Pernah mendengar Term of Reference? Istilah yang biasa disingkat TOR ini merupakan dokumen yang biasanya dibuat sebelum suatu kegiatan dijalankan atau dilaksanakan. TOR berperan penting untuk memastikan suatu kegiatan penting dan mampu dilaksanakan dengan baik. Apa saja manfaat, proses membuat, dan contoh dari TOR? Berikut penjelasannya!
Pengertian TOR (Term of Reference)
Mengutip lawinsider.com, Term of Reference (TOR) adalah dokumen yang disertakan dalam suatu kegiatan yang menjelaskan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, kegiatan, tugas-tugas yang harus dilakukan, tanggung jawab masing-masing klien dan konsultan, serta hasil yang diharapkan dan hasil dari penugasan.
TOR juga bisa dijelaskan sebagai instruksi yang diberikan kepada seseorang ketika mereka diminta untuk mempertimbangkan atau menyelidiki subjek tertentu, memberi tahu apa yang harus ditangani, dan apa yang bisa diabaikan (collinsdictionary.com)
Secara singkat, TOR adalah bidang, subjek, dan berbagai hal yang diperintahkan untuk ditangani oleh suatu organisasi atau penyelidikan dalam satu dokumen.
Tujuan dan Manfaat Term of Reference
TOR memiliki sejumlah tujuan dan manfaat yang berguna dalam perusahaan. Melalui TOR, kegiatan yang dilakukan perusahaan lebih berpotensi rapi dan tertata baik. Berikut ini penjelasannya menurut Tri Candra Setiawati dalam situs fkm.unej.ac.id:
1. Tujuan TOR
- Menjadi alat bagi pemimpin untuk mengendalikan kegiatan yang dilakukan oleh bawahan.
- Menilai urgensi pelaksanaan kegiatan dari sudut pandang keterkaitan dengan tugas pokok dan fungsi.
- Melakukan pemeriksaan realisasi dari kegiatan tersebut.
- Menginformasikan bagaimana output kegiatan dilaksanakan/didukung oleh komponen input, tahapan-tahapan yang dibutuhkan, dan bagaimana pelaksanaannya untuk mencapai output.
2. Manfaat TOR
- Landasan yang menentukan bahwa suatu rencana kegiatan sesuai dengan garis-garis besar perencanaan kelembagaan.
- Menjadi landasan pelaksanaan kegiatan.
- Landasan rasionalisasi munculnya usulan anggaran.
- Menjamin mutu sistem perencanaan.
- Landasan audit internal atau eksternal.
- Landasan untuk menentukan baik atau tidaknya kualifikasi suatu usulan program.
Cara Membuat TOR
Mengutip fkm.unej.ac.id, berikut adalah 10 langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat TOR:
1. Latar Belakang
Pada bagian ini, TOR menjelaskan gambaran secara umum atau secara singkat terkait mengapa suatu kegiatan dilaksanakan, alasan penting kegiatan tersebut dilaksanakan, serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan output demi mencapai sasaran dan kinerja program.
Latar belakang ini dibuat berdasarkan substansi permasalahan yang aktual terhadap unit kerja/UKM/atau sejenisnya yang kemudian dibuat skala prioritasnya. Kemudian, latar belakang sebaiknya juga menyertakan bukti-bukti yang menguatkan urgensi permasalahan terkait kegiatan yang akan dijalankan.
2. Kegiatan yang Dilaksanakan
Pada langkah ini, unsur yang dijelaskan adalah what, yang mencakup Meaning, Activity dan Output. Tahap ini menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan nantinya.
3. Maksud dan Tujuan
Tahap selanjutnya adalah Why atau alasan yang berkaitan dengan program. Pada tahap ini, dijelaskan mengapa (why) kegiatan tersebut harus dilaksanakan dan berisikan hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan serta manfaat kegiatan.
4. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan serta Penerima Manfaat
Pada tahap ini, TOR akan membahas siapa (who) yang terlibat dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan menerangkan bahwa kegiatan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah dibuat dan berlaku.
5. Indikator Keluaran
Langkah indikator keluaran menjelaskan target yang ingin dicapai secara kualitatif yang terukur dalam suatu kegiatan dan bersifat kuantitatif.
6. Waktu Pencapaian Keluaran
Tahap keenam menjelaskan when atau kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan untuk berapa lama. Biasanya, bagian ini dilengkapi dengan time table yang menjelaskan waktu mulai dan berakhirnya suatu kegiatan dilakukan.
7. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Tahap ketujuh adalah where, yaitu penjelasan terkait di mana suatu kegiatan akan dilaksanakan.
8. Strategi Pencapaian Keluaran
Pada strategi pencapaian keluaran, TOR akan menjelaskan bagaimana (how) suatu kegiatan terlaksana dengan baik melalui metode pelaksanaan, komponen, dan tahapan dalam mendukung pencapaian output.
9. Biaya
Selanjutnya ada bagian biaya (how much) yang menjelaskan rincian nominal atau nilai tertentu untuk menjalankan suatu kegiatan.
10. Penandatangan TOR
Bagian terakhir adalah penandatanganan TOR, yakni pejabat atau pihak yang bertanggung jawab pada kegiatan yang akan dilaksanakan.
Contoh TOR
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaatnya, penting bagi Anda untuk mengetahui contoh TOR dokumen TOR yang dapat dijadikan referensi. Berikut adalah contoh-contohnya:
A. TOR untuk Pembicara atau Pemateri
Term Of Reference (TOR) Pembicara
BIMBINGAN TEKNIS
(PENINGKATAN KAPABILITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN ABAD 21)
I. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan perlu dijadikan prioritas karena rendahnya kualitas pendidikan Indonesia saat ini. Komponen yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kapabilitas guru. Peran guru dalam pembelajaran menjadi kunci keberhasilan menciptakan peserta didik dengan karakter yang baik.
Tantangan pendidikan pada Abad 21 bukan hanya permasalahan klasik, melainkan masalah penting seperti mutu lulusan yang mampu bersaing dengan tuntutan dari perkembangan zaman. Masih banyak guru yang belum memanfaatkan teknologi dan memperburuk kualitas pembelajaran di kelas.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapabilitas guru dalam mengajarkan materi melalui sejumlah pendekatan, penerapan, dan penggunaan teknologi informasi dalam proses belajar dan mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan pengadaan bimbingan teknis yang bertema "Meningkatkan Kapabilitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Abad 21". Adapun beberapa subtema yang akan dibahas oleh para pemateri sebagai berikut:
a. Penjaminan Mutu Pendidikan
b. Cara Menjadi Guru yang Berwibawa
c. Seni Berkomunikasi Efektif dengan Anak dalam Perspektif Pendidikan
d. Pemilihan Sumber Belajar di Era Digital
e. Pemanfaatan Aplikasi dalam Penulisan Karya Ilmiah
f. Pembelajaran Berbasis Multimodalitas
2. Tujuan Kegiatan
a. Menciptakan guru yang mengikutin perkembangan teknologi Abad 21.
b. Mengembangkan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran mengikuti karakter dan gaya belajar peserta didik.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penilaian yang berdampak pada kualitas pembelajaran.
3. Kegiatan
a. Nama/Tujuan Kegiatan : Bimbingan Teknis "Peningkatan Kapabilitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Abad 21"
b. Bentuk Kegiatan : Zoom Meeting
4. Sasaran Kegiatan
Guru Tingkat SMA/MA/Sederajat Tangerang
5. Penyelenggara Kegiatan
Mahasiswa KKN-PLP 78 Kelompok 92
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Forum Seminar : Media online menggunakan Zoom
b. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 8 Oktober 2021
Pukul : 13.00 WIB - Selesai
Media : Zoom Meeting
7. Nama Pembicara
Dira Santoni, S.Pd., M.Si
Sira Maulia, S.Pd., M.Pd
8. Nama Moderator
Ranti Mirasih (Mahasiswa KKN PLP 78 FKIP UNMUL - Kelompok 92)
I. Susunan Acara
RUNDOWN HARI KE-2
Jumat, 8 Oktober 2021
1. Registrasi MC dan Operator (13.00 - 13.15)
2. Pembukaan (13.15 - 13.25):
- Pembacaan Doa Muh Ridwan Saleh
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Pengenalan Moderator MC (13.25 - 13.30)
4. Penyampaian Materi 1 tentang Seni Berkomunikasi Efektif dengan Anak dalam Perspektif Pendidikan Pemateri 1 (Dira Santoni, S.Pd., M.Si) dan Moderator (13.30 - 14.15)
5. Penyampaian Materi 2 tentang Pemilihan Sumber Belajar di Era Digital Pemateri 2 (Sira Maulia, S.Pd.,M.Pd) (14.15 - 15.00)
6. Tanya Jawab Pemateri dan Moderator (15.00 - 15.30)
7. Dokumentasi Operator (15.30 - 15.35)
8. Penutup MC (15.35 - 15.40)
B. TOR untuk Kegiatan
TERM OF REFERENCE (TOR)
I. NAMA KEGIATAN
SEMINAR DALAM RANGKA HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA (WORLD NO TOBACCO DAY ) 2015 "BEBASKAN ANAK DAN REMAJA DARI JERAT ADIKSI ROKOK UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT DAN BERKUALITAS"
II. LATAR BELAKANG
Dampak buruk dari perilaku merokok telah mengalami peningkatan. Jumlah perokok di dunia mencapai lebih dari 1 miliar orang yang terdiri dari 800 juta pria dan 200 juta perempuan (Ericksen, 2012). Jumlah perokok di Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa prevalensi perokok sebesar 34,7% (Kemenkes RI, 2010), dimana terjadi peningkatan tajam untuk kelompok umur mulai merokok pada remaja, anak dan wanita.
Intervensi industri rokok melalui berbagai Iklan, promosi, sponsorship serta beasiswa yang berkedok lembaga amal yang secara massif mengarahkan anak, remaja, pria, dan kelompok pada perilaku merokok. Maraknya iklan rokok di Kota Denpasar dirasakan sangat kontradiktif dengan langkah KTR dan semangat pengendalian bahaya rokok terhadap kesehatan di Kota Denpasar, hal ini menimbulkan adanya kepentingan untuk regulasi dalam penguatan program yang sudah dilakukan.
Melalui pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum Kawasan tanpa rokok secara rutin dan pemasangan tanda larangan dilarang merokok di kawasan tanpa rokok serta pengembangan klinik berhenti merokok diharapkan dapat menyadarkan masyarakat untuk berperilaku sehat tanpa rokok. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi yang membebaskan anak dan remaja dari jerat adiksi rokok.
III. TEMA
"BEBASKAN ANAK DAN REMAJA DARI JERAT ADIKSI ROKOK UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT DAN BERKUALITAS"
IV. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Menyosialisasikan masyarakat terkait bahaya merokok.
2. Memberikan pemahaman terkait dampak yang ditimbulkan dari merokok, terutama untuk remaja.
3. Untuk mengetahui sudut pandang penerapan kebijakan pemerintah tentang KTR dan peniadaan iklan rokok luar ruang.
4. Untuk mengetahui kajian mengenai pengaruh iklan rokok terhadap perilaku merokok pada remaja.
V. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan melalui pelaksanaan kegiataan ini adalah mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait perilaku merokok di masyarakat, khususnya remaja, serta bahaya yang ditimbulkan sehingga dapat menemukan tindakan pencegahan terkait peniadaan iklan rokok di luar ruang.
VI. BENTUK DAN PESERTA KEGIATAN
1. Bentuk Kegiatan :
Seminar terkait kecenderungan pola pikir remaja masa kini terhadap bahaya rokok dan kebijakan pemerintah dalam mengupayakan sanksi tegas untuk berbagai iklan rokok luar ruang yang beredar di Kota Denpasar. Ada tiga sesi untuk pemaparan materi dan lebih banyak diisi dengan diskusi bersama narasumber.
2. Peserta Kegiatan:
Jajaran SKPD dan kelompok masyarakat di Kota Denpasar serta mahasiswa dari kampus kesehatan di Kota Denpasar.
VII. NARASUMBER
Pada seminar ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber yang akan memaparkan
materi, yaitu:
1. Ketua Yayasan Jantung Sehat (Prof. dr. Mahmud Kiagung, SpJP (K) FIFAsCC.)
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar (dr Lee Meriantii, M.Kes)
3. International Union Against TB and Lung Disease (Priyani Hanifah, MPH. PhD)
VIII. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Seminar ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juni 2015
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat : Ruang Aula Gedung Graha Sewaka Dharma Lt. III Lumintang
IX. SUSUNAN ACARA
Terlampir
X. PEMBIAYAAN
Kegiatan seminar ini didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali Tobacco Control Initiative IKM Unud dan KMPT HMKM FK Unud.
XI. PENUTUP
Demikian TOR Seminar dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) 2015 ini kami susun dengan harapan kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Lampiran:
SUSUNAN ACARA
SEMINAR DALAM RANGKA HARI TANPA
TEMBAKAU SEDUNIA (WORLD NO TOBACCO DAY) 2015
Denpasar, Jumat, 29 Mei 2015
08.00-09.00: Registrasi peserta & Snack
09.00-09.15: Pembukaan
- Pemberian Sambutan dan Membuka Acara (Bapak Walikota Denpasar)
09.15-09.35: Narasumber 1
- Prof. dr. Mahmud Kiagung, SpJP (K)FIFAsCC ("Merokok sebagai faktor risiko utama peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM)")
09.35-09.55: Narasumber 2
- dr Lee Meriantii, M.Kes ("Kebijakan Strategis dalam pengendalian dampak rokok terhadap kesehatan")
09.55-10.15: Narasumber 3
Priyani Hanifah, MPH. PhD ("Tobacco Global Epidemic-Sebuah tantangan dalam peningkatan kesehatan masyarakat")
10.15-11.45: Diskusi dan Tanya Jawab
11.45-12.00: Penyerahan Piagam kepada Narasumber dan Sesi Foto Bersama
12.00- selesai: Penutup + Makan Siang + Penyerahan Piagam Peserta
Itulah penjelasan mengenai Term of Reference (TOR). yaitu dokumen yang menjelaskan rencana terkait apa, siapa, kapan, mengapa, bagaimana, dan di mana suatu kegiatan akan dilakukan. TOR dibuat dengan sejumlah manfaat seperti untuk menentukan bahwa suatu kegiatan berjalan sesuai dengan garis besar perencanaan, rasionalisasi usulan anggaran, dan menjamin mutu sistem perencanaan.
Simak Video "Raffi Ahmad Dimarahi Bobby Nasution Gegara Medan Zoo"
[Gambas:Video 20detik]
(des/row)