Simak Video " Rugikan Negara, Ratusan Bal Pakaian Bekas Senilai 10 M Dimusnahkan Kemendag"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)